Site icon SumutPos

Istri Hamil Ditikam, Janinnya Tewas di Rahim

Foto: Bambang/PM Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).
Foto: Bambang/PM
Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sadis dan tak terbayangkan akal sehat manusia. Supriadi (27) tega menikami Indri (22), istrinya yang tengah hamil 4 bulan. Akibat peristiwa ini, korban kritis di rumah sakit, sedang janinnya tewas di dalam rahim.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kediaman pasutri, di Jalan T Amir Hamzah, Gang Bhakti, Pasar I Cina, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Senin (9/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

Beberapa saksi mata yang ditemui di lokasi mengatakan, penikaman berawal dari sakit kepala yang dirasakan Supriadi. Bahkan sangkin sakitnya, pria yang berkerja di warung bakso itu sempat pingsan.

“Setelah sadar, Indri sempat membawa Supriadi ke Klinik Sumatra untuk diperiksa sebentar,” tutur Risna, buklek korban dan diamini mertua pelaku bernama Paijo.

“Mereka selama ini tinggal sama orangtua Indri. Kebetulan, pagi itu kedua orangtua mereka sudah pergi kerja. Makanya kami nggak tau persis apa motif dari penikaman. Setahu kami, mereka tidak pernah berseteru sebelumnya,” terang Risna juga diamini Tumirin, ibu kandung Indri.

Singkat cerita, sepulang dari klinik, Supriadi yang mengaku masih kesakitan itu sempat berniat berangkat kerja. Tapi entah kenapa saat melihat sang istri tidur di kamar, tiba-tiba Supriadi mengambil pisau dari dapur.

Detik berikutnya, dengan membabi buta Supriadi menikami perut istrinya. Serangan itu sontak membangunkan Indri, hingga ia pun menjerit minta tolong. Ironisnya, teriakan Indri justru membuat Supriadi bak orang kesetanan.

“Kami cuma dengar suara jerit kesakitan dan minta tolong dari dalam rumah mereka,” aku Dandi, salah seorang tetangga pasutri itupad akru koran ini.

Tak lama setelah itu, Dandi terkejut melihat Indri yang sudah berlumuran darah berlari ke teras rumah. Sedang Supriadi mengejar dari belakang dengan pisau berlumuran darah di tangan kanan. Di teras rumah itu,pria bertubuh kurus itu kembali menikami istrinya. Tak mau mati konyol, Idri sempat berusaha menghindar dan menangkis tikaman itu dengan kedua tangannya.

“Lebih dari sepuluh kali kulihat dihunuskan pisau itu bang. Untungnya, istrinya (Indri-red) berhasil beberapa kali menghindar dengan menangkis menggunakan kedua tagannya,” sambung Sayudi, warga lain yang menyaksikan kejadian mengerikan itu.

Sempat tercengang, warga akhirnya beramai-ramai menolong dan berusaha merampas pisau dari tangan Supriadi. “Kami kejar ramai-ramai suaminya itu bang,” seru pria berkulit hitam ini. Setelah berhasil merampas pisau sepanjang 30 cm itu, warga yang emosi tak hanya mengamankan, tapi juga menghakimi Supriadi yang coba melawan.

“Kami pukuli saja, soalnya kami geram melihat tingkahnya,” terang warga.

Foto: Bambang/PM
Supriadi (kaus putih) suami yang menikam istrinya yang tengah hamil, hingga bayinya tewas dalam rahim.

Sementara Indri yang terkulai lemas di teras rumah dilarikan warga ke Klinik Sumatra untuk mendapatkan perawatan intensif.

Karena menderita luka yang cukup parah,pihak klinik akhirnya merujuk Indri ke Rumah Sakit Bidadari Binjai. “Kasihan kali bang, darah berceceran dan akhirnya kami membawanya ke rumah sakit terdekat. Sebelumnya, memang sempat kami larikan ke Klinik Sumatra,” terang warga.

Tak lama setelah korban dilarikan ke rumah sakit, puluhan petugas Polsek Binjai Utara pun tiba di lokasi untuk mengamankan pelaku dari amukan massa. Dengan wajah penuh luka lebam,pelaku digiring ke Polsek Binjai Utara. Selanjutnya, petugas menggiring tersangka yang masih terlihat linglung itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Binjai untuk dimintai keterangan.

“Setelah kita amankan dari amuk massa, selanjutnya pelaku kita serahkan ke pihak Unit PPA Polres Binjai,” tegas Kapolsek Binjai Utara Kompol Nodi Torong.

Di lokasi kejadian sendiri tampak darah berceceran mulai dari kasur, lantai ruang tamu hingga teras. Selain ceceran darah yang masih segar, di kasur itu juga ditemukan lubang bekas tikaman. Sementara itu pantauan kru koran ini di rumah sakit, puluhan keluarga tampak panik melihat Indri yang kritis dan banyak mengeluarkan darah.

Bahkan,pihak keluarga sempat emosi sebelum dokter datang. “Lama kali dokternya datang, katanya mau di operasi, tapi sampai sekarang belum juga dioperasi, bagus dipindah saja dia (Indri-red),” keluh beberapa keluarga korban.

Hingga kini korban masih dirawat secara intensif untuk mengangkat janin di rahimnya yang tewas terkena tusukan. “Masih kita lakukan perwatan intensif, jadi tolong nanti saja ya pak, soalnya kami menduga janin dalam kandungan meninggal, dan akan kita lakukan operasi pengangkatan,” tegas Nisa, salah satu dokter perawat RS Bidadari pada kru koran ini. (bam/deo)

Exit mobile version