MEDAN- Sejumlah anggota DPRD Sumut mendukung rencana Penjabat (Pj) Gubsu Gatot Pujo Nugroho untuk mengevaluasi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemropvsu. Dukungan itu terungkap dalam silaturahim antara Gatot dengan segenap pimpinan DPRD Sumut, pimpinan fraksi serta pimpinan komisi DPRD Sumut di ruang pertemuan lantai 1 DPRD Sumut, Jum’at (1/4).
“Kalau memang ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak berkompeten, SKPD tersebut berhak untuk dievaluasi,” tegas Guntur Manurung dari Fraksi Partai Demokrat.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Sumut lainnya yakni Maratua Siregar. Pada kesempatan itu, Maratua menyatakan, dalam masa pemerintahan ke depan, pasca ditetapkannya Gatot untuk melaksanakan tugas Gubsu, satu hal yang perlu dilakukan adalah pembenahan dan penataan birokrasi. Hal ini guna daya serap anggaran akan semakin meningkat.
Ketua Komisi A DPRD Sumut Hasbullah Hadi juga pada kesempatan itu menyatakan, ada banyak pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemprovsu yang masih belum definitive. Bukan itu saja, persoalan Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu defintif juga harus menjadi prioritas.
“Memang Pelaksana Tugas (Plt) pun bias menjalankan tugas. Tapi alangkah baiknya, kalau keberadaan Sekda juga bias definitive. Karena dengan definitif, akan lebih memaksimalkan kinerja. Tanpa melihat siapa orangnya, yang terpenting adalah semua tahapan telah berjalan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hidayatullah menjelaskan, khusus untuk fungsi anggaran atau budgeting dewan. Diketahui, APBD Provsu 2011 telah disahkan pada November 2010.
Namun nyatanya, sampai saat ini belum ada sebuah action nyata yang dilakukan para SKPD yang ada. “Ini adalah hal yang mubazir dan membuang-buang waktu. Nah, evaluasi pada dasarnya menjadi sebuah keniscayaan ketika melihat hal ini,” katanya. Pada kesempatan itu, Gatot mengaku akan menampung atau merespon semua masukan dari para anggota DPRD Sumut tersebut. (ari)
saya sebagai orang awam, sepertinya sangat setuju sekali, action yang dilakukan oleh pak Gatot selaku Plt Gubernur Sumut, untuk melakukan evaluasi kinerja para SKPD di jajaran pempropsu, yaa tanpa pandang bululah siapa dia, baik itu titipan ataupun pilihan berdasarkan rekomendasi org terdahulu, langsung diponten saja dahulu kinerjanya kalow tidak memenuhi standard langsung digantikan bila perlu eliminasi. dan ingat dlm proses ini jgn ada faktor x artinya kalow bukan org satu perahu atau rival politik lainnya langsung eliminasi. jgn, , ini bertujuan kedepannya agar mereka bekerja lebih profesional untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. kita hrs bercerminlah dgn negara lain apabila mereka dlm satu departemen gagal melakukan tugas yg diemban langsung mengundurkan diri, naah mereka masih punya budaya malu dan urat malu. semoga dinegeri kita ini seperti itu, khususnya sumut. Bravo Mr. Gatot Pujonugroho, jlnkanlah sisa waktu yg tersedia ini dengan sebaik baiknya. doa masyarakat sumut menyertai anda dalam bekerja.
Gubernur adalah jabatan politik, sulit menghilangkan kecurigaan politik bahwa Bung Gatot akan memberi keistimewaan kepd partainya PKS, sebaliknya akan mengabaikan saingan politiknya, khususnya etnis tertentu dan rakyat non-muslim, mengingat dia berasal dari parpol yg berazaskan islam fanatis. Padahal dia adalah Gubsu dari semua suku dan agama di Sumut, artinya dia harus memperlakukan sama setiap warga Sumut. Beda dgn Datuk, yg walaupun Ketua Golkar dia difahami sebagai pluralis dan tdk terlalu ideologis. Bung Gatot, sejak kuliah di ITB dan USU terkenal sangat aktif dan fanatis dalam politik aliran. Namun, keraguan itu justru harus dimanfaatkan bung Gatot, sebagai ajang pembuktian bahwa, semua kecurigaan itu tidak benar. Sebagai Gubsu Pertama dari etnis Jawa, dan Termuda dalam sejarah Sumut, dan berlatar Intelektual, seharusnya Rakyat bisa banyak berharap, dia akan berinovasi dan tdk terbelenggu dgn keterbatasan APBD juga tdk ter-sandera dgn kecilnya fraksinya di DPRD. Rakyat pasti mendukung, jika anda berbuat demi Rakyat DPRD yg cuma WAKIL dari RAKYAT, tdk akan berani macam2 jika yg anda kerjakan baik untuk RAKYAT. Tapi sangat disayangkan jika anda tidak berbuat yg benar sesuai dgn apa yg diamanatkan semua Rakyat Sumut, berarti anda menghianati banyak pihak, yaitu Kaum Intelektual Muda, Wong Jawa, maka selesailah masa depan karir politik anda di Sumut yg heterogen ini.