Site icon SumutPos

Pemerintah Siapkan 100 Ribu Daging Kerbau

Foto: BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
RAPAT: Kemendag bersama Pemprov Sumut dan Bulog Sumut menggelar rapat kordinasi di Kantor BI Perwakilan Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk menjaga kebutuhan stok pangan berupa daging dan menekan harga daging tetap normal serta terjangkau masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2018. Pemerintah Indonesia menyiapkan stok nasional sebesar 100 Ribu daging kerbau beku impor.

Sekretaris Jendral Kemeterian Perdagangan, Karyanto Suprih pasokan besar daging beku itu, untuk menekan harga daging saat bulan Ramadan dan Lebaran tetap dengan harga maksimun Rp 80 ribu perkilogram ditingkat pedangan pasar dan ritel modern yang ada.

“Begitu juga ditingkat pedagang harus juga menyediakan daging beku, termasuk ritel modern juga harus menyediakan maksimum Rp80 ribu. Kalau kurang kita pasok (impor) lagi,” ucap Karyanto usai memimpin Rapat Kordinasi Stabilisasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran 2018, yang dilaksanakan di ruang rapat Gedung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Selasa (17/4) siang.

Tujuan rapat kordinasi dilakukan, menurut Karyanto untuk memastikan pasokan pangan aman ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di Sumut. Termasuk mendengarkan keluhan pasokan pangan didaerah.

“Menteri Perdagangan menugaskan seluruh eleson I untuk melakukan rapat kordinasi, untuk mendengarkan apa saja didaerah itu (keluhan) di Kabupaten/Kota. Kemudian, menyampaikan kebijakan apa harus dilakukan untuk didaerah. Khusus beras Menteri Perdagangan menugaskan Bulog untuk meglontorkan dan menyuplai beras sampai perdaganga pasar,” tutur Karyanto.

Dengan itu, Kementerian Perdagangan menginstruksi ke Bulog seluruh Indonesia untuk menyuplai kebutuhan masyarakat berapa itu jumlahnya. Karyanto mengungkapkan khusus untuk beras. Baik itu, beras impor maupun beras lokal.

“Untuk stok beras saya kurang ingat. Pada prinsipnya Bulog tidak boleh kekurangan pasokan, terutama beras. Karena, Bulog sebagai pendistributor,” jelas Karyanto.

Dia menambahkan untuk komiditi pangan lain, harus dijaga harganya dan jangan sampai saat hari keagamaan naik. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan untuk memehuni kebutuhan konsumsinya sehari-hari.

“Minyak goreng Rp 12.500 dan minyak goreng kemasan Rp 11 ribu. Kemudian, Gula jual diatas Rp Rp 12.500 kita sikat dan tidak boleh itu?. Semua stok itu, ada di bulog,” kata Karyanto.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi mengklaim stok pangan di dugang Bulog Sumut aman saat bulan Ramadan, lebaran, Natal dan Tahun 2019.

“Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menerima beras impor sebagai jaminan akan ketersedian dan keterjangkauan bahan pangan pokok. Bulog Sumut memiliki pasokan beras sebanyak 19,984 ton diimpor dari Thailand, India dan Pakistan,” ucap Benhur.

Ia mengatakan untuk menjaga stok pangan menjelang Ramadan ada kenaikan konsumen pangan di Sumut mencapai 10 persen dari hari biasanya.

“Stok kita sudah aman sampai 6 bulan kedepan. Gula kita ada 8 ribu ton, daging hampir 100 ton. Ini masuk 200 ton daging lagi. Tempung terigu ada 34 ribu ton,” ungkap Benhur.

Benhur menjelaskan untuk impor daging dilakukan secara bertahap daging beku kerbau diimpor dari India dan masuk melalui Pelabuhan Bulan Belawan, akhir bulan April 2018 ini sebanyak 200 ton daging beku.

“Untuk konsumi pangan Beras sekitar 10 ribu ton. Gula itu, 5 Ribu ton. Untuk minyak goreng saya belum punya data. Itu stok akan terus kita tingkatkan. Semua akan naik (Bulan Ramadan) biasa kenaikan sampai 10 persen,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Sekda Pemprov Sumut, ?bnu S Utomo mengatakan pihak Pemprov Sumut siap bekerjasama dan berkordinasi untuk mengambil langkah-langkah serta solusi untuk menjaga stok pangan dan kestabilan harga saat bulan ramdan hingga lebaran nantinya.

“Masyakarat melaksanakan ibadah dapat senang dan senyum. Karena harga stabil dan stok cukup saat bulan ramdan hingga lebaran,” ucap Ibnu kepada wartawan.

Dengan kehadiran dari Kemendag, akan melihat keseluruhan dengan melakukan pengecekan harga di pasar tradisional dan super market di Medan hingga melihat ?stok pangan di Gudang Bulog Sumut. Menurut Ibnu akan terlihat keseluruhan permasalah yang ada dengan solusi akan dilakukan bersama.

“Akan melihat permasalahan, bila ada permasalahan akan dilakukan penindakan dan stok kekurangan Kemendag turun stok dari pusat. Bila ada permasalah pendistribusian pangan, makan tim satgas pangan akan turun tangan akan mengecek distribusi tersebut,” pungkasnya.

Dalam rapat kordinasi dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provensi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Bulog Divre 1 Sumut, Polda Sumut dan Perwakilan Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumut. Rapat ini, juga membahas soal pasokan sejumlah komiditi pangan dan menjaga kestabiltas harga pangan saat bulan puasa dan lebaran nantinya. (gus/ram)

 

 

 

Exit mobile version