Site icon SumutPos

Transaksi Rumah Subsidi Batal

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan akan mengurangi pasokan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan Rendah (MBR) di 2012 setelah dilakukan penghentian.

Awal tahun ini saja, telah terjadi pembatalan beberapa akad kredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.
Kisruh ini karena belum ada juga titik temu soal Perjanjian Kerja Sama Operasional (PKO) yang baru antara bank penyalur dengan Kementerian Perumahan Rakyat. Akhirnya para pengembang menghentikan pembangunan rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun. Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Iqbal Latanro, Selasa (17/1).

“Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan. BTN sendiri sudah menurunkan target rumah FLPP, menjadi 100 ribu unit (per tahun). Tadinya mau 130 ribu unit,” kata Iqbal.

Penurunan disebabkan penghentian kredit dari pengembang, ataupun kepada masyarakat. Pengembang pun tidak mau mengambil risiko, dengan membangun rumah murah namun tidak terserap.(net/jpnn)

Exit mobile version