Site icon SumutPos

Dokter Cantik 5 Kali Ditembak Suami Usai Dengar Bisikan

Lokasi penembakan doktor di Klinik Az-zahra, Cawang, Jakarta Timur.

SUMUTPOS.CO – Sadis! suami istri sesama dokter bertengkar hebat. Tidak lama, terdengar 6 kali suara letusan senjata. Ternyata sang istri, seorang dokter cantik sudah meregang nyawa di ruang tengah klinik miliknya. Bahkan daerah alat vitalnya berdarah-darah.

Kehebohan itu terjadi di Klinik Azzahra, Jl Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (9/11) sore.

Korban bernama Lety Sultri (46). Diketahui korban ditembak mati suaminya dr Helmi. Hingga kini polisi masih menggali motif penembakan itu. Kepada polisi, Helmi mengaku melakukan aksi kejam itu karena mendapat bisikan.

“Sementara ini yang bersangkutan mengaku ada bisikan untuk membunuh istrinya,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan saat dihubungi wartawan , Kamis (9/11).

Dokter Helmi mengaku menembak mati istrinya, dr Letty Sultri (46), karena digugat cerai oleh korban. Permasalahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi alasan sang istri menggugat cerai pelaku.

“Iya, dia sering melakukan KDRT,” sambung Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.

Sapta tidak begitu mengetahui proses perceraian korban dengan pelaku. “Saya kurang tahu sudah cerai atau belum,” imbuh Sapta.

Terkait masalah KDRT itu, Sapta mengatakan korban belum pernah melaporkan hal itu ke polisi. Namun pelaku pernah dilaporkan atas dugaan pemerkosaan terhadap karyawan Klinik Azzahra, tempat istrinya berpraktik. “Dia pernah dilaporkan memperkosa karyawan Klinik Azzahra,” imbuh Sapta.

Seorang anggota yang enggan disebutkan namanya mengatakan tersangka sering melakukan KDRT terhadap korban. Korban bahkan disebut-sebut sering kabur dari suaminya karena sudah tidak tahan.

“Dia pernah seret istrinya dari luar ke dalam rumah, itu yang buat istri saya mau cerai,” kata anggota itu sambil menirukan omongan pelaku.

Dokter Helmi menyerahkan diri setelah menembak mati istrinya, dr Letty Sultri, ke kantor polisi. Helmi juga menyerahkan senjata api yang digunakan untuk menghabisi nyawa istrinya itu.

“Saat digeledah, ada (pistolnya),” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta.

Nico mengatakan pelaku membawa dua pucuk senjata api ketika menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. “Dua pucuk, satu pistol, satu revolver,” kata Nico.

Menurut Nico, pelaku mendatangi Polda Metro Jaya setelah kejadian itu. Polisi pun kemudian menangkap pelaku saat pemeriksaan di pintu masuk Polda Metro Jaya. “Sekarang masih kita periksa,” tutur Nico.

Lety Sultri tewas tertembak di tempat kerjanya di Klinik Azzahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban tewas bersimbah darah setelah ditembus lima peluru di bagian vital.

Kasus tersebut, bermula dari keributan antara korban dan pelaku sekitar pukul 14.00 WIB. Keributan pecah kemudian korban masuk ke dalam ruangan sambil berteriak minta tolong.

Saksi bernama Nabila menghampiri dan melihat pelaku membawa senjata api karena ketakutan maka saksi Nabila pun menghindar dan tidak lama terdengar suara letusan senjata api sebanyak enam kali. (cr-5/jpnn/jpc)

Exit mobile version