Site icon SumutPos

SPBU Diserbu Konsumen di Medan

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS Antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (17/11). Malam.  Pemerintah menaikkan  harga BBM premium dari Rp6.500 menjadi Rp8..500.
FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (17/11) malam. Pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Begitu pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, sekitar pukul 21.30 WIB suasana Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) mendadak ramai. Deru mobil mengemuka. Pun sekian mobil yang biasa parkir di gang-gang komplek tersebut, lenyap. Padahal biasanya ketika pukul sembilan malam kendaraan-kendaraan itu berbaris manis di depan rumah. Tak salah lagi, mereka berduyun-duyun menuju SPBU.

Sementara di SPBU di Ringroad, antrean roda dua, roda empat hingga truk dan bus dimulai dari McDonald’s. Jalur seharunya bisa dilalui tiga mobil, hanya bisa dilalui satu mobil. Di SPBU Ringroad lainnya, tepatnya di Simpang Jalan Sunggal, kemacetan lebih nyata. Lajur kanan malah sulit dilalui. Kendaraan menyemut.

Tidak hanya di Ringroad, sisi Jalan Sunggal malah lebih rapat. Praktis kendaraan tidak bisa bergerak. Aktivitas di pool bus Pelangi dari dan ke Aceh stagnan. Kendaraan di pool itu tak bias keluar masuk.

Antrean panjang mencapai dua kilometer pun terjadi di SPBU 14203199 yang berada di Jalan Jamin Ginting Km 8,5. Antre panjang menyebabkan kemacetan dari Simpang Pos hingga Simpang Simalingkar. Praktis kendaraan dari arah Padangbulan menuju Pancurbatu tak bisa bergerak. Kondisi ini membuat bus-bus dan angkutan umum dari Kabanjahe menerobos arah berlawanan.

Beruntung antrian berlangsung tertib meski sampai sekitar jam 23:45 WIB kemacetan belum bisa terurai.

Meski begitu tetap saja terdengar teriakan dari pengguna kendaraan yang sedang saling rebut jalur agar segera masuk SPBU. “Mengakunya orang kaya, bensin naik dua ribu (Rp2.000) saja ikut antre!” teriak pengguna sepeda motor bersungut-sungut kepada pengguna mobil.

Antrean serupa yang berdampak pada kemacetan arus lalulintas terjadi di seluruh SPBU di Kota Medan. Di SPBU Merah Jingga, SPBU milik Pertamina di Jalan Putri Hijau serta stasiun lainnya. Di SPBU Amplas, antrean pun memacetkan lalulintas hingga Jalan Layang. Kemacetan yang tak biasa terjadi di malam hari.

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (17/11) malam. Pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500.

 

Di Belawan, antrean panjang mencapai satu kilometer itu nyaris terjadi keributan akibat warga berebut mengisi bahan bakar. Dari amatan Sumut Pos, antrean panjang diantaranya terlihat di SPBU No 14 202 1141 Jalan Marelan Raya Pasar 3 Kecamatan Medan Marelan. Para pengendara baik roda dua maupun empat saling berdesakan menuju masuk ke SPBU tersebut. Antrean kendaraan hingga mencapai satu kilometer itu tidak hanya melumpuhkan kelancaran arus lalu lintas, namun dua pengendara sepeda motor nyaris berkelahi.

Muliadi (34), pengendara sepeda motor menyebutkan, keributan dua pemuda yang terlibat antrean kenderaan di depan SPBU, disebabkan salah satu pengendara sepeda motor Yamaha Vixion yang ingin mendahului, menyenggol sepeda motor Honda Vario yang berada di depannya.

“Karena tak terima, keduanya hampir berkelahi. Untungnya, ada warga lain langsung melerai,” ungkap, Muliadi yang saat itu turut antre mengisi premium di SPBU tersebut.

Kondisi antrean serupa juga terpantau di SPBU Jalan Platina Raya Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli. Bahkan, beberapa warga sempat mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM disaat harga minyak dunia tengah turun.“Harga minyak dunia sekarang inikan lagi turun. Kenapa BBM di Indonesia di naikan harganya. Kebijakan dari pak Jokowi telah melukai banyak hati rakyat,” celoteh, Iswanto warga Simpang Dobi Kelurahan Titipapan.

Situasi berbeda tampak di SPBU Jalan Pelabuhan Raya Kampung Salam, Belawan. Kendati disejumlah SPBU tampak antrean warga yang hendak mengisi bahan bakar minyak, namun di SPBU ini terlihat tutup. Di sekitar areal SPBU terlihat gelap, dan para pekerjanya sudah tidak terlihat. (rmd/dek/rul/tom)

 

Exit mobile version