Site icon SumutPos

Wakil Kasek AL-Azhar Ditembak Perampok

Foto: Indra/PM/JPNN Ikhsanul, korban tembakan perampok, saat di RS Adam Malik Medan.
Foto: Indra/PM/JPNN
Ikhsanul, korban tembakan perampok, saat di RS Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMP Al-Azhar Medan, Ikhsanul Hidayat (30) jadi korban perampokan, kemarin (17/2) sekira pukul 19.00 wib. Meski berhasil mempertahankan sepeda motor Yamaha Vixion miliknya, namun dua kali letusan senjata pelaku melukai telinga dan lengan kirinya.

Akibat perampokan dua pria bersenjata itu, warga Perumahan Senia Vilage, Namorambe itu mendapat perawatan di RSU Adam Malik Medan.

Ikhsanul yang ditemui di ruang perawatan menuturkan, perampokan berlangsung usai dirinya melaksanakan salat magrib di Perguruan Al-Azhar. Sekira pukul 19.10 wib, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion BK 3449 ADB, Iksanul berencana pulang dan meninggalkan perguruan di Jalan Pintu Air IV, Medan.

Malang baginya, 400 meter melewati Medan Zoo (kebun binatang), dirinya dipepet pengendara sepeda motor Honda Supra X 125 yang berboncengan. “Dua orang mereka. Yang bawa kereta (joki) orangnya gemuk pake baju hitam dan yang satunya lagi kurus pake baju merah. Mereka pake helm yamaha. Saat itu, mereka langsung memepet saya supaya saya berhenti. Makanya saya berhenti,” ucap Ikhsanul sembari mengatakan dirinya tidak tahu dari mana pelaku mengikutinya.

Di tempat yang sunyi tersebut, kedua kawanan inipun meminta uang kepada Ikhsanul. Maka itu, Ikhsanul pun kemudian mengeluarkan dompet yang berada di saku belakang celananya.

“Saat itu, seorang pelaku berperawakan kurus menodongkan senpi air soft gun jenis revolver kearah saya. Karena orang itu minta uang, saya pun mengeluarkan dompet saya dan memberikan uang Rp 100 ribu kepada keduanya,” ucap lelaki kelahiran tahun 1984 ini.

Namun, beber Ikhsanul, karena uang yang berada di dompetnya tersebut senilai Rp700 ribu, pelakupun kemudian menarik dompetnya tersebut. Lantaran tidak mau barang miliknya diambil kawanan tersebut, Ikhsanul pun melakukan perlawanan.

“Sempat tarik-tarikan saya sama pelaku yang kurus itu. Saat itulah dia kemudian menembakkan air soft gun-nya ke arah wajah saya. Makanya saya mengelak hingga akhirnya kena telinga saya, sebelum akhirnya dia menembakkannya lagi. Tapi, lantaran saya berusaha menangkisnya, makanya kena tembak tangan saya. 2 kali mereka mengeluarkan tembakan,” ucapnya sembari mengatakan dirinya tidak berteriak saat perampokan tersebut.

Kemudian, kenang guru olah raga SMP Al-Azhar ini, setelah dirinya terjatuh dari sepeda motor miliknya, pelakupun kemudian berusaha membawa kabur sepeda motornya. “Saat dia mau naik ke sepeda motor saya itulah, saya kemudian melemparkan batu ke arah pelaku. Makanya sepeda motor saya ngggak dibawanya. Tapi dia bawa kunci sepeda motor saya dan dompet yang berisikan uang Rp700 ribu sama STNK,” ucapnya.

Lantaran gagal membawa sepeda motor korban, pelakupun kemudian pergi meninggalkan korban ke arah Medan Zoo. “Mereka kaburnya ke arah kebun binatang. Sehabis itu, baru saya menghubungi keluarga dan selanjutnya dibawa ke RS Adam Malik,” ucap Ikhsanul.

Saat ini sendiri, kasus perampokan yang menimpah Ikhsanul sudah ditangani petugas Polsek Pancur Batu. “Sudah saya buat laporannya di Polsek Pancur Batu. Atas kejadian itu, kuping kiri saya luka dan lengan kiri saya luka akibat tembakan,” pungkasnya saat ditemui di ruang IGD RS Adam Malik Medan. (ind/bd)

Exit mobile version