Site icon SumutPos

Wabah Virus Hog Cholera di Dairi, Sehari Dinas DLH Kubur Bangkai Babi 30 Ekor

BANGKAI: Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi mengangkat bangkai babi yang mati akibat diserang virus hog cholera, untuk dikubur.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
BANGKAI: Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi mengangkat bangkai babi yang mati akibat diserang virus hog cholera, untuk dikubur. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Akibat wabah virus Hog Cholera, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dairi, mengubur bangkai babi 25-30 ekor.

Hal itu ditegaskan Kadis DLH Dairi, Posma Tua Manurung kepada wartawan saat mendampingi anggotanya yang ditugasi mengambil bangkai babi milik warga di Jalan Multi, Panji Bako, Desa Sitinjo 2 Kecamatan Sitinjo, Sabtu (26/10).

Dikatakan Posma, sejak mewabahnya penyakit ternak babi, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu telah membentuk tim gabungan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melakukan pengendalian dan penanggulangan.

Disampaikan Posma, setiap hari dirinya selalu mendapat telepon dari warga (peternak) dari berbagai kecamatan untuk menguburkan ternak mereka yang sudah mati.

Manurung menjelaskan, setiap hari pasca merebaknya wabah penyakit babi itu setiap hari dalam seminggu terakhir paling sedikit 25-30 ekor kita kubur.

Posma menerangkan, ternak yang mati tersebut semua usia mulai dari anakan hingga yang sudah berbobot 100-200 kilogram. Bahkan, karena

bobot sudah besar, anggotanya di lapangan kewalahan mengangkat dari dalam kandang. Melihat kondisi iitu, para peternak mengalami kerugian besar.

“Kita berharap wabah ini segera berakhir agar kerugian dikalangan peternak babi tidak terjadi. Kami tetap menghimbau para peternak babi agar tidak membuang sembarangan ternak meraka yang sudah mati. Silahkan menghubungi kami bila tidak memiliki lahan untuk menguburkan agar tidak menimbulkan masalah,” pungkasnya. (rud/han)

Exit mobile version