Site icon SumutPos

Ayah Diincar Pembunuh, Anak Tewas Kena Air Keras

Foto: Reza/Posmetro Medan/JPNN Amelia Sembiring semasa hidup dan ayahnya, Harmoko Sembiring.
Foto: Reza/Posmetro Medan/JPNN
Amelia Sembiring semasa hidup dan ayahnya, Harmoko Sembiring.

SUMUTPOS.CO-Amelia Sembiring (7) harus meregang nyawa karena dendam seseorang pada orangtuanya. Bocah malang itu menderita luka bakar akibat terkena cairan soda api yang disiramkan pelaku kepada ayahnya, Harmoko Sembiring (40).

Rencana membunuh Harmoko Sembiring terjadi di kediaman mereka di Jalan Pertahanan, Dusun VI, Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak tepatnya dikomplek Perumahan Graha Pesona Amplas, Rabu (30/10) sekitar jam 18.30 WIB.

Berdasarkan keterangan Kepala Dusun VI, Kec. Patumbak, Ihram Akmal Tarigan yang ditemui POSMETRO MEDAN (grup JPNN), Kamis (31/10) siang, mengatakan kejadian itu usai magrib. “Kejadiannya semalam sekitar setengah tujuh malam,” ucapnya memulai pembicaraan.

Saat hari mulai gelap, sebuah mobil jenis Avanza hitam memasuki perumahaan Pesona Graha Amplas yang masih dihuni beberapa orang penduduk. Begitu masuk ke dalam perumahaan yang belum diaspal itu, pelaku langsung memutar kepala mobil menuju keluar perumahan tersebut sedangkan salah seorang pelaku dengan ciri-ciri memakai penutup wajah, memakai sandal wanita meracik air keras di dalam mobil dan lantas memasukkannya ke dalam ember warna hitam.

Usai meracik air keras dari botol warna putih itu, pelaku membawa ember hitam menuju kediaman Harmoko. Pelaku yang berencana menghabisi Harmoko, mengetuk pintu. Harmoko yang saat itu menonton televisi dengan anaknya Amelia, membukakan pintu untuk melihat siapa tamunya.

“Lagi di rumah mereka. Begitu pintu terbuka, pelaku langsung menyiramkan cairan soda api dari ember,” jelasnya.

Beruntung, Harmoko sigap menghindar dan menutup pintu. Namun tangan dan kakinya tetap saja tekena soda api hingga melepuh. “Ditutup Harmoko pintu rumahnya jadi kena tangan pelakunya,” ucapnya saat ditemui disela prosesi pemakaman Amelia Sembiring di Jambur, Delta Jaya, Patumbak.

Harmoko tak tinggal diam, berupaya menangkap pelaku yang berusaha kabur menuju mobil avanza yang menantinya 30 meter dari kediaman korban. Sangkin kencangnya lari pelaku yang diduga seorang pria itu, sempat meninggalkan sandal wanita sebelah kiri. Bukan hanya itu, sarung tangannya sempat dibuangnya karena melepuh akibat siraman tersebut mengenai tangannya.

Namun nahas, saat Harmoko hendak mengejar pelaku. Amalia mencoba mengejar ayahnya dari belakang, akibatnya bocah 7 tahun itu terpeleset kena genangan air soda api di lantai rumah mereka. “Anaknya (Amelia) mengejar ayahnya dari belakang, karena becek bekas siraman air keras di depan pintu rumahnya, anak itu terjatuh. Melepuh kaki sama perutnya, bibirnya juga dan banyak luka bakar lainnya,” bebernya.

Melihat anaknya terjatuh, Harmoko mengurungkan niat menangkap pelaku. Anaknya dari pernihannya dengan Sinta Boru Ginting itu mengaku sakit dan panas di perut dan bagian tubuh lainnya. Amelia langsung diboyong ke di klinik terdekat. Namun lantaran kekurangan perlengkapan, Amelia dirujuk ke  RS Sembiring.

Dengan alasan sama, Amelia kembali dirujuk ke RSU H Adam Malik. Namun malang, selang beberapa jam mendapat perawatan medis, Amelia menghembuskan nafas terakhirnya. Harmoko pun memilih membuat laporan ke Polsek Patumbak atas kejadian tersebut.

 

LARI KE ARAH AMPLAS

Menurut salah seorang warga yang berada dipinggir Jalan Pertahanan tepatnya di depan Komplek Perumahan Graha Pesona Amplas mengatakan dirinya sama sekali tidak menyangka kalau mobil yang melaju dengan kencangnya tersebut merupakan pelaku kejahatan.

“Memang kencang kali mobilnya bang, mobil Avanza warna hitam. Saya aja sampai terkejut,” ucapnya pada POSMETRO saat di warung grosirnya.

Selang beberapa menit, tiba-tiba pria ditaksir berumur 30 an tahun mengetahui kalau Amalia menjadi korban penyiraman air keras. “Tahunya setelah warga keluar bawa anak itu ke klinik,” sambungnya.

Menurutnya, jika ada salah seorang warga yang berteriak minta tolong pasti pelakunya berhasil diamankan. “Kalau aja ada yang teriak, pasti ditampung disini,” ucapnya.

Kencanganya mobil Avanza tersebut langsung membelokkan stirnya ke kanan. “Kalau ada mobil, pasti tabrakan itu. Karena kencang kali mobilnya padahal jalan di dalam kan rusak. Itu dilibasnya aja, apalagi pas di jalan besar ini, ketepatan lagi sepi,” jelasnya.

Hingga, pelaku pun langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian menuju Jalan SM. Raja, Amplas. “Larinya ke Amplas, pas pula lagi sepi di jalan. Kalau ada mobil atau kereta yang datang dari arah Amplas mau ke Patumbak pasti tabrakan itu,” ujarnya.

Dirinya menduga, kalau motif penyiraman air keras itu diduga dendam terhadap Harmoko. “Mau siram bapaknya rupanya nggak kena, anaknya yang kena,” ucapnya mengakhiri perbincangan pada POSMETRO MEDAN. (eza/bud)

Exit mobile version