Site icon SumutPos

JR Saragih Manjakan Wisatawan Danau Toba

JR Saragih telah membuat konsep baru dan sedang mengerjakan lima proyek besar untuk menambah daya tarik Danau Toba.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Objek Wisata Danau Toba selalu menjadi sasaran wisatawan domestik dan mancanegara bila ke Sumatera Utara. Karenanya, agar wisatawan selalu teringat dan betah berkunjung ke danau terbesar di Asia Tenggara ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun telah membuat konsep baru dan sedang mengerjakan lima proyek besar untuk menambah daya tarik Danau Toba.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, yang paling utama dilakukan adalah memindahkan kantor Dinas Pariwisata dari Ibu Kota Kabupaten Simalungun di Pematang Raya ke Parapat yang menjadi pintu masuk utama destinasi Danau Toba. Tujuannya, Pemkab Simalungun ingin berbuat lebih baik dan dekat untuk Danau Toba dalam menambah kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba.

Selanjutnya membangun wahana permainan atau atraksi bagi anak-anak. Sehingga, wisatawan yang datang bersama anak-anak dapat menikmati wahana tersebut.

“Orang tua mereka dapat menikmati Danau Toba, kemudian anak-anak dapat menikmati wahana mereka secara nyaman dan aman. Orang tua mereka pun dapat mengawasi lebih dekat lagi,” ungkap JR Saragih saat meninjau Danau Toba, akhir pekan lalu.

Pemkab Simalungun juga akan menyiapkan kapal speed boat besar bagi wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba secara aman, nyaman dan elegan. “Sampai akhir tahun 2017, Pemkab Simalungun menargetkan speed boat tersebut sudah dapat dinikmati wisatawan. Selain itu, kami juga menyiapkan Jet Ski untuk olah raga air bagi para wisatawan,” terangnya.

Upaya lain yang akan diwujudkan JR Saragih menarik wisatawan ke Danau Toba adalah membangun Kedai Kuliner dengan ciri khas Simalungun di kawasan Parapat. “Simalungun, memiliki kuliner khas, di antaranya dolung-dolung, kopi, dan teh. Jadi, nanti wisatawan itu dapat menikmati kuliner sambil manortor,” tegasnya.

JR Saragih mengaku belum memprogramkan untuk membuat even berskala internasional. Sebab menurut JR Saragih, dananya lebih baik untuk membangun infrastruktur dan prasarana atraksi di kawasan Danau Toba. “Even berskala internasional memang sangat bagus untuk mendatangkan wisatawan. Namun, efeknya tidak dapat dirasakan setiap hari oleh warga setempat,” urai JR Saragih.
Lalu konsep yang terakhir dan sudah mulai disosialisaikan adalah membebaskan akses bagi wisatawan yang akan menikmati keindahan Danau Toba. Saat ini para wisatawan mengaku masih ada sekat untuk menikmati keindahan Danau Toba dari garis paling dekat.

“Hal ini sudah mulai kita sosialisasikan ke para pemilik hotel, kafe maupun resto yang posisinya di bibir Danau Toba. Kami tegaskan, kawasan Danau Toba adalah milik pemerintah. Jadi wisatawan dapat mengakses secara bebas. Tidak tersekat-sekat lagi,” kata JR Saragih.

Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun saat ini sedang menyusun paket-paket pariwisata bersama Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Kerja sama ini untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Danau Toba.

“Kami ingin keberadaan Danau Toba ini mampu memperdayakan dan menggerakan roda perekonomian masyarakat sekitar. Kami pun akan membuat paket wisata untuk mendatangkan wisatawan dengan menggandeng Asita dan PHRI,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Resman Saragih.(bbs/adz)

Exit mobile version