Site icon SumutPos

Harga Sayuran Asal Karo Mahal di Medan

TOMAT: Pedagang memperlihatkan tomat di Pasar Sukaramai Medan. Saat ini harga sayur melonjak naik.  , Jumat (20/9). Meletusnya Gunung Sinabung mengakibatkan naiknya harga sayuran disejumlah Pasar di Kota Medan, Hal tersebut dikarenakan kurangnya stock sayuran yang masuk ke pasar Kota Medan dan banyaknya ladang para petani yang rusak akibat terserang debu vulkanik.//AMINOER RASYID/SUMUT POS
TOMAT: Pedagang memperlihatkan tomat di Pasar Sukaramai Medan. Saat ini harga sayur melonjak naik. , Jumat (20/9). Meletusnya Gunung Sinabung mengakibatkan naiknya harga sayuran disejumlah Pasar di Kota Medan, Hal tersebut dikarenakan kurangnya stock sayuran yang masuk ke pasar Kota Medan dan banyaknya ladang para petani yang rusak akibat terserang debu vulkanik.//AMINOER RASYID/SUMUT POS

SUMUTPOS.CO – Pascaerupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, harga sayuran dan buah asal daerah tersebut melonjak maal di Medan.

Pedagang sayuran di pusat Pasar, Roslina, mengatakan, sejak erupsi Gunung Sinabung harga terus naik hingga saat ini.”Karena memang banyak yang kami jual ini dipasok oleh agen-agen yang membeli dari Berastagi,” ujarnya.

Sayur brokoli, misalnya, kata Ros, naik menjadi Rp20.000 per kg dari sebelumnya Rp10.000 per kg. Bunga kol naik dari Rp10.000 per kg menjadi Rp16.000 per kg, kol pahit dari Rp10.000 per kg menjadi Rp12.000. Posisi lahan pertanian ketiga jenis sayur ini, kata Ros, sangat dekat dengan Gunung Sinabung.

Sementara itu, lanjutnya, wortel dan kentang naik tipis. Wortel naik dari Rp5.000 per kg naik menjadi Rp6.000 dan kentang naik dari Rp8.000 per kg menjadi Rp9.000 per kg. Tomat juga naik dari Rp3.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg. Sedangkan cabai naik dari Rp45.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg.

Selain harga sayuran, harga buah segar juga naik dalam beberapa waktu terakhir. Mayoritas kebutuhan warga Medan yang diproduksi dari Karo akan mengalami kenaikan harga.

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan Akhyar mengatakan, saat ini kebutuhan konsumsi akan sayuran masyarakat Medan hanya tinggal bergantung pada sayuran yang diproduksi dari dataran rendah saja, khusunya yang berasal dari Medan Utara.

Hal tersebut diakibatkan, minimnya pasokan sayur-sayuran asal Brastagi yang terjadi belakangan ini, telah menimbulkan kelangkaan di Kota Medan. Akibatnya, harga jual jenis sayuran asal dataran tinggi tersebut pun di pasaran mengalami pelonjakan, disebabkan ketersediaannya yang terbatas.“Sayuran dataran tinggi seperti kol, brokoli, wortel yang tersedia di Kota Medan kan selama ini hanya berasal dari Brastagi. Jadi untuk konsumsi sayuran, sekarang Kota Medan hanya tinggal bergantung pada pasokan sayuran asal dataran rendah saja,” kata Akhyar. (tri/nit)

Exit mobile version