Site icon SumutPos

Pencuri Sepeda Motor Tewas Diamuk Tetangga

Curanmor-ilustrasi
Curanmor-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi massa terjadi di Jalan Perdamaian Kelurahan Sidorejo, Medan Tembung, Selasa (5/8). Seorang residivis tewas diamuk para tetangganya sendiri. Pelaku tepergok melakukan pencurian sepeda motor milik Fandi (28) warga yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

Pelaku yang tewas diketahui bernama Danuar alias Dano (32) warga Jalan Perdamaian, Gang Mesjid Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung. Dia merupakan residivis yang baru keluar dari Lapas Tanjung Gusta dalam kasus perampokan sepedamotor milik warga Tembung, pada April 2014 lalu.

Sedangkan pelaku yang selamat dari amukan massa bernama M Yusuf Siregar alias Ucok Regar (31) warga Jalan Perjuangan Gang Paluta.

Aksi keduanya terjadi pukul 05.00 Wib. Dini hari itu, kedua pria ini berkeliling mengendarai sepeda motor mencari sasarannya. Tepat di Jalan Perdamaian Kelurahan Siderejo Hilir Medan Tembung, keduanya melihat sepeda motor terparkir di depan rumah seorang warga bernama Fandi.

Saat itu Danuar mencongkel pintu gerbang hingga terbuka. Selanjutnya kedua pelaku masuk dan mencoba menggunting gembok yang melekat di roda sepeda motor Yamaha Jupiter BK 2169 UQ. Namun belum berhasil membawa kabur targetnya, Fandi keburu mengetahui aksi keduanya dan berteriak maling.

Mengetahui aksinya ketahuan, kedua pelaku memilih kabur meninggalkan targetnya. Namun warga yang sudah kesal dengan aksi pencurian melakukan pengejaran. Panik karena dikejar orang ramai, keduanya malah jatuh dari sepeda motornya. Warga pun langsung meringkusnya dan menghakimi keduanya hingga sekarat. Sepeda motor matik milik pelaku bahkan dibakar massa.

Tak bisa bertahan atas penganiayaan yang dilakukan para tetangganya, Danuar akhirnya meregang nyawa sebelum sempat ditangani pihak RSU Martondi. Sedangkan rekannya diamankan di Polsek Percut Sei Tuan.

Kematian Danuar tampaknya tak disesalkan para tetangganya. Bahkan sebagian dari massa mengaku hukuman itu pantas untuk pelaku yang sudah kerap meresahkan warga.

“Memang itu aja kerjanya itu bang. Kami semua sudah sepakat kalau dia sempat main di kampung ini, biar kami matikan,” ungkap salah seorang warga yang tak ingin menyebut namanya.

Jarak antara rumah pelaku dan korban sendiri diketahui hanya 100 meter. Karenanya warga sangat kesal, karena pelaku tega merusuh di kampung sendiri. “Udah taunya kami kalau dia yang sering maling di sini. Cuman nggak ketangkap tangan dan ternyata sekarang ketangkap tangan. Kejadian lah, jadinya kena bantai,” sambung warga setempat.

“Geram kali kami memang karena sepeda motor ilang selalu disini,” timpal pemuda lainnya di sekitar lokasi.

Pihak keluarga dari Danuar sendiri sudah kerap menasehati pelaku agar mengubah sikap dan berhenti berbuat jahat. “Udah sering kami nasehati dia namun tetap bandal dan seperti ini lah jadinya,” ujar Sigit salah seorang saudara pelaku.

Teman pelaku yang selamat dari keganasan massa, M Yusuf mengaku tak pernah merencanakan pencurian sepeda motor tersebut. Hanya saja saat melintas di depan rumah korbannya, mereka melihat sepeda motor terparkir di depan rumah. Hal itu lantas memancing keduanya untuk mencuri sepeda motor Yamaha Jupiter BK 2169 UQ tersebut.

“Kami mau pulang itu bang ke rumah, rupanya kami liat sepeda motor terparkir jadi tergodalah kami,” ujar Yusuf yang telah dijebloskan ke sel tahanan Polsek Percut Sei Tuan. (mri/bd)

Exit mobile version