Site icon SumutPos

Palmex Indonesia 2012 Catat Peningkatan Jumlah Eksibitor

PT Fireworks Indonesia Kembali Gelar Pameran Industri Minyak Sawit Terbesar di Indonesia

MEDAN-PT Fireworks Indonesia kembali menggelar pameran industri minyak sawit terbesar di Indonesia untuk yang keempat kalinya. Pameran yang bertajuk Palmex Indonesia 2012 ini akan menghadirkan teknologi-teknologi terbaru yang akan menambah efektifitas dan efisiensi kerja pabrik kelapa sawit dan juga untuk menambah produksi dalam waktu bersamaan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Palmex Indonesia akan menempati ruang pameran baru di Medan International Convention Center at Santika dengan area yang lebih luas dan jumlah eksibitor yang lebih banyak.

Palmex Indonesia 2012 akan diselenggaran selama tiga hari, yakni pada 10-12 Oktober 2012 dengan tema ‘Driving the World’s Largest Palm Oil Industry Ahead’ dan akan dibuka oleh Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Sebanyak lebih dari 100 eksibitor akan menempati ruang pameran seluas 4.500 m2.

Direktur Utama Fireworks Indonesia Susan Tricia, selaku penyelenggara pameran mengatakan, Palmex Indonesia adalah ajang yang tepat untuk memperkenalkan dan menampilkan teknologi industri pendukung minyak pengolahan kelapa sawit.
“Peningkatan jumlah eksibitor pada Palmex Indonesia 2012 semakin mengukuhkan Palmex Indonesia sebagai rujukan bagi para pelaku industri kelapa sawit,” terangnya.

Pameran tahun ini akan diikuti oleh lebih dari 100 eksibitor. Jumlah ini meningkat sebesar 25 persen dari jumlah eksibitor pameran tahun lalu yakni sebanyak 75 eksibitor. Peningkatan tidak hanya terjadi dalam hal jumlah eksibitor. Ruang pameran juga meningkat dari 2.500 m2 menjadi 4.500 m2. Ini dimungkinkan karena pemindahan lokasi pameran yang kini menempati tempat event MICE baru di Medan yakni Medan International Convention Center yang memiliki area lebih luas dan lebih nyaman. Dengan peningkatan jumlah eksibitor dan ruang pameran, Fireworks Indonesia selaku penyelenggara Palmex Indonesia juga menargetkan peningkatan pengunjung, baik dalam hal kuantitas dan kualitas. Apabila pada penyelenggaraan pameran tahun lalu tercatat lebih dari 5.580 pengunjung dengan profil pengunjung 35 persen dari kalangan CEO, 23 persen dari para insinyur, serta 34 persen merupakan pembeli. Dan tahun ini Fireworks menargetkan 7.000 orang mengunjungi Palmex Indonesia 2012.

Begitu pun dalam hal transaksi, Palmex Indonesia memperlihatkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Apabila pada Palmex Indonesia 2010 tercatat US$100 juta, kemudian meningkat menjadi US$150 juta di Palmex Indonesia 2011. Maka transaksi on the spot pada Palmex Indonesia 2012 ditargetkan mencapai US$250 juta.

“Belanja teknologi industri kelapa sawit diprediksikan terus meningkat. Dengan hadirnya para pemain besar di Palmex Indonesia 2012, kami optimis dapat membantu mereka menemukan kebutuhan mereka akan teknologi pengolahan kelapa sawit,” jelas Susan Tricia.

Sejumlah nama besar di industri minyak sawit di Indonesia maupun mancanegara siap hadir memamerkan produk dan teknologi mereka seperti PT Kawan Lama Sejahtera, PT Multi Mayaka, PT Jebsen and Jessen Technology, PT Super Andalas Steel, YKL Engineering Group, Siemens, Schneider Electric, Kaltimex Energy, Lipotech Engineering, Forbes Marshall, Triveni Turbines.

Sedangkan beberapa merek yang akan diwakilkan antara lain, Brevini, Karcher, Bosch, WM Welding, Krisbow, Nilfisk, SEW EuroDrive, Yokogawa, Pepperl+Fuchs, Takuma Boiler, Hyundai Heavy Industries, Fuji Electric, LS, LG, GE and Flowserve. Beberapa perusahaan besar yang menyatakan akan hadir antara lain Wilmar, Bakrie, PP London, Smart, dan lainnya.

Dari 100 persen lahan seluas 4.500 m2 yang disediakan telah dipenuhi oleh lebih dari 100 perusahaan dari Indonesia dan mancanegara seperti Malaysia, India, Singapura, Inggris, China, Italia, Vietnam, dan Jerman.
Selain pameran produk dan teknologi, selama pameran Palmex Indonesia 2012 akan digelar ‘Indonesia International Palm Oil Conference (IIPOC)’ yang menghadirkan analisis ternama dunia Dr James Fry dan juga beberapa workshop dari para peserta pameran untuk menjelaskan produk terbaru mereka.

“Pemanfaat teknologi yang tepat diharapkan membantu meningkatkan produktivitas industri kelapa sawit Indonesia dan mengejar ketinggalan dengan negara lain khususnya Malaysia,” tandas Susan Tricia. (dya)

Exit mobile version