Site icon SumutPos

Medan Aman dari Daging Sapi Palsu

Penjual daging memotong daging sapi.
Penjual daging memotong daging sapi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Peternakan dan Kelautan (Distanla) memastikan jika Kota Medan aman dari pemalsuan daging sapi. Meski begitu, Distanla akan tetap melakukan pengawasan sampai Hari Raya Idul Fitri.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distanla Kota Medan, Dewi Nainggolan mengungkapkan, kekhawatiran masuknya pemalsuan daging sapi itu sempat ada, terutama ketika punggahan (makan sebelum puasa) kemarin. Menurutnya momen seperti itu sangat cepat dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab.

“Sebenarnya kalau kita sih ada jual khusus di sini, itu di Jalan Riau. Tetapi yang kita waspadai memang pemalsuan daging sapi yang dicampur dengan daging cheleng (babi hutan),” kata Dewi kepada Sumut Pos, Kamis (23/6).

Ditegaskannya, kecil kemungkinan pemalsuan daging sapi tersebut masuk ke pasar-pasar tradisional di Medan. Pasalnya beda kasus seperti di wilayah Jambi, Riau bahkan Bengkulu. Di mana di sana daging yang segar-segar tersebut berpotensi dicampur dengan daging cheleng.

“Jadi kalau di sana itu bisa dipalsukan, mengingat kondisi daging cukup segar. Berbeda dengan kita di sini, daging sudah dingin jam 8 malam dan menimbulkan bau tak sedap,” jelasnya.

Jadi, sambung Dewi, rada sulit membedakan kondisi daging di Jambi dengan di Medan, apalagi untuk memalsukan antara daging sapi dengan cheleng. “Kami pastikan aman peredaran pemalsuan daging ini di Kota Medan,” katanya.

Distanla kerap lakukan pengawasan, karena banyak pedagang dadakan jelang lebaran dan saat punggahan lalu. Itu yang selalu mereka khawatirkan. Dan kini pihaknya melalui Repit Tess (tim pengawasan daging) terus bekerja memantau kondisi lapangan, terutama di pinggir-pinggir pasar tradisional seperli daerah Marelan.

“Kita tetap pantau peredarannya sampai jelang lebaran. Dan sejauh ini memang belum ada pemalsuan daging sapi tersebut di Medan. Hanya saja kita khawatir pedagang-pedagang dadakan yang berjualan di pinggir jalan. Makanya kita sarankan beli daging yang higienis,” pungkasnya.

Sementara itu, sebanyak 3.799 ekor sapi impor asal Australia masuk ke Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan. Ribuan ekor sapi tersebut, merupakan pasokan dari 7.529 ekor yang akan didatangkan bertahap, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging menjelang hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah.

Dari amatan Sumut Pos, Rabu (22/6) kemarin, ribuan ekor sapi asal luar negeri tiba dan dibongkar dari lambung kapal MV Gelbray Express berbendera Singapura yang mengambil posisi sandar di dermaga 103 Pelabuhan Belawan.

Masuknya sapi impor di pelabuhan ini, mendapat pengawasan dan pemeriksaan ketat berdasarkan sertifikat kesehatan hewan-hewan impor oleh petugas Karantina Hewan. Sementara itu, kelengkapan dokumen impor ditangani petugas Bea Cukai di Belawan.

GM PT Pelabuhan I Cabang Belawan, Sahat Prawira mengatakan, ke 3.799 ekor sapi asal Australia merupakan jumlah pasokan dari 7.529 ekor sapi yang dijadwalkan masuk ke Sumut melalui Pelabuhan Belawan. “Dijadwalkan ada 7.529 ekor sapi tiba di Pelabuhan Belawan dengan diangkut 3 kapal yakni, MV Gelbray Express membawa 3.799 ekor sapi, MV Barkey Pearl mengangkut 950 ekor sapi dan kapal MV Devon Express membawa 2.780 ekor sapi,” terangnya. (prn/rul/ila/ije)

Exit mobile version