Site icon SumutPos

Kapal Korea tenggelam di Rusia, puluhan WNI masih hilang

Tim penyelamat dari Korea Selatan sedang menuju Rusia untuk membantu upaya pencarian korban.
Tim penyelamat dari Korea Selatan sedang menuju Rusia untuk membantu upaya pencarian korban.

SUMUTPOS.CO- Tiga warga Indonesia berhasil diselamatkan dari tenggelamnya kapal Korea Selatan di Rusia, namun belum jelas kondisi kesehatan mereka, kata kementerian luar negeri.

Kapal penangkap ikan Oryong 501 milik Korea Selatan diketahui tenggelam di lepas pantai Chukotka, Rusia timur.

Terdapat sekitar 60 awak dalam kapal, terdiri dari 35 warga Indonesia, 13 dari Filipina, 11 warga Korea Selatan, dan satu orang merupakan inspektur asal Rusia.

“Dari sejak menerima informasi kami sudah melakukan komunikasi intensif dengan kedutaan kami di Moskow dan Seoul untuk memantau perkembangan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kepada BBC Indonesia.

“Sejauh ini delapan kru berhasil diselamatkan, tiga asal Indonesia, tiga Filipina, satu Rusia, dan satu Korea. Namun satu Korea itu akhirnya meninggal dunia.”

Belum diketahui bagaimana nasib puluhan awak yang masih hilang – termasuk 32 WNI.

Menuju lokasi

“Kita belum menerima informasi tiga WNI itu kondisinya seperti apa, karena memang tim penyelamat Korea belum sampai ke sana. Penyelamatan sementara dilakukan otoritas Rusia dan penjaga pantai Amerika,” lanjut Retno.

Hari ini, staf kedutaan Indonesia di Moskow dijadwalkan akan ke lokasi untuk mengetahui sejauh mana upaya penyelamatan.

Belum ada rencana pemulangan tiga WNI yang selamat.

Informasi sementara yang diperoleh dari pemerintah Korea, insiden terjadi disebabkan karena cuaca yang tidak baik.

Kantor berita Yonhap mengatakan Oryong 501 dengan kapasitas 1.590 ton dibuat sekitar 40 tahun lalu dan dioperasikan oleh Sajo Industries.

“Operasi pencarian semalam yang dilakukan tidak menunjukan hasil dan 52 orang masih hilang,” kata juru bicara Sajo Industries kepada AFP.

“Kami masih belum mengetahui seberapa banyak orang yang mengambil sekoci penyelamat,” katanya. (BBC)

Exit mobile version