Site icon SumutPos

Penggunaan Uang Tunai di Inggris Turun

Poundsterling. Meningkatnya minat belanja di toko daring menjadi salah satu alasan penurunan.
Poundsterling. Meningkatnya minat belanja di toko daring menjadi salah satu alasan penurunan.

SUMUTPOS.CO – Penggunaan uang tunai untuk melakukan pembayaran di Inggris menurun 14% sejak lima tahun terakhir, demikian survei Konsorsium Retail Inggris (BRC).

Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan belanja online dan penggunaan kartu debit yang meningkat sebanyak 11%.

Direktur BRC Helen Dickinson mengatakan tren ini merupakan “batu loncatan dalam membangun ekonomi digital” di Inggris.

Secara umum, uang tunai memang menjadi cara yang paling populer karena berkontribusi sekitar 53% dari keseluruhan transaksi pada 2013 lalu. Adapun penggunaan kartu debit hanya sekitar 32%.

Namun, dari sisi nilai, transaksi kartu menjadi yang terbesar dengan porsi sekitar 50%.

Sayangnya bank masih menarik biaya besar kepada toko retail untuk memproses transaksi menggunakan kartu.

Survei BRC menunjukkan biaya yang dibebankan kepada peritel untuk memproses transaksi kartu kredit misalnya naik 18% menjadi 41 sen.

“Sangat mengecewakan bahwa biaya rata-rata untuk melakukan pembayaran dengan kartu kredit atau kartu debit menunjukkan peningkatan dalam lima tahun terakhir,” kata Dickinson.

Uni Eropa kini masih berdiskusi untuk menyepakati pembatasan biaya yang harus dibebankan pada toko-toko retail. (NET)

Exit mobile version