Site icon SumutPos

Perampok Berkelewang Kuras Brankas PT. Wilmar

Foto: Amri/PM Satpam PT Wilmar yang disekap kawanan perampok, menjalani pemeriksaan di Mapolsek Percut Seituan.
Foto: Amri/PM
Satpam PT Wilmar yang disekap kawanan perampok, menjalani pemeriksaan di Mapolsek Percut Seituan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lima kawanan perampok berkelewang dan bersebo beraksi di kantor dan laboratorium milik PT. Wilmar di Jalan Pasar 4 Timur, Desa Lau Dendang, Kamis (12/3) dini hari. Usai melumpuhkan 3 satpam, pelaku bertubuh tegap ini leluasa menggasak brankas berisi uang Rp19 juta dan 460 dolar Singapura milik perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan minyak nabati itu.

Usai buat pengaduan di Polsek Percut Sei Tuan, ketiga satpam masing-masing Salihman (34), Wakidi (32) dan Toga (34) itu mengatakan, perampokan terjadi sekira pukul 02.00 WIB.

Dini hari itu, ketiganya yang tengah bertugas dikejutkan dengan kedatangan seorang pria bertubuh tegap mengendarai sepeda motor jenis matic. Karena hendak masuk ke areal kantor, laju sepeda motor pria tak dikenal yang mengenakan helm itu pun dicegat oleh Sulihman di depan gerbang.

Saat ditanya maksud kedatangannya, pria itu langsung turun dari sepeda motor dan langsung mencekik leher Sulihman. Melihat temannya dianiaya, Wakidi dan Toga datang membantu. Tapi baru akan beranjak, empat pelaku lain mengendarai dua sepeda motor yang sebelumnya menunggu di luar mendadak masuk. Dengan mengenakan sebo ke empat pelaku langsung menodong leher Makidi dan Toga dengan kelewang.

Tak mau mati konyol, ketiga satpam malang itu hanya bisa pasrah saat tangan dan kaki mereka diikat dengan tambang yang diduga telah disediakan pelaku sebelumnya.

Dalam kondisi mulut dilakban, ketiganya lalu diseret pelaku ke pos satpam. Usai melumpuhkan satpam, selanjutnya ketiga bandit itu pun mengacak-acak kantor dan laboratorium PT Wilmar. Selanjutnya pelaku merusak dan menguras isi brankas milik perusahaan itu.

“Kami ditodong pakai kelewang, selanjutnya diikat dan diseret ke pos satpam. Usai mengambil uang dari brankas, pelaku pergi dari lokasi sambil bersiul dan ketawa-ketawa,” kenang Sulihman.

Sulihman dan kedua temannya sendiri baru mendapar pertolongan saat pergantian shift sekira pukul 6.00 WIB. “Selain disekap, kami juga diinjak-injak sama pelaku. Kami tak berani teriak karena diancam bunuh dan dicincang,” ujar Salihman.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung mengaku pihaknya telah menerima laporan korban dan masih mengejar para pelaku. “Laporannya sudah kita terima dan akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Pelaku masih kita kejar,” ujar Ronald.

Pantauan di lapangan, letak kantor dan laboratorium PT. Wilmar memang cukup jauh dari pemukiman warga. Selain itu, lokasi juga sepi dan dikelilingi oleh kebun pohon jati. Perusahaan itu dikelilingi pagar setinggi 2 meter lebih dan ditutupi seng putih. Alhasil orang yang melintas di luar tak bisa melihat aktifitas di dalamnnya. Sebagai akses masuk, pihak perusahaan menyisahkan jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor.

Saat menggedor gerbang, wartawan disambut dua satpam berpakaian ala body guard. Meski membenarkan perampokan itu, tapi kedua satpam itu melarang wartawan melakukan peliputan. “Iya bang, kami dirampok tadi pagi. Sekarang kawan-kawan kami masih buat laporan di Polsek Percut. Tapi kata manager kami, abang dilarang masuk karena kondisi sudah aman,” kata satpam yang di seragamnya tertulis nama Munthe itu.

Di lokasi tampak sepeda motor jenis trail milik polisi yang melakukan olah TKP.

Beberapa warga sekitar menduga pelaku melibatkan orang dalam. Pasalnya pelaku seolah hafal dengan seluk beluk dan lokasi brankas perusahaan. Bukan itu saja, sesuai keterangan satpam, pelaku hanya beraksi sekitar 20 menit. Hingga muncul dugaan sebelumnya pelaku telah menyediakan alat untuk membongkar brankas.

Para pelaku makin leluasa karena satpam yang berjaga tak memberi perlawanan dan CCTV juga tak ada di perusahaan itu. “Mereka slow kali masuk ke kantor. Sepertinya mereka sudah hafal betul seluk beluk dan tau dimana posisi brankas,” ujar Wakidi, salah seorang satpam yang diperiksa dikantor polisi.

Tapi saat dikonfirmasi, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. “Belum bisa kita pastikan apakah orang dalam terlibat atau tidak. Karena kita masih melakukan penyelidikan,” tandas Sipayung. (mri/deo)

Exit mobile version