Site icon SumutPos

Aishwarya Rai Disambut Hujatan

Gemuk Pasca Bersalin

Menjadi gemuk pasca persalinan adalah urusan pribadi setiap perempuan. Mau diet keras sehingga berat badan cepat turun atau tetap gemuk merupakan pilihan perempuan itu. Tapi, itu tak berlaku jika terjadi pada selebriti.

NAMA Aishwarya Rai kini menjadi buah bibir di India. Mantan ratu tercantik sejagat Miss World 1994 tersebut menjadi bahan pembicaraan setelah terlihat begitu gemuk pasca melahirkan putrinya pada November 2011. Ulasan mengenai dirinya, dan tentu juga fotonya, menjadi headline di sejumlah tabloid internasional.

Sebelumnya, istri Abhisek Bachchan tersebut merupakan salah satu ikon perempuan tercantik di dunia. Oprah Winfrey dan David Letterman terang-terangan menyukainya. Julia Roberts bahkan menyebutnya sebagai perempuan paling rupawan di muka bumi. Perempuan 38 tahun tersebut juga menandatangani kontrak dengan L”Oreal, salah satu perusahaan kosmetik papan atas dunia.

Menghilang cukup lama setelah bersalin, Rai kembali muncul di publik. Sayangnya, kali ini dia disambut dengan hujatan. Muncul kali pertama dalam sebuah postingan di YouTube bertanggal 2 Mei lalu, Rai memperlihatkan dirinya yang begitu gemuk. Komentar terhadap postingan tersebut begitu keras.
Dikutip dari situs abcnews, diantaranya di Twitter oleh @Ajaz_kahn, “Tak percaya itu dia (Aishwarya Rai)” benarkah dia itu di taxi” terlalu banyak makan kebab”. Komentar itu masih tergolong halus.

Akun Sharonnkatha menulis: “Apa dia lupa berada di depan publik! Bayinya sudah berusia tujuh bulan, dan dia tampak baru melahirkan kemarin! Belum lagi, dagunya seperti dua dagu yang jadi satu! Maaf, banyak dari kami (perempuan) yang punya anak dan berusaha menurunkan berat badan. Menjadi ibu bukan berarti punya hak untuk overweight!”

Namun, benarkah seorang publik figur tak boleh gemuk, kini menjadi bahan perdebatan. Banyak juga yang membelanya. Penggemar Rai, Diana Westwood, menulis, “Selalu ada tekanan mengenai bagaimana perempuan seharusnya terlihat. Siapa yang mau hidup dengan tekanan untuk menjadi seperti yang orang inginkan” Itu sangat terlalu seksis, hidup dengan tekanan bagaimana kaum pria menilainya. Sudah waktunya diubah pandangan itu.”  (c2/ayi/jpnn)

Exit mobile version