Site icon SumutPos

Bupati Taput Beri Kuliah Umum di FEB UI

DIABADIKAN:Bupati Taput, Nikson Nababan diabadikan bersama mahasiswa Pasca Sarjana FEB UI.
DIABADIKAN:Bupati Taput, Nikson Nababan diabadikan bersama mahasiswa Pasca Sarjana FEB UI.

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara, Drs. Nikson Nababan, MSi menjadi narasumber Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan yang digelar di Gedung MPKP FEB UI Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu(27/11).

Kuliah umum yang mengangkat tema Akselerasi Pembangunan Ekonomi Daerah, Nikson Nababan yang didampingi Sekretaris Daerah, Indra Simaremare terlebih dahulu menjelaskan kondisi dan potensi Kabupaten Tapanuli Utara, hingga memaparkan kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam pembangunan sebagai akselerasi peningkatan perekonomian masyarakat pada berbagai sector.

“Langkah pertama diawal jabatan saya sebagai Bupati adalah dengan melakukan identifikasi dan memetakan permasalahan, salah satunya adalah pemetaan permasalahan para petani yang merupakan pekerjaan mayoritas masyarakat kami. Selanjutnya, saya melakukan pemetaan sektor infrastruktur jalan dan sektor kesehatan serta Pendidikan. Empat sektor inilah yang menjadi fokus utama APBD Taput,”jelas Nikson Nababan.

Di hadapan para mahasiswa tersebut, Bupati Taput juga menjelaskan kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan salah satu visinya, Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan melalui program Pupuk Bersubsidi Bayar Pasca Panen, Pasar Lelang Komoditi Pertanian yang didukung dengan program Jaminan Harga. Kemudian program mekanisasi pertanian dan teknologi pertanian dengan menyediakan alat-alat pertanian yang dapat digunakan kelompok tani secara gratis, serta pemberian bibit/benih pertanian.

“Untuk mendukung kelancaran usaha pertanian tersebut, saya menilai pembangunan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan dan hal ini kami tindaklanjuti dengan pengadaan alat berat untuk pembukaan jalan interkoneksi antar desa dan juga antar dusun. Apabila infrastruktur sudah tersedia di desa, maka masyarakat akan berpikir lebih matang lagi untuk merantau ke kota,”terangnya.

“Pembangunan pada sektor kesehatan, kami membuat kebijakan pelayanan Puskesmas 24 jam dan pengadaan ambulance, penambahan insentif para tenaga medis dan tenaga kesehatan, pembenahan Rumah Sakit umum dan menyediakan dokter-dokter spesialis. Pada sektor pen didikan, selain pembangunan fisik kita juga lakukan dengan pemerataan guru-guru hingga ke pelosok desa serta penambahan insentif guru,”paparnya lagi.

Selain empat sektor sebagai fokus utama, Nikson juga menjabarkan upaya yang telah mereka lakukan, seperti pembinaan masyarakat lanjut usia termasuk pemberian pengobatan gratis, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar mampu menjadi roda perekonomian di desa, dan kembali mengoptimalkan koperasi untuk mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah terutama dalam pembinaan Tenun Ulos sehingga semakin berkualitas.

“Berbagai upaya telah kami lakukan untuk meningkatkan kemampuan para penenun Ulos dan mempromosikan produk tersebut sehingga semakin diminati masyarakat luas. Dalam hal mengembangkan potensi sumber daya alam, kami mendirikan perusahaan pengelola air minum dalam kemasan,”urainya.

“Saat ini saya sedang memperjuangkan beberapa hal, yaitu ke depannya berdiri Universitas Negeri Tapanuli karena akan memberikan peningkatan perputaran ekonomi di Tapanuli, pembangunan Tol Danau Toba menuju Tapanuli Tengah untuk meningkatkan pariwisata dan pembukaan jalan menuju Sei Mangke sebagai kawasan ekonomi sehingga perekonomian di Tapanuli Utara semakin terbuka,”sebutnya mengakhiri.

Kuliah Umum ini diakhiri dengan diskusi, tanya-jawab antara Bupati Taput bersama peserta. (mag-12/han)

Exit mobile version