Site icon SumutPos

Manfaatkan Promosi di Lapak Ganjar, Usaha Kerajinan Tangan Kebanjiran Order

RAMAH LINGKUNGAN: Kristanti Nareswari, pemilik usaha Setyo Handmade dari Boyolali, menunjukkan produk daur ulang limbah kertasnya.

BOYOLALI, SUMUTPOS.CO – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diharapkan mampu memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai alat promosi dan jual beli. Beberapa UMKM telah merasakan penggunaan medsos sangat efektif untuk meningkatkan omzet penjualan.

Misalnya, seperti yang dialami Kristanti Nareswari, pemilik usaha Setyo Handmade di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), yang mendapatkan manfaat dari bantuan promosi melalui Lapak Ganjar. Sejak ditayangkan melalui medsos milik Ganjar Pranowo itu, kerajinan limbah kertas korannya semakin dikenal masyarakat.

Bukan saja oleh masyarakat Jateng, tapi juga di luar provinsi, bahkan luar Pulau Jawa. Dampaknya, order produk daur ulang tersebut meningkat pesat. Bahkan, saking kewalahannya menerima order, Kristanti bersama suami harus rela bekerja lembur.

“Sempat harus ngelembur sampai jam 2 (dini hari). Kadang ngecat malam. Jadi, siangnya tinggal proses pengeringan,” ungkap Kristanti, saat ditemui di rumah sekaligus tempat kerajinannya di Perumahan Miraijati 3, RT 3, RW 7, Desa Ledok, Mojorejo, Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, belum lama ini.

Kristanti juga mengatakan, sebulan sebelum ikut Lapak Ganjar, penjualan masih biasa saja. Sehari tas yang laku hanya 10 buah. Namun setelah produknya dipromosikan melalui Lapak Ganjar, penjualan tas berbahan limbah kertas koran itu, bisa terjual 15 hingga 20 buah.

Setyo Handmade mengolah kertas koran menjadi barang kerajinan, seperti tas, wadah tisu, tatakan gelas, keranjang pensil, gantungan kunci, kalung, dan sebagainya. Seluruh produk dikerjakan secara manual. Mulai dilinting hingga diolah jadi kerajinan menarik.

Kristanti menilai, produknya diminati masyarakat, karena termasuk ramah lingkungan yang berasal dari limbah kertas. Usaha yang dijalani Setyo Handmade juga bisa membantu mencegah kerusakan lingkungan, karena mendaur ulang limbah kertas koran.

“Promosi melalui Lapak Ganjar efektif untuk membantu pemasaran produk UMKM,” tuturnya.

Lapak Ganjar merupakan inisiatif Ganjar selama menjabat Gubernur Jateng. Menggunakan Instagram dengan jutaan followers, Ganjar membantu pelaku UMKM untuk menjual produk unggulannya. Produk-produk UMKM bergantian di-posting Ganjar. Cara itu ternyata sukses. Produk yang di-repost tersebut mendapat perhatian dari banyak warga hingga di luar Jateng.

Sejak memimpin Jateng pada 2013, UMKM merupakan satu fokus kerja Ganjar. Pendampingan, pelatihan, pemberian akses modal, hingga pemasaran diberikan. Tujuannya, UMKM Jateng naik kelas.

“Kita ikut senang UKM bisa naik kelas,” jelas Ganjar.

Sementara itu, pelaku UMKM di Kota Medan juga berharap bisa mendapat kesempatan memanfaatkan fasilitas promosi seperti di Lapak Ganjar ini.

“Tentunya akan sangat membantu sekali. Medsos seorang publik figure tentunya sudah punya banyak pengikut. Sehingga produk/barang dagangan kita bisa dikenal masyarakat luas,” ujar Susi, seorang pedagang kuliner di Kota Medan, yang menyewa lokasi untuk menjajakan dagangannya di Jalan Hayam Wuruk Medan.

“Kami pedagang di Medan ini, juga berharap bisa dibantu untuk promosi. Karena selama ini usaha kami masih kurang promosi,” bebernya.

Dia pun mengatakan, selain promosi, hendaknya ada juga bantuan modal untuk pedagang.

“Jadi kami bisa mengembangkan usaha lagi, tanpa terbentur modal,” pungkas Susi. (rel/ika/saz)

Exit mobile version