Site icon SumutPos

Para Bidadari Tak Sabar Belanja

 Para Bidadari Tak Sabar Belanja

Para Bidadari
Tak Sabar Belanja

Jelang pembukaan masa karantina Miss World 2013, kesibukan kontestan mulai terlihat. Salah satunya adalah kunjungan ke Tanah Lot.
Mereka di antaranya adalah kontestan dari Vietnam, China, Kenya, Gabon, dan Inggris. Tampak Miss World 2012 Wenxia Yu juga menemani para kontestan itu.
Di Tanah Lot, rombongan kecil tersebut diterima oleh I Ketut Toya Adnyana, Manajer Pengelola Kawasan Wisata Tanah Lotn
”Selamat sore kami ucapkan kepada Miss World, selamat datang. Ini adalah tempat persembahyangan, biasanya juga untuk acara besar,” ucapnya di Tabanan, Bali, Jumat (6/9).
Sementara itu, tampak antusiasme dari wajah mereka mendengarkan beberapa penjelasan singkat. Bahkan, mereka juga sangat terpesona dengan pemandangan yang ada. Karenanya, pujian pun tak henti terucap atas apa yang mereka lihat itu.”Sangat indah sekali pemandangannya. Saya benar-benar merasa senang bisa berkunjung ke sini,” puji Kirsty Heslewood, kontestan asal Inggris.
Yang pasti, selama berada di Bali membuat para kontestan Miss World 2013 berdecak kagum oleh pesona Pulau Dewata itu. Mereka juga menyempatkan untuk berbelanja di Bali dengan mengunjungi pasar suvenir yang ada di dalam kawasan tersebut. Tampak jelas, mereka sudah tidak sabar untuk belanja. Miss Kostarika, misalnya. Gadis cantik bernama Yarly Marin itu terlihat membeli baju seharga USD15 di sebuah toko suvenir.”Saya suka model rajutan dan sengaja pilih yang berwarna merah. Ini warna favorit saya,” ujarnya di Tanah Lot, Tabanan, Bali, Jumat (6/9).
Setelah puas berbelanja, para kontestan diberi izin untuk memilih salah satu suvenir untuk kenang-kenangan dari pemilik toko. Seperti misalnya kain sarung Bali warna kuning yang dipilih kontestan China. Kemudian ada beberapa suvenir lain seperti tempat aroma terapi, kipas Bali dan lain sebagainya.
Sementara, Wenxia Yu yang juga menemani rombongan kecil tersebut, juga tak ketinggalan mendapat suvenir khas Bali. Miss World 2012 tersebut diberi replika kura-kura yang terbuat dari kerang.”Suka sekali, ini oleh-oleh untuk pulang,” tutup Wenxia ramah.
Para kontestan Miss World 2013 mulai menjalani berbagai kegiatan di Bali. Seperti terlihat, Kamis (5/9) di Pan Pacifik Bali Nirwana Resort, Tanah Lot Tabanan. Mereka melakukan  filming (pengambilan foto dan video profil) dan lainnya. Sayangnya, kegiatan tersebut bersifat rahasia, sehingga koran ini harus sembunyi-sembunyi mengambil gambar para kontestan.
Pantauan Radar Bali (grup Sumut Pos), mulai dari pukul 08.00, para kontestan Miss World melakukan sarapan pagi di Ball Room Pan Pacifik tersebut. Satu per satu, wanita cantik nan modis itu mendatangi tempat santap pagi. Mereka mendapat pengawalan sangat ketat. Bahkan, tak ada yang boleh mengambil gambar.
Sampai sekitar pukul 11.30, para kontestan masih berseliweran untuk santap pagi.
Menariknya, beberapa kontestan ada terlihat mengenakan pakaian khas negara masing-masing. Mereka pun begitu percaya diri dan enjoy memperlihatkan pakaian khas negaranya. Maklum, dalam hajatan ini para kontestan  juga menunjukkan potensi dan kekhasan negaranya. Seperti Vania Larissa, Miss Indonesia 2013 ini  akan memainkan Sasando, sebuah alat instrumen petik musik. Instrumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Dan setelah memainkan alat musik itu akan dilelang. Hasilnya dari pelelangan akan dibagikan untuk charity.
Nah, semakin siang, penjagaan pun diperketat. Hampir semua kontestan dikawal oleh panitia setempat. Karena, sekitar 131 kontestan yang ikut di kontes kecantikan ini  melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya, mereka melakukan  filming untuk profil dan proses pengambilan gambar sendiri dilakukan di lapangan golf, Bali Nirwana Resort.
Pada sesi ini, tetap tidak memperbolehkan mengambil gambar dan mengikuti kegiatan tersebut. Karena mesti menggunakan ID card  khusus. Padahal panitia sudah memberikan ID tapi tidak digubris oleh petugas keamanan Miss World.  “ID Card yang kalian gunakan ini bukan ID Card acara di sini (Bali Nirwana Resort) tapi saat acara Miss World yang di Hotel Westin, Nusa Dua. Karena, di sini ID Cardnya beda lagi, “ jelas petugas keamanan tersebut.
Mengikuti ajang Miss World 2013 tentu membawa arti tersendiri bagi mereka. Camille Munro, misalnya. Kontestan asal Kanada tersebut menuturkan bagaimana pentingnya ajang tersebut. Menurutnya, Miss World bukan hanya sebuah beauty peagent biasa. Namun melalui ajang tersebut, semua orang bisa mengenal berbagai budaya dari negara yang berbeda.
”Saya pikir ini (ajang Miss World) berbeda. Kita bisa belajar dan mengenal budaya dari negara lain. Begitu juga dengan kontestannya,” katanya di Bali Nirwana Resort, Tabanan, Bali, Kamis, 5 September 2013.
Dalam kesempatan sama, Camille Munro juga mengatakan antusiasmenya terhadap penggunaan sarung Bali dalam ajang Miss World 2013. Baginya, penggunaan sarung Bali tersebut menunjukkan kalau ajang ini sangat menghargai kebudayaan yang ada di setiap negara.”Saya cukup terkejut saat Miss World Organization mengumumkannya. Ini sesuatu yang beda dan membuat saya merasa penasaran dan tak sabar mengenakan sarung Bali. Benar-benar menunjukkan budaya setempat,” tutupnya ramah. (dwi/yes/jpnn)

Exit mobile version