Site icon SumutPos

Identik dengan Traveling

Nadine Chandrawinata
Nadine Chandrawinata

TANGERANG, SUMUTPOS.CO – Nadine Chandrawinata dan adik kembarnya, Marcel dan Mischa, dikenal akrab. Dalam berbagai kesempatan, mereka saling dukung. Tidak jarang, ayah dan ibu Nadine ikut bergabung dalam aktivitas anak-anaknya.

Keterlibatan keluarga diakui Nadine juga berlangsung dalam pemilihan aroma parfum yang diberi nama Sea Gypsy. Mischa dan Marcel kebagian tugas menjadi perfume tester. Kemudian, tulisan nama Nadine di bawah logo merupakan tulisan tangan sang mama.

‘Saya sempat diminta mencium sekitar 10 aroma yang sudah dipilih-pilih Nadine, mana yang paling pas sama dia,’ ujar Mischa yang ditemui saat launching parfum milik Nadine di Transmart, Tangerang, kemarin (10/9).

Nadine merasa lega saat berhasil merilis parfum. Terlebih, wewangian itu berkaitan dengan aktivitas Nadine di dunia traveling. Sebelumnya, dia mengembangkan bisnis resor di Raja Ampat, Papua, dan membuat majalah tentang diving. Dia juga bangga mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan BEL Perfumes, produsen parfum dunia yang sebelumnya menggandeng penyanyi Anggun.

‘Lega banget, puas. (Parfum) Ini anak saya. Gimana enggak” Prosesnya panjang banget, lebih dari setahun, dan saya terlibat aktif dalam seluruh proses kreatifnya,’ tutur perempuan kelahiran Hannover, 8 Mei 1984, itu.

Yang tidak biasa, saat launching parfum tersebut, Marcel dan Mischa berkacamata hitam. Marcel dan Mischa rupanya menjalani operasi lasik (laser assisted in-situ keratomileusis) dua hari yang lalu.

‘Ini sebenarnya sama dokter belum boleh keluar rumah. Tapi, karena pengin nemenin Nadine, kami berdua datang. Biar lengkap sekeluarga,’ ujar Mischa.

Lelaki bertinggi badan 183 sentimeter itu menceritakan pengalaman ketika menjalani lasik. Operasi lasik umumnya memerlukan waktu yang tidak lama, sekitar 20 menit. Operasi Marcel hanya berlangsung 18 menit, sedangkan dirinya sampai 1,5 jam.

Kok bisa selama itu” Rupanya, Mischa memiliki trauma berkaitan dengan mata. Sekitar dua tahun lalu, dia pernah terserang virus yang mengakibatkan matanya sampai berdarah. Itu yang membuat dia trauma dan proses operasi lasik pun jauh lebih lama. ‘Pas alatnya didekatkan ke mata, saya masih takut-takut. Jadi, dokter pun lebih lama ngerjainnya,’ aku Mischa.

Sebelum menjalani lasik, Mischa memiliki mata minus 1,25 dan silinder 1,75. Sementara itu, Marcel minus 1,75 dan silinder 1,75. ‘Masih lebih jelek mata Marcel pokoknya,’ kata Mischa, lantas tertawa. (nor/c6/nda)

Exit mobile version