Site icon SumutPos

Mopen Aek Mual Terbakar, 4 Tewas

Terjadi di Jalan Lintas Tarutung-Sipirok

TAPUT-Sebuah mobil penumpang bermerek Aek Mual dengan nomor trayek 01 jurusan Tarutung-Barita masuk ke dalam parit sedalam 2 meter. Kejadian di jalan lintas KM 20-21 Tarutung-Sipirok, tepatnya di Desa Aek Sitapean, Pahae Julu, Kamis( 27/12), itu pun mengakibatkan mobil terbakar. Akibatnya, 4 orang tewas hangus terbakar di dalam mobil tersebut.

EVAKUASI: Petugas polisi mengevakuasi korban yang tewas setelah mopen Aek Mula masuk parit dan terbakar di Pahae Julu, kemarin.//metro tabagsel/smg

Informasi yang dihimpun oleh METRO (Grup Sumut Pos) di lokasi kejadian, mobil penumpang bernomor polisi BB 1513 LB tersebut datang dari arah Tarutung menuju Pahae. Saat berada di tempat kejadian perkara( TKP), sekira pukul 15.30 WIB, pengemudi diduga tidak bisa yang menguasai mobilnya. Kondisi jalan memang cukup membahayakan. Jalan menikung, menurun dan sedikit berlubang. Akhirnya mobil masuk ke dalam parit sedalam 2 meter yang berada di sisi kiri mobil.

Seketika mobil pun terbakar dan terdengar beberapa kali ledakan. Belakangan diketahui, ledakan dipicu 10 tabung gas ukuran 3 kilo yang berada di dalam mobil tersebut. Masyarakat sekitar dan polisi yang turun ke lokasi bersama-sama berupaya memadamkan api. Namun sayang, keempat korban yang berada di dalam mobil tidak bisa diselamatkan lagi. Diduga keempat korban tidak sempat keluar dari mobil yang di bagian depannya ringsek itu.
Saat proses evakuasi, polisi terlihat kesulitan untuk mengeluarkan mayat korban. Pasalnya, selain tubuh korban yang sudah terlihat gosong, kondisi bagian depan mobil yang ringsek akibat hantaman ke dasar parit membuat mayat yang semuanya berada di kursi sulit untuk dikeluarkan. Setelah berhasil dievakuasi, empat mayat korban dibawa ke rumah sakit Tarutung untuk diidentifikasi karena dengan kondisi gosong, mayat sulit dikenali. Sementara itu, dari dalam mobil tersebut dikeluarkan 10 tabung gas dengan ukuran 3 kilogram.

Kapolsek Pahae Julu Iptu P Pangaribuan mengatakan, untuk sementara ini polisi menyimpulkan bahwa kejadian yang menewaskan empat orang tersebut adalah murni karena kecelakaan tunggal. “Kita mengetahui adanya kecelakaan di Desa Aek Sitapean yang menyebabkan 4 orang penumpang tewas di dalam mobil dengan nomor polisi BB 1513 tersebut sekitar pukul 15:30 WIB. Saat sampai ke lokasi kita melihat mobil masih terbakar. Dan dengan cepat bersama dengan masyarakat kita menyiram mobil hingga apinya mati. Namun empat orang korban yang berada di dalam mobil sudah tewas terbakar,” katanya.

Masih menurut Pangaribun, dari hasil olah TKP sementara, polisi menyimpulkan mobil yang datang dari arah Tarutung menuju Pahae tersebut tidak dapat mengendalikan kemudi saat berada di lokasi. “Nah, mobil kemudian dengan cepat terbakar akibat ledakan 10 tabung gas yang berada di dalam mobil tersebut.Yang mengakibatkan 4 orang di dalam mobil juga ikut terbaka,” ujarnya.

Hingga saat ini, kata Pagaribun lagi, polisi belum dapat menyebutkan secara pasti  identitas dari 4 korban yang tewas terbakar tersebut. “Keempat korban belum pasti kita ketahui identitasnya. Karena identitas pengenal tidak ada kita temukan,” tambahnya.

Namun, katanya, salah satu warga Sibaganding, Pahae Julu bernama Bonardo Sitompul mengaku seperti menemukan ciri-ciri yang persis dengan orangtuanya. Mulai dari gigi palsu, handphone yang ditemukan di dalam saku korban, serta dia mengaku ayahnya memiliki mobil bermerek Aek Mual namun tidak tahu nomor polisinya. Dan setelah handphone yang berada di dalam saku korban diaktifkan oleh polisi dan dicoba ditelepon oleh warga Sibaganding, ternyata benar tersambung ke handphone yang dimaksud. “Bonardo Sitompul mengatakan ayahnya bernama Ananias Sitompul  berusia 65 tahun warga Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita,” pungkas Kapolsek. (cr-02/cr-01/roy/smg)

Exit mobile version