Site icon SumutPos

Keluarga Korban Salahkan Polisi

Seputar Tewasnya Tahanan Polres Tanah Karo

KARO- Kematian Bangun Ginting, tahanan Polres Tanah Karo, Kamis (24/3) malam pukul 23.05 WIB lalu, di RSU Kabanjahe masih menyimpan misteri. Selain keterangan dari Polres berbeda dengan keterangan petugas jaga RSU, belakangan diketahui, sebelum dikabarkan tewas, pria terbelakang mental itu, sepertinya terlambat mendapat pertolongan medis.

Hal ini diungkapkan sepupu korban, Kongres Sinulingga, warga Kabanjahe. Menurutnya, saat itu dia berada di Mapolres saat sepupunya tersebut ditangkap. Dia lantas menemui sepupunya di ruang juru periksa. “Ketika itu saya melihat dia sedang tertunduk. Yang pertama saya tanyatakan, apakah dia sudah makan. Tapi dia hanya diam, tidak menjawab sepatah katapun,” ujar Kongres kepada wartawan koran ini, ketika ditemui di rumah orangtua korban di Desa Kandibata, kemarin.

Ketika itu, lanjut Kongres, dia sudah melihat sepupunya mengalami luka memar, namun belum dalam kondisi kritis. Walau demikian, dia memberikan pertolongan seadannya. Tidak lama berselang Kongres pergi untuk mencarikan minak urut untuk mengurangi memar di tubuh sepupunya itu.

Usai membeli obat tradisional itu, Kongres Sinulingga kembali menemui Bangun Ginting. Ketika hendak mengobati sepupunya itu, Kongres dilarang petugas karena Polres Karo memiliki tim medis sendiri. Dengan kecewa, Kongres berlalu dan meninggalkan ruangan periksa. Merasa tidak puas, akhirnya Kongres menemui Kanit Reskrim.
“Ketika bertemu dengan, Ipda Oscar, saya meminta agar diberi pertolongan kepada sepupu saya itu. Saya lihat ada luka dan memar di bagian tubuhnya. Tetapi, lagi-lagi saran tersebut diabaikan,” katanya.

Bahkan menurut Kongres, Ipda Oscar sempat menghardik dirinya dan berkata, “apa perlu saya kabarkan kepada dunia kalau dia sudah ditangani Dokkes Polres Karo?” Melihat kenyataan itu, akhirnya Kongres Sinulingga mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pembicaraan. Melihat sejumlah sanak family lainnya termasuk orangtua  Bangun Ginting, telah datang ke Polres, akhirnya sekitar pukul 16.15 WIB, Kongres pulang ke rumahnya.

Sebelum Kongres Sinulingga meninggalkan Mapolres Tanah Karo, dirinya dan orangtua korban, Sobat Ginting (70) juga masih sempat berupaya melihat kondisi terakhir, Bangun Ginting. Tetapi keinginan keluarga kandas, karena alasan masih dalam tahap pemeriksaan. Bahkan, sepupu korban lainnya, Tambah Ginting, juga berupaya untuk melihat korban Bangun Ginting di ruang periksa. Tetapi, tidak lagi satupun pihak keluarga yang diperbolehkan melihat.

Karena tidak ada harapan untuk bertemu dengan anaknya, Sobat Ginting, bersama keluarga lainnya pergi meninggalkan Polres Tanah Karo sekitar pukul 18.00 WIB, dengan harapan besok dapat bertemu kembali. Tetapi, nasib berkata lain. Tiga jam kemudian, pihak keluarga menerima kabar kalau Bangun Ginting telah tewas di RSU Kabanjahe dengan kondisi yang mengenaskan.

Informasi yang diperoleh wartawan koran ini, Bangun Ginting, ditangkap Tim Opsnal Polres Karo, dibawah pimpinan Ipda. Oscar, Kamis (24/3) sekitar pukul 11.00 WIB, di kawasan stasiun P.O Sigantang Sira, desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe, terkait tuduhan pencurian kenderaan bermotor. Namun pihak keluarga dan sejumlah warga desa korban membantah kalau pria IQ di bawah rata-rata  mustahil melakukan hal itu.

Keterbelakangan mental yang diderita Bangun Ginting sejak lahir, kerap membuatnya mengklaim seluruh angkutan sebagai miliknya.

Walau sempat dikabarkan  tidak senormal manusia lainnya, pihak kepolisian tetap membawa korban ke Polres Karo. Sesuai keterangan sejumlah saksi mata di TKP, ketika ditangkap polisi, Bangun Ginting hanya mengalami luka ringan akibat tamparan beberapa orang supir.

Sekitar pukul 12.00 WIB setelah sempat dibawa kebeberapa tempat, akhirnya, Bangun Ginting, tiba di Polres Tanah Karo. Pukul sekitar pukul 21.05 wib, anak keenam dari enam bersaudara itu, dinyatakan telah tewas. Sesuai keterangan pihak kepolisian, korban di bawa ke RSU  Kabanjahe sekitar pukul 17.30 WIB. Namun pihak RSU Kabanjahe mengklaim kalau korban  tiba di RSU pukul 21.00 WIB. (wan)

Exit mobile version