Site icon SumutPos

Sopir Taksi Disekap Lalu Dianiaya

Ilustrasi-Penganiayaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dengan wajah lusuh sembari menggendong buah hati keduanya, Jamilah Harahap (27) mendatangi Mapolsek Medan Kota, Selasa (21/2) petang. Ibu beranak dua ini melapor karena suaminya disekap lalu dianiaya.

Kepada polisi, Jamilah mengaku suaminya, Hidayatul Solihin disekap oleh pengusaha rental mobil. Kejadian itu berawal dari Hidayatul berjanji bertemu dengan Herman Tarigan di KFC Jalan AH Nasution, Titi Kuning, kemarin (20/2) malam.

Tanpa disangka, pertemuan itu berbuntut penyekapan. Sebab, oleh pengusaha rental, Hidayatul dinilai telah menipu dan menggelapkan mobil Daihatsu Xenia. Hidayatul yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir taksi sudah merental mobil tersebut selama 5 hari.

Terang saja, pasalnya oleh Hidayatul, mobil rental itu diserahkan lagi kepada tetangganya bernama Samsul Hasibuan alias Ucok. “Memang kami salah, tapikan nggak sampai penyekapan gini. Dipukuli juga suami saya. Karena nggak ketemu dengan ayahnya, Mutiara anak saya yang masih berusia 1 bulan 2 minggu ini demam,” ujar Jamilah di Mapolsek Medan Kota.

Jamilah mengaku tahu, kalau sang suami menyewa mobil untuk dipakai Samsul selama lima hari. Biayanya, Rp275 ribu per hari.

Oleh Hidayatul, kata Jamilah, sudah memberikan panjar Rp1 juta sebagai tanda jadi menyewa mobil rental itu. Bahkan, kata dia, sepedamotor Honda Beat warna biru juga ditahan oleh pengusaha rental sebagai tanda jaminan.

“Hari minggu kami merentalnya. Jadi kan Kamis harus dipulangkan. Tapi, karena mobil diserahkan kepada tetangga kami dengan lepas kunci suami saya langsung disekap,” ujar warga Jalan Pembangunan Baru, Kelurahan Siti Rejo II, Medan Amplas ini.

Dituturkan Jamilah, mereka sempat datang ke rumah dan menyatakan kalau suami sudah babak belur. Selain itu, pengusaha rental juga meminta mobil kembali secepatnya.

“Tadi malam itu datang ke rumah mereka. Tadi pagi di misscall. Lalu saya bilang, nanti malam dijemput. Tapi, mereka bilang, kalau mobil diantar, enggak segampang itu menyerahkan suami. Memang iya, sudah sampai ke Sumbar mobilnya,” kata dia.

Menerima laporan itu, petugas Unit Reskrim Polsek Medan Kota langsung melakukan penyisiran ke rumah yang diduga sebagai tempat penyekapan. Tim yang dipimpin langsung oleh Panit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu M Said Husen langsung menyambangi rumah Herman Tarigan di Jalan Antariksa, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia.

Sampai disana, petugas memang bertemu dengan Herman. Namun, pertemuan itu berlangsung alot.

Sebab, Herman menolak menghadirkan Hidayatul yang diduga sudah babak belur. Alhasil, polisi dengan keluarga pengusaha rental itu akhirnya mengeluarkan kesepakatan.

Kesepakatannya, pengusaha rental itu menyatakan jika Hidayatul memang ada disekap. Namun jika ingin melihatnya, harus menunggu kedatangan Hendra Surbakti, pemilik mobil Daihatsu Xenia.

“Ada dia di dalam. Tapi tunggu dulu, tunggu datang yang punya mobil. Bisa saja dia melarikan mobil itu dengan orang yang disuruh, namanya kami khawatir,” ujar Herman kepada polisi.

Iptu Husen menyatakan, kalau Herman bersikap kooperatif. Sejatinya, kata dia, Herman tak melakukan penganiayaan hingga penyekapan terhadap suami korban.

“Harusnya kan dilaporkan ke polisi. Tapi, ya dia sudah bersikap kooperatif. Kita tunggu saja kedatangan pemilik mobil,” kata dia.

Tak lama berselang, pemilik mobil yang dirental datang. Oleh polisi, kemudian memboyong pemilik mobil, korban dan Herman ke Mapolsek Medan Kota guna penyelidikan lebih lanjut.

“Kita disini ingin memfasilitasi. Jadi nggak usah cerita penyekapan atau penggelapan mobil. Bagaimana jalan keluar nya,” tandas Husen.(ted/ala)

 

Exit mobile version