Site icon SumutPos

Indah Pada Waktunya

ISTIMEWA WAKIL : Olyn saat menjadi wakil Indonesia dalam ajang Miss Tourism International 2012 yang lalu.
ISTIMEWA
WAKIL : Olyn saat menjadi wakil Indonesia dalam ajang Miss Tourism International 2012 yang lalu.

Cantik, muda, dan kreatif. Itulah sedikit perkataan yang dapat menggambarkan seorang Ofalyn Octarya Sitepu. Semua anugerah yang dimilikinya dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak heran, bila di usia yang masih muda, anak ketiga dari empat bersaudara ini sudah memiliki rumah dan bermimpi untuk memiliki usaha sendiri.

Sejak menyandang Dara Medan 2010, gadis cantik ini terus mengembangkan bakat yang dimilikinya. Menggali potensi diri secara terus menerus pun dilakukan wanita yang akrab di sapa Olyn Sitepu ini, karena dirinya tidak ingin hanya dikenal sebagai wanita berwajah cantik, melainkan juga sebagai wanita pintar.

“Sejak kecil, saya ingin dikenal sebagai gadis pintar dan cantik. Kalau hanya mengandalkan cantik saja, banyak sekali wanita cantik di Medan ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Oleh karena itu, setelah melepaskan mahkota Dara Medan, tanpa sungkan Olyn belajar untuk menjadi public speaking. Pilihannya ini tidak salah, terbukti, kini Olyn dikenal sebagai salah satu Master of Ceremony (MC) yang terkenal di Kota Medan.

Ada berbagai alasan yang membuat Olyn memilih untuk menjadi seorang MC, seperti lebih memudahkannya untuk berkomunikasi dengan orang lain, selain itu banyak senioran dirinya lebih memilih untuk menjadi model bila dibandingkan menjadi MC.

“Senioran saya di Jaka Dara banyak yang lebih memilih untuk menjadi model bila tugasnya sudah selesai. Dan itu yang kurang saya suka, saya ingin beda dari orang lain,” tambahnya.

Meningkatkan kualitas diri membuat gadis kelahiran Kisaran, 25 Oktober 1992 ini menyadari betapa selama ini dirinya tidak menyadari anugerah yang telah diberikan tuhan padanya. Misalnya, bahwa dirinya bisa bekerja dengan maksimal walau masih muda dan berstatus single atau sekolah.

“Status sebagai anak kuliahan dan masih single kadang membuat mata kita tertutup. Padahal, saat masih muda lah kita harus mulai bekerja, menabung, sehingga akhirnya memiliki investasi yang bisa membuat kita santai saat tua,” tambahnya.

Sadar akan usia muda inilah yang ingin dipengaruhinya kepada teman-teman sebayanya. Dirinya berharap bukan saatnya anak muda meminta uang kepada orangtua, sebaliknya mulailah bekerja kemudian menabung untuk dapat berinvestasi.

“Senangnya bekerja membuat teman-teman saya berkata bahwa saya seperti orang susah, karena bekerja seperti minum obat, padahal karena saya ingin mencapai target, memiliki rumah, kemudian bangun usaha dan lainnya,” tambah wanita yang mendapat predikat sebagai Miss Crowning Glory International 2012 ini.

Bukan hanya para sahabat yang menilai “gila kerja” Olyn ini, tetapi kedua orangtuanya, yaitu Sofian Sitepu dan Karolina Purba juga keberatan dengan rutinitas anaknya yang termasuk padat. Padahal, kedua orangtuanya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan Olyn.

ISTIMEWA
CANTIK : Wajah cantik bagi Olyn hanyalah sebuah anugerah, walau yang paling penting dari seseorang itulah adalah cara pandangnya.

Tetapi, Olyn mampu menyakini kedua orangtuanya, bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah masa depannya, dan berbagai kegiatan ini untuk menghindarinya dari berbagai kegiatan negatif yang sering dilakukan remaja seusianya.

“Saya tidak peduli walau dikatakan cara berpikirnya terlalu tua atau seperti apa, yang penting saya tidak merugikan siapapun, dan saya berhasil mencapai target saya,” ungkapnya.

Di usia muda sudah sukses, bukan berarti jalan yang dilaluinya mudah, sebaliknya Olyn juga pernah merasakan apa yang dinamakan sebagai buah kesabaran, apa pentingnya ikhlas, dan tabah menjalani pekerjaannya.

Semua keindahan itu pernah dirasakannya, tepatnya saat dirinya mengikuti pemilihan Putri Pariwisata 2012 yang lalu. Untuk mendapatkan gelar sebagai Putri Pariwisata Indonesia dan mewakili Indonesia di Miss Tourism Internasional 2012 membuat Olyn melakukan berbagai persiapan. Bukan hanya secara fisik, mental dan otaknya diisi dengan sepenuh hati.

Dalam masa penyisihan, Olyn harus kalah dan tidak masuk dalam tahap 5 besar. Untuk pertama kali, dirinya merasakan kecewa yang sangat besar, tangisan pun tak terbendung, dan dengan perasaan yang campur aduk, Olyn mempertanyakan kepada Tuhan, kenapa dirinya bisa gagal, berbagai usaha sudah dilakukannya, mulai dari menarik perhatian dewan juri, hingga teman-teman finalis.

Sebagai wanita yang telah dididik untuk bisa mengontrol diri, Olyn pun mencoba untuk ikhlas menjalani keputusan tersebut, walau diakuinya, rasa kecewa masih sangat menusuk dirinya.

“Dan saya merasakan hasil keikhlasan itu saat saya dipanggil oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Jakarta. Mereka mengutus saya sebagai wakil Indonesia dalam pemilihan Miss Tourism International 2012. Saya bertanya, kenapa saya, karena saya bukan pemenang dalam Putri Pariwisata,” lanjutnya.

Kesabarannya pun di uji, saat publik tahu bahwa dirinya yang mewakili Indonesia, bukan yang keluar menjadi pemenang. Saat itu, Olyn hanya mampu menjawab dengan kualitas diri yang dimilikinya.

“Saya memilih diam, walau seharusnya saya bisa menyombongkan diri, tetapi itu tidak saya lakukan, karena saya merasa hanya waktu yang mampu menjawab. Inilah yang dikatakan, Indah Pada Waktunya,” tutupnya. (ram)

Exit mobile version