Site icon SumutPos

Ibu Hamil Berkerudung Ini Terekam CCTV Mencuri di Pasar

Ibu hamil berkerudung terekam CCTV mencuri tas milik pedagang di Pasar Nauli Sibolga.

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Op Aditia boru Sibarani (76), pedagang Pasar Nauli Sibolga Lantai I Blok B dekat lokasi terminal, terlihat bingung karena tas miliknya hilang. Dari rekaman CCTV UPTD Pasar Nauli Sibolga diketahui bahwa pelaku adalah seorang wanita muda berkerudung yang sedang hamil.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/4) sekira pukul 08.36 WIB. Tas yang dicuri tersebut berisi uang, perhiasan, KTP dan surat-surat penting lainnya, termasuk kontrak kios tempat Op Aditia.

Dari rekaman CCTV UPTD Pasar Nauli Sibolga, terlihat pelaku datang dari arah dalam Pasar Nauli Sibolga mengenakan baju biru dan memakai jilbab. Dia datang ke toko Op Aditia sekira pukul 08.25 WIB.

Wanita itu bertindak seolah-olah sebagai pembeli yang hendak membeli barang keperluan rumah tangga yang ada di lapak Op Aditia. Saat itu Op Aditia melayani wanita tersebut, sama seperti pembeli yang lain, dimana saat itu para pedagang Pasar Nauli Sibolga masih terlihat sedikit sibuk karena baru membuka lapaknya. Diduga, wanita itu menggunakan ilmu hipnotis sehingga korban dengan mudah terpedaya.

Op Aditia yang diwawancarai mengatakan, saat dia baru membuka kios, pelaku dengan menenteng tas plastik warna merah mendatangi kiosnya.

“Dia bertanya pada saya apakah saya menjual sapu lidi. Lalu saya jawab ‘ada’, dimana sapu lidi yang besar seharga Rp8 ribu,” ujar Op Aditia.

Katanya, saat itu pelaku terus berupaya berbicara dengannya. Masih cerita Op Aditia, pelaku berkata bahwa dirinya datang ke tempat ini atas suruhan ibunya, yang merupakan langganan Op Aditia. Namun karena saat itu lampu kiosnya padam, suasana di lokasi itu pun terlihat gelap dan korban hanya melayani pertanyaan pelaku. Op Aditia pun bertanya apa marga ibu pelaku. Pelaku mengatakan marga Nasution.

“Saya katakan padanya bahwa saya tidak mengenal ibunya. Dan, untuk memperjelas, jika memang ibunya kenal pada saya, dia saya suruh menjemput ibunya,” kata Op Aditia.

Namun sesudah korban berkata seperti itu, pelaku menunjukkan surat dari ibunya yang katanya  ditujukan kepada korban. Namun korban tidak mengerti maksudnya. Pelaku kemudian berkata, jika nanti dirinya datang bersama ibunya, agar disiapkan sapu lidi besar dan tampi besar yang akan mereka beli.

“Tapi tiba-tiba datang lagi satu orang pembeli yang ingin membeli sapu dan saya mengatakan bahwa harganya Rp8 ribu dan ibu yang baru datang tersebut memberikan uang Rp20 ribu dan saya mengatakan bahwa tidak ada tukaran,” kata korban.

Akhirnya, ibu yang memberi uang Rp20 ribu itu menukarkan uangnya ke kios depan dan memberikan uang Rp8 ribu kepada korban. Dan, menurut perkiraannya, saat itulah pelaku mengambil tas korban yang masih repot melayani pembeli lainnya, sebab suasana saat itu masih terlihat gelap.

“Saat hendak memasukkan uang penjualan ke tas, saya kebingungan mencari-cari, sementara ibu muda teman saya bicara tadi sudah tidak ada di tempat,” jelasnya.

Dikatakan, tas yang dicuri tersebut berisi uang, barang berharga dan surat-surat penting. Op Aditia pun kemudian melapor ke polisi. Sementara, petugas penertiban UPT Pasar Sibolga Nauli yang tidak ingin memberitahukan namanya mengatakan bahwa saat itu mereka sedang keliling pasar untuk mengecek keadaan Pasar Nauli Sibolga dan melewati kios korban.

“Ibu itu terlihat bingung. Barulah saat kami tanya, baru tersadar bahwa tas miliknya hilang. Kemudian kami cek lewat CCTV, ternyata benar bahwa tas yang dibawa pelaku adalah tas korban,” jelasnya.

Kepala UPT Pasar Sibolga Nauli E Dalimunthe saat dikonfirmasi membenarkan adanya pedagang yang kehilangan tas berisi uang dan surat-surat.  “Dari CCTV terlihat, pelaku berpura-pura mau membeli. Korban sudah melapor ke polisi,” ujarnya. (mis/ara/ma)

Exit mobile version