Site icon SumutPos

Dicekoki Sabu Lalu Diperkosa Sampai Tewas

Rekonstruksi pembunuhan terhadap Khairunnisa alias Ica.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ica tewas dengan cara sangat mengenaskan. Usai dicekoki sabu-sabu dan minuman beralkohol, janda muda ini diperkosa empat pria sampai tewas.

Perbutan keji itu, kemarin (14/12) siang diungkap Polsek Percut Sei Tuan melalui gelar rekonstruksi pembunuhan terhadap Khairunnisa alias Ica (20) warga Jalan Beringin, Gang Rambutan Pasar VII Tembung, Percut Seituan.

Rekonstruksi turut dihadiri Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Labuhan Deli, Ernawati br Barus dan keempat tersangka, AS (27) warga Jalan Parkit IV Perumnas Mandala/garapan Jalan Selambo, ACI (23) warga Desa Laut Dendang. MD alias Mul (34) warga Jalan Bromo, Medan Area dan MYL alias Husen (27) warga Jalan Delitua, keduanya ditembak petugas karena melakukan perlawanan.

Keempat tersangka tak dapat mengelak atas perbuatan mereka. Dari rekonstruksi yang berlangsung keempat tersangka sudah merencanakan pemerkosaan terhadap janda anak satu itu, Rabu (18/10) malam.

Dari sembilan belas adegan, berawal dari para tersangka yang menghubungi Ica melalui telepon. Dan di lokasi kejadian, tepatnya di lahan garapan Jalan Selambo Desa Amplas, Percut Sei Tuan, para pelaku telah mempersiapkan sabu-sabu dan alkohol 96 persen.

Tak lama tiba di lokasi, korban dipaksa menggunakan sabu-sabu dan diselingi minuman alkohol. Sampai akhirnya Ica dalam keadaan mabuk, keempat pelaku lantas memperkosa Ica secara bergiliran malam itu.

Perlakuan para pelaku membuat Ica tak sadarkan diri, hingga akhirnya meregang nyawa di lokasi kejadian, Kamis (19/10) pagi.

Tewasnya Ica membuat para pelaku panik dan berusaha kabur. Namun tak sampai satu kali 24 jam, para pelaku berhasil diringkus petugas Percut Sei Tuan dan dihadiahi timah panas.

Ica Tumpuan Keluarga

Rekonstruksi yang digelar Polsek Percut Sei Tuan turut dihadiri ibu dan keluarga Ica. Hal itu membuat keluarga sangat terpukul. Kekejaman para pelaku tak dapat dimaafkan ibu korban. Terlebih Ica merupakan tumpuan keluarga dalam hal ekonomi.

Ibu kandung korban, Hasnawati (57) ketika diwawancarai meminta supaya para tersangka dihukum seadil-adilnya. Sebab mereka telah kehilangan orang yang menjadi harapannya satu-satunya.

“Untuk beli susu cucu saya (anak korban) yang berusia 1 tahun saja kami tak bisa, dan kami hanya bisa belas kasihan kepada keluarga yang lain. Kami memang punya rumah, itupun peninggalan suami saya yang sudah meninggal tiga tahun lalu,” katanya sembari meneteskan air mata.

Menurutnya, perbuatan para tersangka sangatlah kejam. Awalnya korban diiming-imingi tersangka untuk bekerja di Center Poin, makanya saat kejadian anak saya keluar rumah dan sangat berharap bisa bekerja.

“Korban kenal dengan tersangka sewaktu anak saya dipakai jasanya untuk bekerja di pabrik es krim selama 1 hari. Esoknya tersangka menelepon anak saya, kenapa tak masuk kerja lagi, namun korban mengatakan tak tahan bekerja lantaran tak boleh duduk,” ungkapnya sembari menambahkan bahwa korban anak ke-8 dari 8 bersaudara.

Paman korban juga terlihat berang melihat keempat tersangka. “Perbuatan kalian akan dibayar di akhirat,” ujarnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Pardamean Hutahaean ketika dikonfirmasi mengatakan, ada 19 adegan yang diperagakan keempat tersangka saat membunuh korban. (sor/bdh)

 

 

 

Exit mobile version