Site icon SumutPos

Kisruh Penilaian SKTT PPPK, Muncul Guru Diduga Siluman di Pelosok Daerah Langkat

BERTANYA: Siti Faradila saat diberi kesempatan bertanya kepada Plt Bupati Langkat, H Syah Afandin.Istimewa/Sumut Pos.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Di balik kisruh sistem penilaian Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Langkat dalam seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) tahun anggaran 2023, muncul persoalan lainnya, yaitu adanya dugaan guru siluman yang baru dua bulan pindah mengajar dari sekolah swasta ke negeri pada pelosok daerah terpencil di Kabupaten Langkat, malah dinyatakan lolos PPPK.

Ini diungkapkan Siti Faradillah, seorang guru yang mengajar pada salah satu sekolah di Kecamatan Salapian, Langkat. Siti sudah mengajar selama 16 tahun malah gugur atau tidak lulus dalam seleksi PPPK tersebut.

Dia mengungkapkan, oknum guru siluman tersebut pindah ke sekolah negeri pada Juli 2023 atau 2 bulan sebelum pengumuman seleksi PPPK diumumkan, September 2023.

“Pas mau penerimaan PPPK pada bulan Juli 2023 kemarin, mereka pindah induk mengajar di sekolah negeri, tapi makhluknya tidak ada,” ujar Siti, salah seorang pelamar PPPK Guru yang kalah saat berkesempatan bicara kepada Plt Bupati Langkat di Ruang Pola.

Siti menyesalkan adanya permainan yang diduga terstruktur dan masif di lingkaran Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat. Pasalnya, oknum guru honorer yang diduga siluman ini mendapat surat penugasan dari Disdik Langkat untuk mengajar di sekolah daerah Salapian.

“Itu dari mana (surat penugasan). Sedangkan dia baru dua bulan pindah ke sekolah negeri, kok begitu mudah mendapatkannya. Sedangkan kami yang sudah 16 tahun mengajar susah payah. Itu yang mau saya tanyakan, tapi rezekinya dia (guru diduga siluman) lulus seleksi PPPK guru 2023,” urainya.

Karenanya, dia berharap, Plt Bupati Langkat, H Syah Afandin dapat mengecek langsung ke sekolah-sekolah terpencil di bumi bertuah. Modus dugaan guru siluman ini, masuk ke sekolah terpencil agar sulit dijangkau oleh pengawas.

“Kami yang 16 tahun mengajar ini, kok terzalimi sekali, banyak di daerah Kecamatan Salapian, silahkan cek. Dan mereka juga memindahkan Dapodik (daftar pokok pendidikan) serta bekerjasama dengan operator,” serunya.

Siti yang ikut seleksi PPPK Guru mendapat nilai tinggi. Namun karena adanya dugaan guru siluman ini, keberadaannya terancam.

“Nilai saya juga tinggi sewaktu ujian PPPK guru kemarin, karena ada mereka-mereka, kami ini yang 16 sampai 19 tahun mengajar, merasa terzalimi dan tersingkir,” ujar Siti.

Alasan terancam lantaran dugaan guru siluman ini akan ditempatkan di sekolah Siti mengajar. “Jadi kami yang sudah 16 tahun ini, otomatis tidak memegang guru mapel lagi. Jadi mau saya, tolonglah Pemerintah Kabupaten Langkat memberantas siluman-siluman ini,” seru Siti.

Menanggapi hal ini, Plt Bupati Langkat, H Syah Afandin mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi secara internal terjait persoalan adanya dugaan guru honorer siluman. “Soal guru siluman, itu akan kita evaluasi secara internal. Kalau itu terkait dengan kinerja di dalam,” bebernya.

“Kita akan tanyakan itu nanti. Tadi saya sampaikan juga, agar data guru siluman itu dipersiapkan,” pungkasnya. (ted)

Exit mobile version