Site icon SumutPos

Alasan Mau Ibadah Minggu, 15 Tahanan Kabur

Identitas 14 napi kabur-Grafis
Identitas 14 napi kabur-Grafis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya, 15 warga binaan yang menghuni Cabang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pancurbatu, Deliserdang melarikan diri, Minggu (1/11) pagi, sekira pukul 08.45 WIB. Mereka melarikan diri dengan cara memukul sipir tahanan, Jefri yang sedang bertugas seorang diri.

“Saat ini, yang melarikan diri 14 orang. 14 tahanan dan 1 orang narapidana. Sedangkan, seorang lagi sudah berhasil diamankan,” ungkap Humas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkuham) Wilayah Sumut, Josua Ginting kepada Sumut Pos, Minggu (1/11) sore.

Dia memaparkan, peristiwa kaburnya tahanan itu. Ketika sedang ada pelaksanaan ibadah kebaktian untuk wargabinaan beragama Kristen. Saat itu, Jefri membuka pintu sel tahanan untuk para tahanan yang akan mengikuti kebaktian. Pada saat melalui pintu utama menuju tempat ibadah di dalam Rutan. Seluruh tahanan bukan menuju gereja di dalam Rutan, melainkan melarikan diri dengan cara memukuli petugas sipir, Jefri.

“Hari Minggu, biasanya wargabinaan beragama Kristen melakukan Kebaktian. Tapi, tahanan bukannya kebaktian tapi memukuli Jefri, petugas tahanan. Akibat pukulan itu, petugas mengalami luka memar di wajahnya,” katanya.

Josua mengatakan anggota sipir yang melihat kejadian itu, sempat melakukan perlawanan dengan menahan pintu utama Rutan, namun karena kurangnya jumlah personil petugas sipir membuat para tahanan itu dengan muda melarikan diri.

Dia menyebutkan, kapasitas Rutan Pancurbatu, sebanyak 145 orang. Namun, saat kejadian, Jumlah penghuni Rutan mencapai 883 orang. Artinya, Rutan tersebut sudah overkapasitas sekitar 400 persen lebih dari jumlah huniannya.

“Ya begitu lah (over kapasitas). Sedangkan jumlah petugas sipir di Rutan Pancurbatu hanya 5 orang,” bebernya.

Josua juga mengakui minimnya fasilitas di Rutan tersebut. Dari jumlah tahanan yang overkapasitas hingga jumlah personil sipir yang sedikit.”Emang seluruh Rutan dan Lapas di Sumut over Kapasitas. Termasuk di Rutan Pancurbatu ini, termasuk yang jaga minim,” tuturnya.Ditanyakan soal proses pencari dan penangkapan tahanan kabur. Josua mengungkapkan pihak Kemenkumham Sumut sudah melakukan kordinasi dengan Polresta Medan dan Polda Sumut. “Sudah kita meminta kordinasi juga dengan Polsek Pancurbatu, Polsek Sunggal, Polsek Bandar Baru dan Polsek lainnya. Yang pastinya, melakukan kordinasi dengan polisi lah,” imbuhnya.

Termasuk meminta bantuan untuk menjaga keamanan dari pihak kepolisian untuk beberapa hari ke depan. “Kita memaksimalkan pencarian tahanan kabur bersama polisi. Kita juga meminta bantuan keamanan sekarang di Rutan. Sekarang sedang dilakukan pengamanan saat ini di Rutan,” cetusnya.Disinggung, apakah Kemenkuham Wilayah Sumut untuk melakukan proses penyidikan atas kasus tahan kabur itu?. Josua mengatakan belum. Masih fokus melakukan pengejaran dan penangkapan tahanan kabur.”Itu nanti akan dilakukan meminta keterangan dari anggota kita. Tapi, kita fokus pencarian tahanan kabur dan menenangankan kondisi didalam Rutan saat ini lah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto bersama Kasat Reskrim, Kompol Aldi Subartono, Kasat Sabhara, Kompol Siswandi, Kapolsek Pancurbatu Kompol F Gultom, Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Jonathan dan sejumlah personil Sabhara dan Reskrim ke Rutan Pancurbatu menyampaikan, Polresta Medan mengerahkan kekuatan besar, untuk mengejar 15 tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Pancurbatu. Kesiapan anggota mulai dari personil Satuan Sabhara, Reskrim dari beberapa Polsek dikerahkan untuk menangkap kembali tahanan yang kabur itu. Hal tersebut, terlihat dengan kedatangan . “ Masih dalam pengejaran, ” ungkap Mardiaz singkat, saat dikonfirmasi.

