Site icon SumutPos

Toke Lembu Tipu Ratusan Warga hingga Rp10 Miliar

Kredit fiktif-Ilustrasi
Penipuan-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bermodus bisa memberi proyek di pemerintahan, H. Zulfikar nekad menipu ratusan warga yang tersebar di beberapa wilayah. Tak tanggung, jumlah rupiah yang sudah diraup toke lembu itu sekitar Rp 10 miliar.

Aksi tipu-tipu ini terkuak saat beberapa korban menyambangi Posmetro Medan (grup SUMUTPOS.CO). Para korban kecewa karena sampai sekarang kasus tersebut tak kunjung ditindak lanjuti Polsek Perbaungan.

Salah satu korban yang minta identitasnya dirahasiakan pun bercerita. Sekira Februari 2013 lalu, Zulfikar bertemu korban. Orang yang cukup punya nama di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) itu, menjanjikan proyek pemerintahan. Asal, korban bisa menyetor Rp 300 juta sebagai mahar (syarat).

Terbuai bujuk-rayu Zulfikar, akhirnya korban menyerahkan mahar proyek. Korban lalu menyerahkan uang di salah satu kandang lembu milik Zulfikar, di Perbaungan, Kab Sergai.

Ternyata, dua kali ganti kalender, proyek tak kunjung jelas. Uang juga tidak dikembalikan.

Parahnya, ketika ditagih Zulfikar selalu berkelit dengan berbagai alasan. Belakangan, pelaku tak lagi mau menerima telepon korban.

Saat disambangi ke rumahnya di Jalan HT Rizal Nurdin, Perbaungan, Sergai, Zulfikar mengaku lupa dengan isi perjanjian mereka.

“Saya dibujuk mau investasi ternak lembu dan ikut proyek pelelangan pembangungan jalan,” ujar korban di Graha Pena Medan, Jalan SM Raja, Km 8,5, Medan, Sabtu (9/5) sore.

Merasa ditipu, akhirnya korban membuat pengaduan ke Polsek Perbaungan. Laporan diterima dengan nomor STPL/09/lV/2015/SU/Res Sergei/Sek Perbaungan ter tanggal 9 April 2015.

Paska membuat pengaduan, penyidik kemudian menerbitkan surat penangkapan. Surat tersebut terlampir dengan nomor Sp.Kap/11/lV/2015/Reskrim tanggal 13 April 2015.

Tapi hingga saat ini, Zulfikar tak kunjung ditangkap. Pelaku masih bebas berkeliaran di Kota Perbaungan menjalankan bisnis ternak lembu miliknya.

“Ini masih banyak korbannya,” tukas pria bertubuh sedang itu didampingi belasan korban lain.

Lili (45) adalah salah satu korban Zulfikar. Wanita asal Tebing Tinggi ini mengaku lima tahun lalu juga menjadi korban pria keturunan itu.

Keduanya berkenalan, saat Lili mencari lembu untuk hari raya idul adha. Dari sana, komunikasi keduanya berlanjut.

Saat itu, pelaku menjanjikan lelang proyek sebuah jembatan. Syaratnya, Lili harus memberinya uang Rp 200 juta. Bak sapi dicocol hidungnya, Lili menurut saja.

Pada kesempatan berbeda, pelaku kembali menjanjikan investasi ternak lembu. Uang yang diminta juga Rp 200 juta. Lili juga terpikat dan menyerahkan uangnya.

“Aku percaya aja. Macam terhipnotis. Sampai sekarang apa pun tidak,” ujar Lili.

Dijelaskan Lili, sedikitnya ada 200 orang yang menjadi korban penipuan Zulfikar. Namun, kebanyakan enggan melapor ke polisi karena Zulfikar orang hebat di Perbaungan.

“Semalam sore korban penipuan Zulfikar datangi rumahnya. Tapi dia (Zilfikar) tak ada di rumah,” tukasnya.

Selain itu, Suarno (40) warga Perbaungan juga turut datang ke Graha Pena, Medan. Dirinya mengaku ditipu Rp 50 juta oleh Zulfikar.

“Aku diminta uang Rp 50 juta untuk bisnis batu akik. Katanya dia (Zulfikar) mau order batu akik senilai Rp 1 M. Tapi karena kurang uang dia pakai uangku,” terang Suarno.

“Karena kulihat batunya mahal-mahal, aku tertarik. Tapi dari tahun lalu (2014) sampai sekarang batu tak dapat, uang tak kembali,” kesalnya.

Selain Suarno ada Diki,Riki,Suhar dan Sanjay. Mereka juga menjadi korban penipuan yang sama, yakni soal pelelangan proyek pembangunan jalan/jembatan. Masing masing warga Lubuk Pakam. Mereja dimintai uang Rp 100 juta dengan iming- iming keuntungan dari lelang jembatan.

“Kami juga sama, kami ditipunya juga. Kami kira kalau jebol lelangnya kami akan untung sampai lima puluh juta kayak yang dijanjikan nya sekitar sebulan lalu.” ujar para korban.

Para korban berharap agar polisi segera menangkap Zulfikar. Apabila tidak, para korban akan bertindak sendiri.

“Nanti kami main hukum rimba pak polisi, kalau tidak segera ditangkap,” ancam korban dengan nada kesal.

Sementara, Kapolres Sergai, AKBP Guntur Supeno mengatakan akan mengecek ke Polsek Perbaungan.

“Baik, saya akan cek Polsek,” tegasnya saat dihubungi Posmetro Medan, Minggu (10/5) sore,
Apakah laporan korban akan ditindaklanjutin? Guntur menegaskan setiap laporan pasti akan kita tindaklanjuti. Termasuk, laporan para korban yang dirugikan sekitar 10 M ini. “Akan saya cek. Terima kasih ya,” pungkasnya.(mri/gib/ala)

Exit mobile version