Site icon SumutPos

Viva Cosmetics di Tengah Pasar Global Pertahankan Strategi 3Mu

ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Pasar kosmetik dalam negeri stagnan tahun ini. Kondisi tersebut terjadi akibat dampak gejolak perekonomian global tahun lalu yang belum berlalu. Karena itu, brand kosmetik Surabaya, Viva Cosmetics, tidak mau muluk-muluk pasang target. Sampai akhir 2020, perusahaan akan fokus pada pasar domestik.

Direktur PT Moga Djaja Yusuf Wiharto menegaskan, meski pasar stagnan, dirinya optimistis angka penjualan tetap tumbuh. Sebagai distributor utama Viva di wilayah Indonesia Timur, dia menerapkan sejumlah strategi untuk menggenjot penjualan. Di antaranya, meluncurkan produk-produk baru dan konsisten menerapkan prinsip 3MU.

“Kami masih eksis sampai sekarang karena konsisten menjalankan 3MU. Mutu yang baik, murah harganya, dan mudah didapatkan di mana-mana,” paparnya Senin (20/1).

Distribusi, menurut Yusuf, tetap menjadi konsentrasi utama perusahaannya. Dia ingin konsumen di seluruh daerah bisa mendapatkan produk-produk Viva dengan mudah.

Hingga kini, Viva Cosmetic sudah memiliki sekitar 600 stock keeping unit (SKU). Terdiri atas skincare, daily care, make-up dekoratif, dan masih banyak lagi.

Yusuf mengatakan bahwa make-up dekoratif seperti lipstik, pemulas mata, dan bedak masih akan menjadi primadona. “Kami rasa produk itu akan tetap mendominasi permintaan pasar untuk brand Viva ke depannya. Setelah itu baru skincare,” katanya.

Pada 2020, Viva fokus memperkuat pasar domestik. Sebab, konsumsi per kapita produk kosmetik di tanah air masih rendah.

Artinya, potensi untuk tumbuh masih sangat besar mengingat pasar yang besar pula.

“Sampai sekarang kami memang belum berorientasi ekspor. Wilayah yang paling tinggi untuk penjualan Viva adalah Jawa. Disusul Bali dan Kalimantan,” paparnya. (jpc/ram)

Exit mobile version