Site icon SumutPos

Pro-Kontra Film Nariti, Ada Adegan Tabu di Rumah Adat Batak Toba

Film Nariti, Romansa Danau Toba.Istimewa.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Film Layar Lebar ‘Nariti’ Romansa Danau Toba di Kota Medan, menuai pro-kontra. Film yang mengangkat budaya Batak tersebut, menampilkan adegan yang sangat aneh dan sangat tidak terduga. Dan hal tersebut pun dikomentari penonton, usai Nariti tayang serentak, Kamis (3/11) lalu.

Diketahui, syuting film layar lebar tersebut mengambil lokasi di seputaran Danau Toba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).

Seorang penonton, Jose Sidjabat merasa heran, karena di satu adegan menunjukkan sang aktor utama Zoe Jackson, duduk sambil termenung, berdoa dengan mengenakan pakaian yang tidak seharusnya digunakan di rumah adat orang Batak.

Dengan adegan seperti itu, lanjutnya, apakah tidak dianggap tabu oleh masyarakat Kabupaten Samosir, yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani?

“Ini sangat aneh dan tabu setahu saya. Kenapa ini bisa terjadi ya? Padahal Rumah Adat Batak Toba, khususnya di Bonapasogit, itu sangat sakral dan pantang bagi kita orang Batak! Saya pun mengajak kepada para tokoh adat budaya Batak yang ada di seluruh Nusantara, untuk menyaksikan langsung kejanggalan yang ada di film Nariti tersebut,” ungkap Jose.

Nariti, Romansa Danau Toba yang diproduksi oleh MRG Film dan diproduseri Burhanuddin serta Ponti Gea ini, dikatakan memiliki pesan moral yang sangat penting serta menyentuh bagi anak muda milenial saat ini. Karena film tersebut mengisahkan cinta segitiga terlarang, sebab adat dan budaya.

Nariti dibintangi Zoe Jackson, Bastian Steel, Paramitha Rusady, Asrul Dahlan, Agus Melaz, dan lainnya.

Dengan harapan pro dan kontra pada film ini, khususnya bagi masyarakat Batak, agar dapat benar-benar memahami apa yang sudah diadatkan turun temurun dari nenek moyang terdahulu, tentang adat yang mana boleh dilakukan ataupun yang melanggar adat istiadat suku Batak itu sendiri. (man/saz)

Exit mobile version