Site icon SumutPos

Usaha Ternak Sapi, Modal Rp2 Juta, Kini Miliaran

Usaha ternak sapi dan pupuk organik Kelompok Ternak Sehati.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Banyak cara dilakukan orang untuk meraih kesuksesan. Tapi semua itu tak lepas dari kerja keras, keuletan, dan dibarengi kejujuran. Itulah prinsip dasar yang dilakukan pengusaha muda dari Kelompok Ternak Sehati, Hanafi Harahap. Menetap di Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Kisaran Naga Kecamatan Kisaran Timur ini, Hanafi pun membeber kisah kesuskesan yang diraihnya.”Modal saya saat itu cuma Rp2 juta saja,” katanya, Jumat (21/4) saat disambangi tempat tinggalnya sekaligus tempat usaha yang berdekatan dengan Dinas Kebakaran Kisaran Pangkal Titi Kisaran Timur.

Diakui Hanafi, bahwa ilmu usaha ternak lembu ini sebenarnya warisan dari orangtuanya. Pada tahun 1988 ia melakukan usaha jual beli sapi dengan modal awal Rp2 juta.

Sedikit demi sedikit yang dari keuntungan modal awal itu dikumpulkannya. Penjualan lembunya terus bergerak maju, dengan cara menjualnya dari desa satu ke desa yang lain.

“Alhamdulillah usaha ini terus berkembang sedikit demi sedikit, berkat kerja keras dengan modal kejujuran dan nama baik, usaha saya berbuah usaha manis,” tutur pemilik Kelompok Ternak Sehati ini.

Tahun 2000, Hanafi kemudian mengembang usahanya untuk mencoba beternak sapi. ” Bisnis lembu tetap saya jalani, yang awalnya berjumlah 5 ekor berkembang menjadi 50 ekor pada tahun 2009,” ujarnya.

Melihat perkembangan ternak lembu Hanafi, Bank Sumut kemudian memberikan pinjaman melalui program Kridit Usaha Peternak Sapi (KUPS). Bank Sumut cabang Asahan kemudian menggelontorkan bantuan sebesar Rp7,5 miliar untuk bantuan modal ternak sapi, dengan jangka waktu 6 tahun.

“Setelah mendapat suntikan dana dari Bank Sumut cabang Kisaran, usaha ternak sapi milik saya ini menjelma menjadi 1.200 ekor, 500 ekor dibuatkan kandang tersendiri yaitu di Umbutumbut Baru dan di Jalan Prof HM Yamin seluas 1 hektare dan 700 ekornya bermitra dengan masyrakat di wilayah Kabupaten Asahan,” terangnya.

Usaha yang dilakukan ini mendapat sambutan begitu hangat oleh masyrakat. Mengingat adanya bagi untung bagi masyarakat. “Komitmen dilakukan berdasarkan program Kridit Usaha Peternak Sapi Bank Sumut cabang Asahan dan Dinas Peternakan Kabupaten Asahan,” paparnya.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan ternak sapi sebanyak 500 ekor ini, setiap harinya kita menyediakan makanan, pokok jagung, jerami serta bahan solid, dicacah secara manual pokok. Adapun banyaknya jagung yang disediakan untuk makanan ternak 3 ton perhari, jerami 1 truk diesel perharinya dan bahan solid 2 truk satu minggu, dari hasil kotoran sapi ini kita mengelola menjadi pupuk kompos.

“Dalam sebulan menghasilkan 48 ton yang kit jual ke- Brastagi untuk pupuk palawija dan lainya, dari kalkulasi kami 1 ekor lembu ternak modal coastnya Rp10.000 per hari, dengan keuntungannya Rp2.000 perhari per ekor” bilangnya.

Di samping ternak sapi, Hanafi juga menjual sapi dan dagingnya yang setiap hari dipotong secara syariah Islam dan standar sebanyak 5 ekor serta didistribusikan dijual ke pajak kota Kisaran.

“Kelebihan pupuk kompos racikan kita ini sebenarnya bukan hanya untuk palawija dan tumbuhan lainya, tetapi setelah dilakukan beberapa riset, serta eksperimen oleh pihak petani padi, untuk satu rante yang selama hanya menghasilkan 8 kaleng, tetapi setelah memakai pupuk racikan yang kita buat 1 rante bisa menghasilkan 10 sampai 12 kaleng,” pungkasnya.

Untuk itulah kami berharap Pemkab Kabupaten Asahan melalui Dinas Pertanian dapat memanfaakan pupuk racikan olehan kita ini kepada petani padi di Kabupaten Asahan. “Karena sudah dibuktikan oleh petani, padi itu sendiri hasilnya melebihi dari pupuk yang lainya,” Ungkapnya.

Hanafi berharap pihak Dinas Pertanian Kabupaten Asahan dapat memberikan penyuluhan kepada para petani padi kita untuk mengunakan pupuk kompos ramah lingkungan tidak mengunakan zat kimia. “Bahannya mudah didapat serta harga sangat terjangkau oleh para petani kita, dan siap bekerja sama dengan pihak Pertanian Kabupaten Asahan,” sebutnya.

Keberhasilan ternak sapi yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh ini tidak terlepas dari dukungan kuat pihak Bank Sumut cabang Kisaran dengan program kridit usaha peterank sapi (KUPS) dan serta Dinas Pertanian kabupaten Asahan yang memberikan kami arahan bagaimana caranya beternak sapi yang baik, kami sangat berharap jalinan kerja sama yang baik ini akan terus terjalin lebih baik lagi.

Kami dalam usaha beternak sapi mempunyai Motto: “Jadilah Pengusaha Yang Jujur Tanggung Jawab Terhadap Relasi.”

“Dan ada kata orang bijak tiada neraka yang lebih ganas di dunia selain kegagalan objek, begitu kerja baik dapat dilakukan tanpa kesungguhan banting pengeorbanan dan diliputi rasa kebimbingan,” imbuhnya.

Dalam usaha ada tuntunan jerih payah 15 persen, pendidikan 20 persen,nama baik dan kejujuran dan kepercayan 65 persen, tuntunan kata-kata inilah sampai saat ini yang saya ingat betul.(omi/azw)

Exit mobile version