Site icon SumutPos

Kasima Handayani Diburu ke Padanglawas

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pejabat Sementara (Pjs) Kapolsek Percut Seituan, Kompol Boy J Situmorang, mengaku masih melakukan pengejaran terhadap Kasima Handayani, salah satu dari 12 tahanan yang kabur, Jumat (30/12) lalu.

” Masih kita kejar, tidak ada kendala, ” ujar Boy saat dikonfirmasi Sumut Pos di Mapolsek Percut Seituan, Sabtu (21/1) malam.

Dijelaskan Boy, sejak kejadian 12 tahanan kabur, pihaknya langsung melakukan pengejaran. Bahkan disebut Boy, pihaknya dibantu Polrestabes Medan hingga berhasil menangkap 11 orang dari 12 orang tahanan kabur.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima Sumut Pos di Mapolsek Percut Seituan, beberapa waktu lalu, pengejaran terhadap Kasima Handayani hingga ke Padang Lawas, yang merupakan kampung halaman Kasima Handayani. Bahkan, polisi pun sudah bertemu dengan orang tua dari Kasima Handayani. Namun disebutkan, jika orang tua Kasima Handayani tak lagi mengetahui keberadaan Kasima Handayani. “Keluarganya juga nggak tahu dia di mana. Sudah seperti anak hilang dia. Katanya sudah sangat lama dia tidak pulang, ” ungkap salah seorang Personel Polsek Percutseituan.

Lebih lanjut, disebutkannya,  pihaknya juga mendatangi tempat-tempat yang disebut sering dikunjungi oleh Kasima Handayani. Namun, tidak juga menemukan wanita yang ditahan sejak tanggal 25 November 2016 karena terjerat kasus pencurian itu.

“Memang biasanya perempuan lebih mudah untuk bersembunyi. Lagian, orang akan lebih kasihan dan dia bisa bekerja, seperti menjadi pembantu ataupun bekerja lainnya, ” tandas personel itu.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 12 orang Tahanan Polsek Percut Seituan, melarikan diri dari ruang tahanan Mapolsek Percut Seituan, Polrestabes Medan, Jumat (30/12) sekira pukul 04.30 WIB. Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, kedua belas tahanan itu kabur melalui ventilasi atas ruang tahanan, yang berhasil digergaji. Anehnya, Personel yang saat itu bertugas, Aiptu Haposan Manurung, Brigadir Putra Surbakti, Aiptu E Manulang, Bripka P Lubis dan Brigadir CW Naibaho tidak mengetahui kejadian itu. (ain/han)

Exit mobile version