Site icon SumutPos

Alamak… Istri Polisi Gelapkan Beras Beru Ginting

Ditangkap-ilustrasi
Ditangkap-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bisnis beras yang digeluti Megawati Boru Pardede membuat dia harus mendekam di penjara. Pasalnya, istri polisi ini tersandung kasus penggelapan bahan pokok itu dengan nilai Rp66 juta.

Awal cerita penggelapan itu terjadi pada tahun 2014 silam. Ketika itu, perempuan 42 tahun tersebut yang diketahui bekerja di Puskesmas Namorambe menyambi menjadi penjual beras. Barang dagangan itu dia beli dari A Beru Ginting dengan cara habis dulu baru bayar.

Menurut A Beru Ginting, istri salah seorang polisi di Sabhara Putri Hijau itu, beberapa kali mengambil beras darinya. Karena sang toke kala itu sedang kehabisan modal, uang beras yang dalam hitungannya dalam rupiah berkisar Rp66 juta, lantas dia menagih setoran.

Namun, tiap kali perempuan 50 tahun itu menagih utang beras, Boru Pardede disebut malah cuma cuek alias stel muka gila! “Dia (Megawati) awalnya ngambil beras samaku dengan cara habis dulu berasnya dijual, dia baru dibayar ke aku. Tapi udah 2 tahun kutagih uang beras itu, dia tetap acuh,” beber warga Jalan Stasiun, Kelurahan Suka Makmur itu, Rabu (24/8).

Akibatnya, warga yang tinggal di Namo Mbelin, Kecamatan Namorambe itu dilaporkan A Beru Ginting ke Polsek Namorambe. Kapolsek Namorambe AKP H Simanjuntak, yang dikonfirmasi lewat seluler mengatakan kasus itu telah dikirim ke Cabang Kejaksaan Negri Lubuk Pakam di Pancur Batu.

“Kasus Boru Pardede itu sudah kita kirim ke Kejaksaan Pancur Batu. Karena cukup unsur dan telah selesai P21 nya,” kata AKP H Simanjuntak.

Ditanya keakuratan bahwa Megawati Boru Pardede benar sebagai istri seprofesi dengannya, Kapolsek AKP H Simanjuntak enggan menjawab. Walaupun kabar yang beredar luas di tengah masyarakat meyakini informasi itu.

“Kalau itu jangan tanya aku, langsung ke jaksa saja. Yang jelas dia (pelaku) sudah menjadi tahanan jaksa,” katanya.

Sementara, ketika wartawan menyambangi di Puskesmas Namorambe, tempat Megawati bekerja, para bidan yang ditemui mengaku kurang mengenal perempuan itu. Alasannya, karena mereka beda shift.

“Kami memang kenal dia, tapi nggak dekat. Ntah apapun kasusnya kami nggak tau. Karena kami beda shift sama dia. Kami shift sore sedangkan dia shift pagi. Sana tanya ke rumahnya aja bang,” kata seorang bidan. (mag-3/yaa)

Exit mobile version