Site icon SumutPos

Pilihan Membangun Kecerdasan dan karakter Anak

Anak tidak tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tetapi membutuhkan lingkunan yang mendukung, lingkungan yang baik bukan hanya akan berpengaruh terhadap perkembangan fisik. Namun juga kepada perkembangan mental yang baik serta terbangunnya karakter kuat.

Oleh sebab itu, dalam memilih pendidikan yang akan diikuti anak, alangkah baiknya apabila anak bukan hanya menjadi objek tetapi menjadi subjek yang dilibatkan dalam menentukan pendidikan yang nyaman, sesuai dengan bakat dan minat.

BELAJAR DAN BERMAIN : Kegiatan belajar di Homeschooling Kak Seto Medan.//file

“Pilihlah sekolah yang bisa mengerti dengan karakter dan kecerdasan anak, agar si anak bisa lebih berkembang.” ujar  Rudi Gunawan Kepala Sekolah Homeschooling Kak Seto Medan Jalan DI Panjaitan no 176 Medan.

Rudi menambahkan, Homeschooling hadir untuk menjembatani kebutuhan pendidikan anak yang sesuai dengan pertimbangan orangtua tetapi tidak melupakan tingkat kenyamanan anak. Serta memiliki filosofi sederhana, yakni proses belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Namun kegiatan belajar seperti ini harus sesuai aturan yaitu memiliki kurikulum yang jelas, program pendukung yang tepat serta tenaga pendidik yang memiliki kualitas.

“Kurikulum yang diterapkan di Homeshooling Kak Seto mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar Kompetensi Lulusan (SKL),” bilangnya.

Rudi juga memaparkam, metode pembelajaran yang diterapkan disini terdiri dari Komunitas, Distance Learning, serta semi komunitas. “Metode pembelajaran disini flesksibel dan tidak kaku,” katanya.

Rumah merupakan tempat yang paling menyenangkan untuk anak, dan jalur pendidikan homeschooling menghadirkan kenyamanan seperti dirumah yang belajar disertai pengembangan life skill yang dapat mendukung perkembangan karakter anak menjadi kuat. “ Belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja serta dengan siapa saja,” pungkasnya.

Sebelumnya,  Koordinator SD Homeschooling Kak Seto Medan Metalina mengatakan, saat ini banyak orang tua mengikuti tren dengan menyekolahkan anaknya di sekolah yang berstandar internasional, dengan jam sekolah mulai dari pagi hingga sore hari. “Secara tidak langsung, ini merampas hak asasi anak. Karena hak anak adalah bermain. Jadi, bila sekolah dari pagi hingga sore, kapan lagi si anak bermain?,” sebut Metalina.

Utuk mengembalikan hak anak ini, salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah homeschooling yang memiliki beberapa metode pengajaran. “Pertama anak datang ke sekolah ,  kedua kumpulkan anak di sebuah tempat, kemudian kita datang untuk mengajar, dan distance learning (DL),” ujarnya.   Dalam DL, metode pengajaran akan diberikan pada  orangtua, dan orangtua  mengajarkan si anak. “Saat ujian anak harus kemari,” tambahnya. Homeschooling ini juga bisa dilakukan kapan dan dimana saja. (mag-8)

Exit mobile version