Site icon SumutPos

Masuk ke Rumah Orang, Syarif Tewas Dimassa

Foto: Okie/PM Syarif tewas dimassa setelah masuk ke rumah orang tanpa izin.
Foto: Okie/PM
Syarif tewas dimassa setelah masuk ke rumah orang tanpa izin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkap basah mencongkel pintu dan masuk ke rumah orang tanpa izin, Muhamad Syarif Zainali Siregar (41) tewas dimassa. Aksi main hakim sendiri ini terjadi di Jalan Pertahanan Pasar V, Desa Patumbak 2, Kecamatan Patumbak, Minggu (3/1) siang.

Info dihimpun, siang itu sekira pukul 14.00 WIB, Hardianta Barus yang tengah jualan buah-buahan di depan rumahnya curiga melihat Syarif mondar-mandir naik sepeda motor Mio Z BK 4632 warna merah di depan rumah tetangganya, Bakarudin Tarigan (54).

“Saat itu rumah dalam keadaan kosong karena dianya (Bakarudin) pergi ke pesta dari pagi. Memang rumah tersebut dititipkan kepada saya untuk dijaga,” kata Hardianta.

Tepat pukul 14.30 WIB, Hardianta kembali melihat pelaku yang belakangan diketahui tinggal di Jalan Garu VI, Gang Langgar No 8-E Hajosari I, Kecamatan Medan Amplas itu pergi ke belakang rumah Bakarudin. Sementara sepeda motornya diparkir di depan. tak lama berselang, Syarif kembali lagi ke depan rumah dan mencongkel pindu depan rumah.

“Kulihat dari jarak 30 meter laki laki tersebut masuk ke rumah Bakarudin. Karena curiga, saya panggil tetangga lain bernama Enkin Barus. Kami lalu bersama sama mendatangi rumah Bakarudin,” katanya.

Sekira pukul 14.35 WIB, Hardiantadan Enkinpun menggedor pintu depan rumah sambil berteriak, “siapa di dalam?” tanya keduanya. Namun berkali-kali ditanya tetap tak ada jawaban dari dalam. Sementara kondisi pintu terkunci dari dalam dan gembok luar sudah rusak.

Karena tak tahan terus dipanggil, Syarif akhirnya keluar dari rumah tersebut. “Ngapain di dalam?” tanya Enkin. Mendengar itu, Syarif yang gugup menjawab hanya numpang kencing.

Tak lama setelah itu, Syarif berusaha melarikan diri dengan menghidupkan mesin sepeda motornya. Tapi upayanya dihalang-halangi Enkin dan Hardianta. “Pas kami tahan dia tidak mau diam dan terus berusaha keluar. Makanya aku teriak maling,” tutur kedua saksi.

Teriakan itu sontak mengundang perhatian masyarakat setempat yang langsung berhamburan keluar rumah masing-masing. “Masyarakat berdatangan dan berusaha mengejar Syarif,”ujar Enkin.Tak lama kemudian, Syarif berhasil ditangkap warga dan diboyong ke depan rumah Bakarudin.

Di sana, massa menginterogasi Syarif. Namun Syarif tidak menjawab tujuannya dan terus berusaha melarikan diri. Meski berkali-kali sempat kabur, tapi dia Syarif tetap berhsil ditangkap warga.

Karena tak kunjung mengaku, warga yang kesal langsung menggebuki Syarif hingga terkapar di pinggir Jalan Pasar V Patumbak dengan bagian kepala dan wajah penuh darah. Tak ingin warga Syarif tewas di tangan warga, salah seorang warga bernama Samura menghubungi pihak kepolisian. Sekira pukul 15.20 WIB, polisi tiba di lokasi dan mengamankan Syarif dan membawanya ke RS Bayangkara Medan.

Tapi takdir berkata lain, Syarif menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Fery Kusnadi yang dikonfirmasi Senin (4/12) sore mengaku akan tetap memproses kasus tersebut.

“Tiga saksi sudah kita amankan untuk diperiksa lebih lanjut. Kasus ini akan kita proses terus. Barang bukti yang kita amankan satu buah sepeda motor pelaku yang sudah hangus terbakar. Kunci T, gembok, kunci L, pahat dan obeng yang digunakan Syarif membuka pintu rumah korban,” katanya.

Saat wartawan mendatangi rumah pelaku, tak satu pun keluarga yang mau memberi informasi soal profil lengkap Syarif. “Anaknya ada satu bang, tapi bila tidak salah dia punya istri dua. Istri pertamanya ada di kampungnya Sibolga sana,” ujat Fahmi dan Akbar, warga yang tinggal tak jauh dari rumah Syarif. (mag-1/deo)

Exit mobile version