Site icon SumutPos

Lion Air Siap ke Silangit, Asal Ada Pasarnya…

Sketsa info bandara Silangit
Sketsa info bandara Silangit

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh langkah pemerintah menghidupkan kembali pariwisata Danau Toba. Karena walau bagaimana pun, program tersebut sangat baik. Tidak saja bagi memajukan daerah, tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus menjaga dan melestarikan keindahan alam yang ada.

“Jadi kami pasti mendukung penuh komitmen pemerintah membangun pariwisata Danau Toba,” ujar Edward kepada Sumut Pos saat dihubungi dari Jakarta, Senin (21/3).

Sebagai maskapai penerbangan, Lion Air Group kata Edward, akan melakukan langkah nyata. Di antaranya, tak tertutup kemungkinan mengikuti jejak Garuda Indonesia yang telah membuka jalur penerbangan Jakarta-Silangit, yang terletak di Siborong-borong, Tapanuli Utara.

“Jadi kalau kami, armadanya siap. Kami sangat senang kalau pertumbuhan (pasar, Red) itu terjadi. Apalagi kini dengan ada program pemerintah mengembangkan pariwisata Danau Toba, kami sangat senang. Makanya kami beberapa waktu lalu terus mengorder pesawat, karena kami mengantisipasi pertumbuhan,” ujarnya.

Selain itu, Lion Air Group kata Edward, sebenarnya sejak September 2013 lalu sudah masuk ke Silangit lewat anak perusahaan Wings Air. Pada tahap awal, rute penerbangan dibuka dari Batam-Silangit. Namun bukan berarti tidak bisa dari Jakarta, karena penerbangan dari Jakarta ke Batam, dapat dilanjutkan dari Batam ke Silangit.

“Jadi kami sekarang juga terbang ke sana. Itu otomatis dari Jakarta-Batam, lanjut Batam-Silangit. Intinya, kami sangat mendukung program pemerintah. Contohnya, selama ini juga kami terbang ke Tiongkok, ke Manado. Itu kan kami bawa penumpang. Ini untuk pariwisata. Itu untuk turis, jadi kami sudah jalani,” ujarnya.

Edward yakin, dengan adanya bandara yang baik dan dapat didarati pesawat-pesawat jenis tertentu, maka terbuka kemungkinan Lion Air akan masuk. Namun begitu, pertimbangan utama lainnya, tetap perlu melihat pasar yang ada. Karena walau bagaimana pun, tidak mungkin memaksimalkan rute penerbangan ke suatu daerah, kalau pasarnya tidak mendukung.

“Untuk membuka jalur penerbangan itu, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Yaitu status bandaranya. Bisa kami darati atau tidak. Kalau bisa maka kami akan masuk. Kemudian pasarnya, ada atau tidak dan yang terakhir izin. Kalau tak ada izin, tentu tidak bisa masuk,” ujarnya.

Edward meyakini dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan pihak-pihak terkait, pariwisata Danau Toba dapat bangkit kembali. Apalagi keindahan alam yang ada benar-benar sangat luar biasa dan hal tersebut tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung.  (sam)

Exit mobile version