Site icon SumutPos

Istri Main dengan Mantan, Uang Bulanan Dipakai Hura-hura

SUMUTPOS.CO – Tongat (46)-nama palsu, tersadar. Selama ini teryata hanya dimanfaatkan oleh sang istri. Di saat dirinya berusaha mencari nafkah untuk Butet (juga nama palsu), perempuan yang dinikahi belum genap setahun itu, malah bermain serong dengan sang mantan.

Sakit hati Tongat kian bertambah setelah tahu bahwa uang yang selama ini hasil kerjanya yang diserahkan ternyata dibagi berdua sama mantan.

Tongat tampak begitu percaya diri saat duduk di ruang sidang. Terkadang dia menatap sambil tersenyum sinis kepada wanita yang ada disampingnya.

Perempuan itu adalah Butet (24), yang bakal menjadi mantan istrinya. Setelah sekitar satu jam, mereka keluar.

Namun jalurnya berbeda. Tongat langsung ke arah pintu keluar, sedangkan Butet bersama beberapa kerabatnya menuju ruang tunggu.

Tongat mengaku plong, sudah menceritakan semua yang telah dialaminya kepada hakim.

“Selama ini saya merasa ditipu. Saya hanya dimanfaatkan,” kesalnya.

Lelaki ini lantas bercerita, selama ini istrinya telah serong. Rupanya Butet masih berhubungan dengan pacarnya yang dahulu.

Sepak terjang Butet diketahui setelah dirinya diberitahu saudaranya sekitar tiga bulan lalu. “Awalnya saya tidak percaya. Begitu dilihatkan fotonya, saya percaya,” ujar Tongat.

Dikatakan, dia menikahi Butet karena tak ingin jadi perjaka tua. Apalagi ibunya pingin segera punya cucu. Begitu kenal Butet yang bekerja toko, dia langsung jatuh hati dan sebulan kemudian dilamar.

“Kenalnya sekitar lima bulan. Saya sering kirim barang ke tokonya,” kata pria yang bekerjas sebagai sales ini.

Setelah resmi jadi suami istri, Tongat selalu memberi nafkah. Bahkan saat Butet minta uang lebih, dia selalu menurutinya.

Maklum, demi kebahagiaan pasangan. Tongat pun rela makan dengan menu nasi paket hemat yang hanya berisi nasi dan lauk tempe tahu saja.

Tapi sekitar tujuh bulan usai pernikahan, permintaan Butet mulai macam-macam. Mulai dari minta handphone keluaran terbaru hingga kosmetik mahal.

Istrinya berdalih minta handphone agar enak saat dibuat chatting dengan Tongat yang sering ke luar kota. “Tapi uang dari mana untuk beli hape harga tujuh juta,” ujar Tongat.

Dengan berjuta alasan, Tongat memberitahu istrinya. Tapi Butet tetap pasang muka masam karena tak dituruti kemauannya. Sampai akhirnya Butet pergi dari rumah kontrakan.

“Saya dan sepupu saya nyari cari dia. Ternyata banyak yang bilang kalau istri saya pergi sama pacarnya yang dulu,” beber Tongat.

Tiada ampun, Tongat menyuruh “detektif” swasta untuk menyelidikinya. Sebab dia harus ke luar pulau untuk ngurusi pengiriman barang.

“Saudara saya yang ngurusi semua. Ternyata, uang yang saya beri, sebagian besar dibagikan ke pacarnya. Ganteng sih, tapi pengangguran,” terang Tongat.

Kini Tongat mantap berpisah. (jpnn)

Exit mobile version