Site icon SumutPos

Sudahlah Harta Digasak Pencuri, Brimob Ini Masih ‘Diperas’ Polisi

Pencuri-Ilustrasi
Pencuri-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sudah jatuh tertimpa tangga pulak. Setidaknya pribahasa ini jadi kisah nyata bagi Bripka Midun Sitorus, anggota Brimob Polda Sumut Detasemen A Binjai. Betapa tidak, sudahlah harta bendanya digasak sindikat pencuri bermodus pembantu rumah tangga, saat anggota Resintelmob Den A Binjai berhasil menangkap salah satu pelaku, ia malah ‘diperas anggota Polsek Binjai Timur.

Kekesalan Bripka Midun pun memuncak dan memberitahukan sikap anggota kepolisian tersebut pada komandannya di Sat Brimob. “Saya menjadi korban kasus pencurian. Anggota Brimob sudah menangkap salah satu pelaku, Yenda boru Hutagaol (31) di Tanjung Balai, Kabupaten Asahan. Tapi saya malah dimintai sejumlah uang lagi,” kesal Bripka Midun, Minggu (28/8) sore.

Disebutkan Midun, alasan anggota polsek meminta sejumlah uang padanya, untuk biaya operasional anggota Polsek Binjai Timur melakukan pengembangan terhadap 2 rekan Yenda yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. “Alasan mereka meminta uang pada saya agar ada biaya operasional polisi melakukan penyelidikan,” kata Midun lagi.

Dijelaskan Midun, kasus pencurian yang dilakukan Yenda dalam rumah mereka di komplek Asrama Brimob Binjai, Jalan Soekarno – Hatta, Binjai Timur, terjadi pada Minggu (9/8) pukul 12.00 WIB lalu. Saat itu dia dan istrinya, Eli Yusmaini Purba sedang ibadah di gereja. Masuknya Yenda ke rumah tangga mereka, karena mereka membutuhkan seorang pembantu rumah tangga.

“Saat itu Yenda datang ke depan Mako Brimob untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu. Namun tidak mendapatkannya, kemudian beberapa rumah anggota brimob juga didatangi Yenda untuk meminta pekerjaan,” terang Midun.

Saat itu, beberapa ibu rumah tangga yang lain menunjuk rumah Midun. Dikenang Midun lagi, saat itu Yenda mengaku kalau suaminya sudah meninggalkan dia dan memilih selingkuh dengan wanita lain. “Dia (Yenda) mengaku punya 2 anak dan saat ini dia ditinggalkan suaminya yang selingkuh dengan wanita lain,” sebutnya.

Merasa kasihan, akhirnya Yenda pun dipersilahkan untuk tinggal di rumah mereka. Akan tetapi, keesokan harinya disaat Midun dan istrinya sedang beribadah di gereja, Yenda malah menguras seisi rumah.

“Di saat kami pergi gereja, hanya Yenda sendiri yang tinggal di rumah, saat pulang gereja, kami sudah mendapati rumah terbuka, kamar acak-acakan dan lemari terbongkar,” kata Midun. Sementara Yenda sudah ‘hilang’ dari rumah mereka.

Saat memeriksa seisi rumahnya, didapati bahwa uang tunai Rp 5 juta, kereta Scoopy BK 2443 RAG warna putih violet dan perhiasan emas seberat 80 gram yang ditaksir sekitar Rp 30 juta sudah raib dari rumah mereka. “Saya langsung periksa semua rumah dan semua sudah acak-acakan. Semua kerugian saya sekitar Rp 50 juta,” sebut Midun.

Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya Midun bersama anggota Brimob Detasemen A dan Res Intel Mob Binjai berhasil mengetahui lokasi Yenda di Jalan STM, Medan Kota. Sesaat mereka tiba di sana, ternyata Yenda sudah tidak berada di rumah tersebut. Bahkan, menurut pemilik rumah yang ditinggali Yenda selama 2 hari, dia melihat Yenda membawa banyak uang dan emas. “Yenda bercerita pada pemilik rumah, kalau dia tinggal di Tanjung Balai. Dari situlah kami langsung mengejar ke Tanjung Balai,” tambahnya.

Setibanya di rumah pelaku, kata Midun mereka terkejut, karena rumah Yenda tergolong rumah mewah, seluruh kamar dipasangi AC. “Kami juga terkejut, karena Yenda memiliki mobil Avanza,” kesalnya menambahkan bahwa Yenda memiliki 5 orang anak dan suaminya masih ada.

Midun mengatakan, bahwa Yenda adalah anggota sindikat pelaku pencurian, karena saat beraksi, Yenda dibantu oleh 2 orang pria. “Saat kami menangkap dan memeriksa Yenda, dia mengakui kalau Yenda tidak beraksi sendiri, dia ditemani 2 orang pria yang juga dikenal oleh Yenda,” ujar Midun.

Kapolsek Binjai Timur AKP Ngemat Surbakti yang dikonfirmasi melalui selulernya membantah pernyataan Midun Sitorus. “Siapa yang bilang itu? Tidak ada itu. Saya tuntut nanti siapa yang bilang itu,” ujar perwira balok 3 tersebut dengan nada tinggi. (bam/deo)

Exit mobile version