Site icon SumutPos

Kapoldasu: Itu Perintah Saya…

Foto: Roy/JPNN Permainan dadu di kuburan Jepang sebelum digrebek.
Foto: Roy/JPNN
Permainan dadu di kuburan Jepang sebelum digrebek.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumut, Irjen Pol Syarief Gunawan menegaskan penggerebekan lokasi judi dadu di lokasi pekuburan Jepang, Delitua merupakan perintahnya. Terkait bentrokan yang sempat terjadi, Syarief berharap tidak terlalu dibesar-besarkan.

“Itu perintah saya, Tim Satgas Pekat yang melakukan penggerebekan. Jangan sampai isu bentrok itu dimanfaatkan pihak lain, karena penggerebekan itu keinginan masyarakat dan kita hanya menyelesaikan sebaik-baiknya,” ujarnya, Rabu (5/2) pagi.

Jenderal berbintang dua ini mengaku akan menindak anggotanya jika terbukti memback-up judi di Sumatera Utara. “Kalau ada anggota saya yang membekingi akan saya tindak. Karena judi itu penyakit masyarakat,” tandas orang nomor satu di kepolisian Sumatera Utara itu.

Direktur Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut, Kombes Dedi Irianto menegaskan telah menetapkan tiga orang tersangka yang diamankan saat penggerebekan di lokasi judi kuburan jepang, Deli Tua. Sementara seorang oknum TNI yang terlibat telah diserahkan ke kesatuan guna diproses disana.

Sementara Kepala Satgas Gol Pekat Polda Sumut, AKBP Yusuf Safrudin menuturkan 3 orang yang diamankan menjadi tersangka, ketiganya Bambang (36) warga Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua, Tuahta Tarigan (22) warga Desa Lubang Idau, Rampah Kecamatan Namorambe mahasiswa Alwaslyah FKIP jurusan Matimmatika Semester 8 dan Tuah sitepu (30) warga Delitua.

“Mereka kita tetapkan sebagai tersangka, karena dari mereka kita temukan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 916 ribu dan 4 buah mata dadu, dan mereka pun masih kita lakukan pemeriksaan. Sementara ini mereka kita jerat dengan pasal 303,” ujar Yusuf.

Dijelaskan Kasubdit II Ditreskrimum Polda Sumut ini, sebelumnya pihaknya juga pernah menggerebek lapak judi dadu di kawasan Delitua itu. “Kita juga pernah menggerebek lokasi itu pada 2011 lalu, dan berhasil mengamankan 13 orang. Namun mereka (bandar dadu) tetap melakukan aktifitasnya. Jika memang kembali beroperasi, akan kita gerebek lagi. Lagi pula, kita juga sudah bekerjasama dengan polsek setempat untuk mengawasi lokasi itu. Kapolda bahkan sudah mengintruksikan pada seluruh jajaran untuk memberantas kejahatan yang menjadi penyakit masyarakat. Oleh karena itu, kita himbau kepada masyarakat untuk tetap menginformasikan kepada kita akan adanya permainan judi dan kejahatan lainnya,” kata mantan Wakapolres Labuhan Batu itu.

Pantauan di lokasi lapak judi dadu samkwan, terlihat aktifitas di lokasi itu masih berjalan seperti biasa. Sejumlah orang, masih berkumpul di lokasi itu. Begitu juga dengan warung yang ada di lokasi itu, masih buka seperti biasanya, dan sejumlah sepeda motor terlihat parkir di lokasi judi itu. Namun mobil yang biasanya ada di lokasi itu, kali ini tidak terlihat.

Salah seorang pemain yang berada di lokasi menuturkan, “Semalam di lokasi seram kali bang, awalnya kami kira mereka bukan petugas. Sebab saat mobil colt diesel itu berhenti kami kira orang sini, eh ternyata polisi di dalamnya. Begitu mereka turun aku pun kabur ke sawah-sawah. Dari situ aku pun sempat mendengar ada suara letusan senjata api,” ujar pria berpostur badan tegap ini.

Kapolsek Delitua Kompol Wahyudi Sik saat dikonfirmasi terkait kabarnya lokasi judi dadu tersebut kembali beroperasi mengatakan, “Akan kita cek ke lokasi,” ujar Wahyudi, sembari mengatakan akan berkoordinasi dengan Mapolresta Medan. (eza/ind/roy/bud)

Exit mobile version