Site icon SumutPos

Mahasiswa Univa Belum Ditemukan

Foto: DHEV FRETES BAKKARA KM Tunas Indah diamankan di pelabuhan Tomok pasca tenggelamnya seorang penumpang yang melompat dari kapal tersebut, Minggu (27/10).
Foto: DHEV FRETES BAKKARA
KM Tunas Indah diamankan di pelabuhan Tomok pasca tenggelamnya seorang penumpang yang melompat dari kapal tersebut, Minggu (27/10).

MEDAN-Hingga Selasa (29/10) sore, Fadlan Batubara (18) mahasiwa Universitas Alwasliyah (Univa) Medan yang tenggelam di Danau Toba, Minggu (27/10) lalu, masih dalam pencarian tim SAR. Pihak rektorat kampus mengaku peristiwa ini terjadi di luar dugaan. Rektor Univa, Ir H. Aliman Saragih, M.Si yang ditemui di kantornya mengatakan, Fadlan adalah mahasiswa baru jurusan FKIP. “Fadlan itu merupakan mahasiswa baru jurusan keguruan,” katanya

Masih kata Aliman, sebelum kejadian, sekitar 100 an mahasiswa jurusan FKIP yang diantaranya 64 mahasiswa baru mengikuti inagurasi di Parapat, Kab. Simalungun. Kegiatan tersebut resmi dari kampus dan diikuti beberapa dosen. “Kegiatan tersebut resmi dari kampus. Diadakan dua hari. Seharusnya para mahasiswa itu sudah kembali ke Medan. Cuma yang saya dapat info, beberapa mahasiswa baru permisi untuk jalan-jalan ke Tomok kepada panitia. Peristiwa tersebut diluar dugaan,” jelasnya.

Menurut dua rekan korban bernama Restu Habibi dan Alip, mereka sengaja melompat dari belakang kapal pada jarak sekira 150 meter dari dermaga Tomok. “Kalau yang saya dapat informasi dari kedua mahasiswa lainnya, mereka memang sengaja melompat dari belakang kapal. Jadi hal itu sempat membuat kapal berbalik arah untuk melempar pelampung,” terangnya seraya mengatakan, saat ini kedua rekan korban masih menjalani pemeriksaan di Polres Samosir. Selain menyesalkan peristiwa itu, tenggelamnya Fadlan juga menyisakan kesedihan tersendiri bagi Aliman. “Fadlan itu kemenakan saya, ayahnya itu sudah seperti saudara kandung saya. Dan saya sudah datangi rumahnya ke Dolok Masihul sana,” lirihnya. Bahkan, sebelum berangkat ke Parapat, Fadlan masih sempat minta uang Rp 50 ribu kepadanya.

“Sebelum berangkat, masih minta uang sama saya Rp 50 ribu,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca. Bukan itu saja, rencananya Fadlan akan tinggal di rumahnya dan perkuliahannya dibiayai olehnya. “Rencananya itu dia akan tinggal bersama saya di Medan. Tapi ya beginilah, saya juga sudah temui keluarganya di kampung,” tandasnya.  Saat disambangi kru koran ini, kediaman orangtua korban di Kampung Mandeleng, Lingkungan II, Kel. Pekan Dolok Massihul, Kec. Dolok Masihul, Sergai ini terlihat sudah terpasang teratak. Tapi sayang, ayah Fadlan yang akrap disapa Ucok itu enggan berkomentar banyak karena masih larut dalam kesedihan. “Anak saya itu berangkat dari rumah pada Sabtu (26/10) lalu,” ucap pria yang membuka warung kopi itu.(wel/lik/deo)

Exit mobile version