Sementara setelah keluar dari dalam Rutan Pancurbatu, mantan Wakil Direktur Ditreskrimsus Polda Sumut itu sempat enggan menolak memberi keterangan, saat sejumlah Wartawan mencoba mewawancarainya. Setelah didesak, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu, menyebut jika tahanan kabur itu, sudah tahap P22 atau berstatus dilimpahkan. Setelah itu, disebutnya agar Wartawan mengkonfirmasi pihak Rutan saja, lalu Mardiaz berlalu pergi.

Kapolsek Pancurbatu, Kompol F Gultom yang juga dikonfirmasi mengakui sipir tahanan, Jefri Ginting dipukul dan dirampas kuncinya oleh tahanan. “Sampai sekarang belum ada penjaga tahanan membuat laporan, ” ungkap F Gultom.

Lebih lanjut, F Gultom mengaku jika pihaknya mengerahkan 2/3 kekuatan untuk melakukan pengejaran serta penangkapan kembali para tahanan yang kabur itu. Pengejaran itu, disebut F Gultom dilakukan bersama Polresta Medan, diantaranya Satuan Sabhara dan Satuan Reserse Kriminal. Begitu juga dengan Polsek Delitua dan juga Polsek Sunggal, disebut F Gultom, turut dalam pengejaran tersebut.

” Masyarakat sekitar menyebut para tahanan yang kabur itu, naik angkot begitu keluar dari Rutan. Oleh karena itu, pengejaran ke titik yang menjadi jalur angkutan umum yang melintas. Untuk Pancurbatu diantaranya arah Sibolangit, Sidikalang serta Dairi. Untuk Medan arah Belawan, Lubuk Pakam dan kawasan UNIMED, ” ucap Gultom mengakhiri penjelasannya.Sementara itu, Kapolsek Delitua, AKP Daniel Marinduri yang dikonfirmasi, mengaku tidak ada tahanan titipan pihaknya yang turut kabur dari Rutan Pancurbatu. Namun, disebutnya jika ada tahanan dari pihaknya yang sudah P22 atau dilimpahkan ke Kejaksaan. Dikatakannya, ada 4 orang tahanan pihaknya yang sudah P22, ikut kabur bersama 14 tahanan kabur. Untuk itu, diakui Daniel jika pihaknya membantu mengejar untuk menangkap kembali para tahanan kabur itu.

Sementara itu, Kapolsek Sunggal, Kompol Harry Azhar yang coba dikonfirmasi via telepon, tidak menjawab. Padahal, berdasar data diketahui jika 7 orang dari 14 tahanan yang kabur tersebut, adalah tahanan dari Polsek Sunggal. Diketahui 7 orang tahanan itu adalah 4 orang tahanan kasus narkotika yakni, Taufik (35) warga Jalan Bunga Raya Gang Fahmi Kecamatan Medan Selayang, Jubaidi (41) warga Jalan Suka Bumi Sesa Pujimulyo Kecamatan Sunggal, Deni Saputra (30) warga Jalan Klambir V Gang Sekata Kecamatan Medan Helvetia, Imbron (25) warga Jalan Pria Laut Gang Buntuk Kelurahan Lalalng Kecamatan Medan Sunggal, 2 orang tahanan kasus penipuan dan penggelapan yakni, Chandra Gunawan (30) warga Desa Sukamaju Perumahan Rorinata Kecamatan Sunggal, Junaidi Saragih alias Ferry (32) warga Jalan Bengawan Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal dan 1 orang tahanan kasus penadah yakni Suparianto alias Supri ( (35) warga Jalan Binjai KM 19 Gang Rela Kecamatan Binjai Timur.

Sementara itu, sejumlah orang yang tinggal di sekitar Rutan Pancurbatu, mengaku sempat melihat belasan orang keluar dari dalam Rutan secara bersamaan. Namun, disebut mereka jika gerak-gerik belasan orang tersebut sangat santai, sehingga tidak membuat mereka curiga. Bahkan, mereka mengaku berfikir jika para tahanan yang kabur itu, bebas sesuai dengan hukum. Disebut mereka, para tahanan itu pergi menaiki angkutan umum ke arah Sibolangit. (gus/ain/ril)

Exit mobile version