Site icon SumutPos

A Siong Dibunuh Pas Hari Raya Imlek

Foto: Rizky/PM Jenazah Rudin Sin alias Asiong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).
Foto: Rizky/PM
Jenazah Rudi  Sim alias A Siong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana cuci darah Rudi Sim alias A Siong (29) berujung maut. Dia ditemukan tewas bersimbah darah di Jl. KL Yos Sudarso, Medan Barat, pada hari raya Tahun Baru Imlek, Kamis (19/2).

Pemuda yang menetap di Titi Kuning itu, ditemukan tewas di Jalan KL Yos Sudarso, Medan Barat, kemarin sekira pukul 05.15 Wib. Pria lajang itu sebelumnya berangkat dari rumah mengendarai Mio BK 4928 AAL sekitar pukul 05.00 Wib. Dia ada jadwal cuci darah rutin di RSU Martha Friska. Namun warga Jalan Brigjend Hamid Komplek Famili, Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor itu justru tewas bersimbah darah.

Di lokasi kejadian, korban dipepet 4 pria yang mengendarai sepeda motor juga. Tepatnya di depan PT. Socfindo yang juga tak jauh dari Kantor PLN Sumut. Sempat terjadi keributan. Kuat dugaan, korban melawan saat ditodong. Dia akhirnya terkapar dengan 6 liang tikaman di bagian dada, perut dan punggung.

Para pelaku langsung kabur meninggalkan korban di lokasi dengan posisi telungkup dan usus yang nyaris terburai. Menurut Iskandar, security PT. Socfindo, dia sempat mendengar teriakan minta tolong.

“Aku sempat dengar teriakan minta tolong. Jadi pas aku lihat ke depan, rupanya ada tukang becak yang minta tolong. Kulihat udah banyak kali darah berceceran, korbannya telungkup,” jelasnya.

“Karena kami gak berani ngangkatnya, langsung kami lapor ke polsek. Tapi aku gak tau pasti kejadiannya gimana. Cuma dengar dari tukang becak itu ada sekitar 4 orang lebih,” ujarnya. Tak lama, polisi tiba di lokasi. Usai olah TKP, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan dan tiba sekitar pukul 08.30, diantar mobil satlantas Polsek Medan Barat.

Identitas A Siong sendiri terkuak dari kartu keanggotaan Satkom Trisula. Sebab, dari KTP-nya yang beralamat di Komplek Citra Baru Blok C No 120 Kecamatan Medan Johor, warga mengaku A Siong sudah pindah. Polisi lalu menghubungi Kantor Satkom Trisula. Seperti penuturan Yetmo (40). “Saya dikabarin sama pihak kepolisian tentang kejadian yang menimpa korban Bang,” ujarnya.

Pria berkulit gelap ini menjelaskan, “Polisi ada menemukan kartu identitas keanggotaan korban yang terdaftar sebagai anggota Satkom Trisula, makanya polisi bisa memberi kabar kepada kami,” ungkapnya.

“Korban punya 2 hp, yang 1 smartphone samsung ada di kantong celana korban, nah yang hp 1 lagi yang tidak ditemukan, sama motor Mio korban lah gak nampak lagi,” jelasnya.

A Siong sendiri mengalami koyak di bagian perut sebelah kiri dengan 4 bekas tusukan, bekas tusukan di dada dan di punggung, serta bekas sabetan benda tajam di kaki kanannya.

Foto: Amri/PM
Foto Rudi Sim semasa hidup.

Yanti alias Chia Chia (33), kakak kandung A Siong, mengaku tak punya firasat aneh. Keluarga juga menunggu kepulangan korban dari rumah sakit, karena mereka sekeluarga berencana akan pergi bersama-sama untuk merayakan hari raya imlek.

“Rencananya kami mau pergi sama-sama untuk merayakan hari raya imlek, jadi kami tunggu dia di rumah dari tadi pagi,” ungkapnya dengan sedih.

Kakak kedua korban tersebut mengatakan, bahwa dirinya mendapat kabar pertama kali dari salah seorang anggota Satkom Trisula. “Kebetulan adik saya ini termasuk anggota Satkom Trisula, jadi mereka lah yang memberi kabar tentang adik saya ini,” jelasnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Simion Sembiring, saat dikonfirmasi mengaku, “Untuk motifnya kita belum tahu, tapi menurut hasil penyelidikan sementara kalau korban tewas setelah dirampok. Kita duga pelakunya sekitar 3-4 orang,” jelasnya.

“Sudah kita periksa dua saksi, kakak korban dan warga yang melihat,” ujarnya. “Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan kalau tidak dilakukan otopsi, hanya visum luar saja. Dan kini kita tengah melakukan penyelidikan untuk mencari pelakunya,” ungkapnya.

Menambah bukti-bukti mencari pelaku, “Rencananya akan kita ambil rekaman CCTV dari BNI. Tapi berhubung ini hari libur merah, jadi besok mungkin akan kita coba minta copian rekaman CCTV nya,” jelasnya.

Apakah rekaman CCTV tersebut langsung mengarah kepada para pelaku? “Kita coba lah dulu lihat rekamannya apakah langsung menuju ke lokasi kejadian atau tidak. Minimal kita mengetahui berapa orang pelakunya, karena arah lewat para pelaku melewati Bank BNI,” ungkapnya. (bay/mag3/trg)

Exit mobile version