Site icon SumutPos

SMAN 1 Airputih Diduga Jual ‘Bangku Kosong’

Foto: Jefri Tanjung/Sumut Pos
SMAN 1 Air Putih.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Jual beli ‘bangku kosong’ diduga terjadi di SMAN 1 Airputih Kabupaten Batubara Sumut. Padahal seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah berlangsung, namun tiga siswa dari SMA Mitra Inalum bisa disusupkan tanpa prosedur menjadi siswa SMAN 1 Airputih.

Terkuaknya jual beli bangku sekolah ini diketahui oleh seorang wali murid yang tak ingin disebutkan namanya.

““Iya, ada tiga siswa siluman pindah ke SMAN 1 Air Putih yang berasal dari sekolah mitra inalum. Ini sering terjadi saat penerimaan siswa didik baru, bangku yang kosong dikomersialkan kepada orang-orang yang berduit,” beber wali murid yang juga komite sekolah SMAN 1 Airputih, kemarin.

Menurutnya hal ini dilakukan dengan modus memindahkan siswa sekolah swasta ke sekolah negeri ini, biasanya dilakukan terhadap siswa kelas X, yang dinyatakan gagal masuk ke Sekolah negeri

Padahal Sesuai dengan anjuran Gubernur Sumatera Utara, saat Penerimaan Peserta Didik (PPD) jangan sampai ada bangku yang sengaja dikosongkan di setiap sekolah negeri untuk dikemudian hari kembali dibisniskan.

Menaggapi hal itu, Kepala Sekolah SMA Swasta Mitra Inalum, Muhammad Nur menyesalkan hal ini terjadi. Seyogianya dinas memberikan lampu hijau kepada setiap siswa swasta dipermudah pindah ke Sekolah Negeri, yang akhirnya akan merugikan pihak swasta.

Selain mengacaukan RAPBS (rancangan anggaran pendapatan dan biaya sekolah), berbagai modus operandi pun akhirnya akan dilakukan orangtua murid untuk dapat mengiringi anaknya masuk ke sekolah negeri di luar aturan berlaku.

“Seharusnya jangan begitu caranya, karena sekolah swastakan bagian dari mitra pemerintah, sama-sama punya tujuan dalam mencerdaskan anak bangsa. Karna setau saya setiap SMA Negeri dimana pun tidak pernah kekurangan kuota siswa, sebab sudah ada aturan mainnya saat tes PPD. Jadi kesannya sekolah swasta ini seolah mendapatkan perlakuan yang diskriminasi dan tidak diberikan ruang bersama sama ingin mencerdaskan anak negeri ini” keluhnya

Muhammad Nur, mengaku tidak pernah memberikan surat rekomendasi apa pun kepada siswa yang ingin, sehingga banyak para siswa yang ikut berbondong-bondong pindah ke sekolah negeri.

Dari data yang dihimpun Sumut Pos terdapat dua dari tiga siswa yang dianggap mampu, yakni RAL yang ditempatkan di kelas X IPS 3, RK atau anak Parlindungan Lubis, kemudian RNG yang merupakan anak dari seorang anggota kepolisian, Antonius Ginting (Pemilik Hotel Mutiara Indah) di ditempatkan di kelas X IPA beserta Rahmat Kurniawan.

Sebelumnya Siswa atas nama RK ini diketahui mencabut berkas di sekolah asal, yakni SMA Mitra Inalum pada 10 Juli, RNG pada 4 September dan RAL pada 11 September 2017 tanpa rekomendasi dari Sekolah.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Air Putih, AM melalui Togarman selaku pihak penerima dari tiga siswa siluman mengakui menerima Du pada 15 Juni 2017, sedangkan RAL dan RNG secara bersamaan pada 17 Juni 2017 lalu.

“Kita lakukan itu semua sesuai prosedur pak, tidak ada yang salah, sebab dua orang siswa yang lulus di jalur PSB sebelumnua ada yang telah mengundurkan diri, yakni Riski Hayati pada 2 Agustus dan Muhammad Agil Syahputra pada 8 agustus 2017, maka dengan dikosongkanya dua bangku itu siswa atas nama RAL dan RNG berdasarkan pertimbangan sekolah kita terima kembali mereka sebagai penganti yang sebelumnya gagal melewati jalur di PPDB Online, sedangkan status RK yang saya ketahui sudah sesuai jalur PSB, yang pastinya apa pun kesalahan di kedepan harinya, saya yang bertangung jawab,” tegas Togarman.

Orangtua siswa, Antonius Ginting terkait putranya yang dianggap siswa siluman di SMAN 1 Airputih tersebut membantah memindahan putranya tanpa prosedur. ”Yang pasti perpindahan anak saya didapatkan dari perintah pihak sekolah bermula dari via seluler, sebelumnya anak saya bersekolah di SMA Mitra Inalum, namun beberapa hari kemudian pihak sekolah meminta agar anak saya kembali ke SMAN 1 Airputih. Ya pada awal nya putra saya memang tidak diluluskan di jalur PPDB Online, namun karna pihak sekolah mengubungi kami karna ada bangku yang kosong, ya apa boleh buat di isilah,” tandasnya.

Gubernur Sumatera Utara Ir H T Erry Nuradi MSi ketika di komfimasi melalui jejaring sosial miliknya mengatakan akan menindak pihak-pihak yang terlibat dalam ”penyelundupan” kasus siswa di SMAN 1 Airputih tersebut. Hal ini menurutnya telah menyusul adanya temuan ratusan siswa siluman di dua SMA Negeri yang ada di Medan beberapa waktu lalu.

Erry mengegaskan, masuknya siswa tidak melalui jalur yang ada jelas dapat menyalahi aturan dan tidak bisa dibenarkan dengan dalih apa pun. Dia berjanji akan segera meminta Inspektorat Provinsi Sumut untuk memeriksa kepala sekolah SMA Negeri 1 Air Putih, AM

Sementra itu Ketua Komisi E DPRD Sumut, Ir Zahir politisi PDIP asal pemelihan Batubara mengatakan akan segera melakukan sidak pada 3 Oktober mendatang.”Jika hal itu benar, maka akan berdampak sangat fatal, nanti akan segera kita usut tuntas,” tutupnya.(mag-6/azw)

 

 

 

Exit mobile version