Site icon SumutPos

Transaksi Penukaran Uang Baru di Hari Pertama Capai Rp928 Juta

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pegawai Bank melayani masyarakat untuk penukaran uang pecahan baru.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penukaran uang pecahan baru di Bank Indonesia (BI) Sumut pada hari pertama yaitu Senin (28/5) berjalan lancar, setidaknya ada 200 orang yang melakukan penukaran uang dengan jumlah Rp928 juta. untuk penukaran ini akan dimulai pada 28 Mei hingga 7 Juni 2018 mendatang.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Arief Budi Santoso mengatakan penukaran uang pecahan baru, dilakukan menjelang Hari Idul Fitri 1434 H dan melibatkan 10 bank.

“Selain Bank Indonesia, terlibat di dalamnya 10 bank lain. Jadi ada 11 bank dengan Bank Indonesia. Untuk Hari Raya Idul Fitri tahun ini Bank Indonesia Perwakilan Sumut menyiapkan uang Rp4,1 triliun, Rp300 miliar diantaranya uang pecahan kecil, Rp3,8 triliun uang pecahan besar, pecahan Rp100.000 dan Rp50.000,” ungkap Budi kepada wartawan di Medan, Selasa (29/5).

Budi mengatakan penukaran tersebut, dibatas untuk sekali penukaran dengan ketentuan dan syarat berlaku.Per hari untuk per orang hanya diperbolehkan menukar uang pecahan kecil sebesar Rp5,6 juta. Jumlah ini dinaikkan dari sebelumnya yang hanya Rp3,7 juta. Loket penukaran uang pecahan kecil ini buka mulai pukul 08.30 WIB hingga 13.00 WIB.

Budi menjelaskan uang pecahan kecil yang disediakan Bank Indonesia mulai dari pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000. Jika masyarakat menukarkan sebanyak jumlah yang ditentukan, yaitu Rp5,6 juta, maka akan mendapatkan uang pecahan kecil Rp20.000 satu pack, Rp10.000 dua pack, Rp5.000 satupack, dan Rp2.000 tiga pack.

“Selain di lapangan Benteng, sebenarnya di beberapa loket perbankan juga melayani penukaran uang pecahan kecil. Jadi tidak hanya di Lapangan Benteng, tetapi juga di kantor-kantor perbankan. Ada 54 loket dari 11 bank yang melayani penukaran,” jelasnya.

Untuk tahun ini, uang pecahan kecil yang paling banyak disediakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut adalah pecahan Rp 20.000. Hanya saja yang paling banyak diminati masyarakat pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000.

Budi berharap, dengan disediakannya loket penukaran uang pecahan kecil dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Bank Indonesia terus berusahan memenuhi permintaan masyarakat akan uang pecahan kecil.

“Bank Indonesia cukup banyak menyuport kebutuhan uang pecahan kecil pada masyarakat. Layanan penukaran uang pecahan ini tidak hanya di Medan, juga dilakukan di Siantar dan Sibolga. Dilakukan pada hari yang sama dengan di Medan,” tuturnya.

Untuk penukaran berlokasi di Lapangan Benteng, Medan. Selain itu, ?Bank Indonesia juga menyediakan mobil khas keliling yang berada di delapan instansi dan delapan pasar tradisional di Kota Medan secara mobile beroperasi.

“Masyarakat tidak perlu berdesak-desakan, karena semuanya akan dilayani dengan baik. Saya menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di Bank Indonesia dan loket-loket secara resmi, karena jika di luar itukita tidak bisa menjamin, mulai dari jumlah dan keaslian uangnya,” ungkap Budi.

Dikatakan Budi, adanya peredaran uang palsu karena memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat akan keaslian uang Rupiah. Oleh karena itu, Bank Indonesia selalu secara rutin menjelaskan tentang ciri khas dari uang Rupiah.

“Selain mengedarkan, saat penukaran Bank Indonesia akan menginformasikan keaslian uang rupiahnya,” ujarnya.(gus/ram)

Exit mobile version