Site icon SumutPos

Dua Dokter Hewan Dimutasi ke Dinas Ketapang, Bupati Humbahas Dinilai Asal Rotasi

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor kembali menunjukkan kewenangannya dalam melakukan rotasi pegawai, dinilai asal-asalan tanpa melihat kompetensi dan sistem meritnya.

Itu disampaikan oleh, Roy Simamora, salah satu pengurus organisasi kemasyarakatan di Tapanuli Raya kepada wartawan via telepon, Rabu (27/11).

Roy mengatakan, rotasi yang dilakukan Bupati Dosmar Banjarnahor belum lama ini banyak yang posisinya tidak tepat, dan terkesan asal-asalan tanpa melihat dari kompetensi dan sistem meritnya.

“Saya lihat Bupati kembali menunjukkan kewenangannya tanpa sesuai aturan, yaitu tanpa berdasarkan latar belakang masih terjadi pada rotasi kali ini.” Katanya.

Roy memberikan contoh, pemindahaan dua orang pegawai dari Dinas Peternakan dan Perikanan ke Dinas Ketahanan Pangan. Antara lain, Jenita Aritonang, sekarang menjadi sebagai Kasi Keamanan Pangan, padahal berlatar belakang ilmu kedokteran kehewanan.

Kemudian, Surya Simamora yang memiliki latar belakang serupa dari ilmu kedokteran hewan dan kini ditempatkan sebagai staf di Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan. “Jadi jelas bukan bidangnya. Masa teknisnya ngurus hewan, mulai penyakit, penyuluhan, malah mengurusi ketersediaan pangan, pemantapan pangan, distribusi dan akses pangan,” keluhnya.

Menurut Roy, pemerintah Dosmar tidak mempertimbangkan kebutuhan struktur pejabat dalam menjalankan roda kepemerintahaan sebelum melakukan rotasi. “Harusnya sebelum rotasi, Baperjakat sudah tahu kemana mereka dipindahkan atau dibutuhkan sesuai dengan tugas dan keahlian masing-masing,” tukasnya.

Sementara itu salah satu pegawai yang dimutasi, drh Jenita Aritonang mengaku bahwa secara profesinya untuk spesifiknya tidaklah tepat. “Kalau profesi secara spesifiknya kuranglah,” katanya saat dihubungi. Namun menurut Jenita, pengangkatannya dibidang itu bukan menangani secara teknis, tetapi ada juga penangannya dalam kesehatan masyarakat. “Dari segi kehewanannya enggak ada, tetapi kesehatan masyarakat untuk keamanan pangan ada,” jelas Jenita.

“Bagian kesehatan hewan memang enggak sepenuhnya, tetapi ada juga penanganan kesehatan masyarakat primer, ada yang menangani kesehatan. berarti yang diayomi keamanan pangannya,” sambung dia.

Pun demikian, Jenita menuturkan, dirinya kembali belajar dalam hal bidang yang ditanganinya saat ini. “ Kalau dari situ memang itu bukan teknis kita, cuma harus belajar karena tidak semuanya kita adopsi dari teori,” ujar Jenita yang diangkat tahun 2018 sebagai Kepala Seksi Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan yang sebelumnya staf bagian kesehatan hewan di Dinas Peternakan dan Perikanan.

Terkait rotasi tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, Tonny Sihombing ketika dikonfirmasi, tidak mau menjawab melalui sms. Sama halnya juga, Kepala BKD, Domu Lumbangaol, hingga berita ini diturunkan, belum ada memberikan komentar. (mag-12/han)

Exit mobile version