Site icon SumutPos

Bah, Dua Brigadir Polisi Dijambret di Gatsu Medan

Jambret-Ilustrasi
Jambret-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saat polisi gencar memburu begal, justru 2 oknum polisi yang jadi korban penjambretan. Itu dialami Brigadir Miswardi dan Brigadir Abdul Rahman, Jumat (13/3) sekira pukul 02.00 di depan Hotel Elegant Jalan Gatot Subroto Medan.

Kedua anggota Polsek Ganda Pura, Polres Biruen, Aceh, itu sudah nginap di hotel sejak 3 hari lalu. Nah, Kamis (12/2) sekira pukul 21.00, keduanya keluar mencari makanan. Berjalan kaki, mereka menyisir lokasi makan tak jauh dari hotel. Nahas, ketika hendak menyeberang jalan, kalung Brigadir Miswardi dijambret 2 pria pengendara Satria FU.

Menurut Ari (52), pedagang rokok, ketika korban dijambret, dia berteriak dan langsung menembak si pelaku. “Dia berteriak, woi dan langsung menembak pelaku. Karena suara tembakan itu, kami pun langsung berlari mendatanginya,” ungkapnya.

Duda beranak 3 ini mengatakan, warga sekitar mengetahui korban merupakan anggota polisi Aceh dari senjata dan logat bahasanya.

“Dia punya pistol, ya pasti lah polisi, pas berbicara logat Acehnya pun masih sangat kental,” ujarnya.

Pria berbadan tambun itu mengatakan, korban yang sempat mengeluarkan 1 kali tembakan, merasa bahwa tembakan tersebut mengenai paha si pelaku. “Dia rasa kena, cuma belum pasti. Karena dia mengarahkan pistolnya ke arah bawah, tidak ke arah atas. Mungkin dia takut salah sasaran, makanya diarahkannya ke bawah,” jelasnya.

Sambungnya, kedua pelaku yang berboncengan tersebut berhasil kabur ke arah Plaza Medan Fair dengan cepat, sehingga tidak jelas melihat ciri-ciri pelaku. “Mereka kabur ke arah Carefour sana, cepat kali geraknya. Beberapa detik aja udah nggak nampak lagi,” ujarnya terheran-heran. Menurutnya, kedua pelaku tersebut berhasil merampas kalung rantai milik korban, diduga kalung rantai tersebut merupakan emas putih.

“Yang diambil pelaku itu kalung rantai si korban. Kurasa emas putih itu, kalau nggak emas mana mungkin dia sampai menembak pelaku,” jelasnya. Ari mengatakan, setelah penembakan tersebut, korban bersama temannya menaiki betor untuk membuat laporan ke Polsek Medan Baru. “Setelah kejadian itu, dia sama kawannya langsung pergi ke Polsek Medan Baru untuk melaporkan kejadian tersebut, mereka naik betor Wak Uban,” ungkapnya.

Menurutnya, kedua pelaku yang berhasil menjambret kalung rantai korban memiliki keahlian yang khusus. “Yang mengemudikan kereta itu handal kali dia dalam membawa kereta dengan kecepatan tinggi, masih bisa dia selip-selip mobil yang ada di depannya. Yang dibonceng jago metik, dalam sekejap berhasil merampas

barang milik korban. Udah jelas pemain lama,” duganya.

“Gak ada tampilan mereka seperti polisi, badan si korban kurus, gak ada berisi badannya kayak polisi. Kawannya sedikit berisi tapi agak pendek dari korban. Pokoknya kalau tampilannya nggak ada lah tampang polisi, kami pun terkejut kalau dia polisi,” ungkapnya terheran-heran.

Sementara, Rido (35), penjaga parkir Elegant, mengaku sudah banyak korban di kawasan itu. “Di sini sudah sering lah bang kejadian jambret, udah capek lah, tamu kami aja udah banyak yang jadi korban,” ungkapnya. Bapak beranak 3 ini mengatakan, kejadian penjambretan yang sering terjadi di TKP sama kejadiannya dengan kejadian yang lalu, tersangkanya pun sama.

“Kejadiannya sama bang dengan kejadian yang lalu-lalu, lagi mau menyeberang jalan dijambret. Pelaku pun mungkin orang yang sama juga Bang,” ujarnya. Menurutnya, jika pelaku berhasil didapatkan detik itu juga, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan kedua pelaku tersebut.

“Kalau dapat lah tadi pelakunya bang, detik ini juga bang kurasa udah mati dikeroyok. Warga udah geram penjambretan sering terjadi di sini Bang,” ungkapnya kesal.

“Gak nyangka aku kalau dia polisi bang, soalnya tampilannya itu biasa aja, hanya pakai baju kaos dan celana jeans saja mereka. Pistolnya juga nggak ada keliatan,” ujarnya heran. Rido menambahkan, tidak berselang lama, sekitar 30 menit kemudian, polisi pun datang untuk melihat di TKP. “Kira-kira setengah jam setelah korban pergi membuat laporan ke kantor polisi, polisi pun datang kemari bang, ramai kali polisi yang datang,” jelasnya. (eza/mag3/trg)

Exit mobile version