Site icon SumutPos

Penerbangan Jakarta-Silangit Masih Butuh Subsidi

Foto: New Tapanuli/Sumut Pos Grup Presiden Joko Widodo diulosi sebagai ungkapan selamat datang di Bonapasogit Taput, oleh  Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs Nikson Nababan dan jajarannya, disaksikan Plt. Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, di Bandara Silangit Taput, Selasa (1/3/2016). Presiden tiba di Silangit dengan menumpang pesawat CN-295 pada pukul 12.40 WIB.
Foto: New Tapanuli/Sumut Pos Grup
Presiden Joko Widodo diulosi sebagai ungkapan selamat datang di Bonapasogit Taput, oleh
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs Nikson Nababan dan jajarannya, disaksikan Plt. Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, di Bandara Silangit Taput, Selasa (1/3/2016). Presiden tiba di Silangit dengan menumpang pesawat CN-295 pada pukul 12.40 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Demi meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal ke Danau Toba, Pemkab Tapanuli Utara (Taput) sampai bersedia mensubsidi biaya atau ongkos penerbangan dari Jakarta ke Bandara Silangit dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) nya.

Artinya, semangat Pemerintah Daerah (Pemda) tersebut sama dengan semangat dari Pemerintah Pusat yang ingin menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan atau destinasi wisata nasional seperti Bali.

Hanya saja, Plt GubsuTengku Erry Nuradi belum berkomentar banyak soal usulan beban subsidi biaya penerbangan dari Jakarta ke Bandara Silangit sebagaimana digagas pemkab Taput.

“Belum ada soal itu,” ujar Erry kepada wartawan seusai menghadiri acara pembagian kaki palsu di Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin (21/3) siang.

Erry menyebutkan berdasarkan laporan pihak Garuda hanya Pemkab Taput yang mensubsidi penerbangan tersebut. Meski diakuinya, rute Jakarta ke Bandara Silangit yang dirintis maskapai Wings Air pernah ditutup karena tidak ada penumpang.

“Yang disubsidi itu tidak hanya Jakarta ke Silangit, tapi Jakarta-Silangit-Sibolga. Selama ini Jakarta-Sibolga dan Jakarta-Pinang Sori sudah penuh,” ungkapnya.

Soal keberadaan keramba ikan, diakui Erry cukup mengganggu karena sudah mencemari air Danau Toba. Hanya saja yang bisa melakukan penataan itu pemerintah daerah yang memiliki wilayahnya, terlebih izin juga dikeluarkan masing-masing pemerintah daerah.

“Pemprovsu tak bisa mencampuri, nanti yang bisa melakukan koordinasi untuk penataan itu Badan Otorita Danau Toba (BDOT) yang akan segera dibentuk,”tukasnya.

Bupati Tobasa Darwin Siagian mengakui persoalan mendasar yang menghambat pengembangan wisata Danau Toba yakni infrastruktur.

“Infrastruktur itu terkait jalan, fasilitas umum, serta pengembangan bandara,” kata Darwin dalam kesempatan yang  sama.

Darwin mengaku akan mengkaji terlebih dahulu pemberian subsidi tarif penerbangan dari Jakarta ke Silangit, karena ia tidak ingin subsidi ongkos tersebut hanya menguntungkan segelintir orang.

“Kalau untuk pengembangan wisata itu kan baik, kenapa tidak. Kalau hanya menguntungkan kelompok tertentu, ya nanti dulu. Apalagi persoalan ini akan dibahas lebih jauh dengan DPRD,” tukasnya.

Tokoh Masyarakat Sumut, RE Nainggolan menilai penerbangan perdana Jakarta-Silangit yang dioperasikan Garuda Indonesia merupakan langkah awal kebangkitan yang baru bagi kawasan Danau Toba.

Sebab, dengan dibukanya destinasi tersebut tentu akan dapat meningkatkan wisatawan yang datang. Apalagi kalau kondisi Bandara Silangit dibangun menjadi bandara internasional.

“Saya pikir, ke depannya tidak hanya Jakarta saja, tetapi daerah lain di Indonesia akan membuka rute ke Silangit. Asalkan, kondisi infrastruktur mendukung,” kata RE Nainggolan kepada Sumut Pos.

Dipaparkannya, jika kondisi bandara sudah mendukung dan berskala internasional kemungkinan besar maskapai yang ada di Singapura akan membuka rute ke Bandara Silangit. Sebab, dari Singapura ke Silangit cukup dekat jarak tempuhnya dan hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit.

“Pembangunan jalan dari bandara menuju kawasan Danau Toba sedang dalam proses. Kalau itu selesai dalam tahun ini tentu akan memberikan dampak yang sangat positif. Saat ini, dari Bandara Silangit ke Danau Toba bisa ditempuh sekitar 30 menit. Kalau infrastruktur dibangun akan lebih cepat menjadi sekitar 20 menit,” pungkas mantan Sekretaris Daerah Pemprovsu ini.

Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan, pembukaan rute Jakarta-Silangit oleh maskapai kebanggaan nasional itu merupakan langkah positif mendukung kemajuan pembangunan kawasan Danau Toba. Karena secara otomatis akan mendongkrak wisatawan yang datang ke sana.

Namun demikian, kata Gunawan, untuk saat ini destinasi tersebut belum efektif. Dilihat dari sisi bisnis, belum dapat memberikan keuntungan yang berarti mengingat kondisi Bandara Silangit.

“Garuda Indonesia boleh dibilang memberanikan diri membuka penerbangan Jakarta-Silangit. Langkah ini prospek jangka panjang. Dengan begitu, dunia tahu bahwa destinasi menuju langsung ke Danau Toba sudah ada,” ujar Gunawan yang dihubungi Sumut Pos, Minggu (20/3) malam.

Gunawan mengakui kondisi Bandara Silangit saat ini belum bisa berperan banyak. Sebab masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk mendongrak jumlah wisatawan ke Danau Toba. Bahkan, katanya, tak menutup kemungkinan maskapai negara lain ikut membuka rute tersebut.

“Harapan ini semua akan terwujud jika kondisi bandara sudah direvitalisasi. Bandara Silangit yang saat ini sudah dibangun dan berstandar internasional. Namun, ini bukan pekerjaan mudah. Segala aspek harus berperan. Kalau infrastruktur telah memadai sedangkan promosinya kurang, tentu tidak akan menarik wisatawan,” ungkapnya. (ris/val)

Exit mobile version