Site icon SumutPos

Memohon Maaf untuk Korban Pelecehan

Jubir Vatikan, Federico Lombardi
Jubir Vatikan, Federico Lombardi

VATICAN CITY, SUMUTPOS.CO – Untuk kali pertama, Paus Fransiskus menemui korban-korban pelecehan seksual rohaniwan Katolik. Kemarin (7/7) pemimpin Vatikan itu mengadakan pertemuan tertutup dengan enam korban yang berasal dari Inggris, Jerman, dan Irlandia di kediaman pribadinya di dekat Basilika Santo Petrus.

Jubir Vatikan Federico Lombardi mengatakan bahwa paus menemui korban satu per satu. Tiap-tiap pertemuan, imbuh dia, berlangsung sekitar 30 menit. “Sebelum ini, paus bertemu mereka pada Minggu petang (6/7) saat santap malam,” katanya dalam jumpa pers kemarin.

Dalam pernyataan resmi Vatikan, paus meminta maaf untuk semua korban. “Atas nama Tuhan dan umat-Nya, saya merasakan kesedihan untuk dosa dan kejahatan pelecehan seksual oleh rohaniwan Katolik yang Anda alami. Dengan rendah hati, saya memohon maaf,” katanya.

Publik menganggap rohaniwan asal Argentina itu lamban dalam menanggapi kasus pelecehan seksual oleh pastor di seluruh dunia. Seharusnya, pria 77 tahun itu menemui para korban sejak awal menjabat paus tahun lalu. Paus sebelumnya, Benediktus XVI, beberapa kali menemui para korban pelecehan seksual selama menjabat Bapa Suci umat Katolik.

Pertemuan Fransiskus dengan enam korban asal Eropa itu tidak langsung membuat kritik terhadap paus reda. Ribuan korban lain yang belum pernah bertemu paus atau petinggi Vatikan lain tetap memprotes tokoh bernama asli Jose Mario Bergoglio tersebut. “Ini tidak lebih dari formalitas belaka,” ketus Norbert Denef, jubir tim advokasi Jerman.

Dibandingkan Benediktus, Fransiskus memang lebih lambat merangkul korban-korban pelecehan seksual rohaniwan Katolik. Setelah menjabat paus pada 13 Maret 2013, dia baru berkomentar soal skandal yang mencoreng citra Gereja Katolik itu pada Mei. Saat itu dia bersumpah tidak akan memberikan toleransi sedikit pun kepada para rohaniwan yang terbukti melecehkan para korban. (AP/AFP/hep/c17/tia)

Exit mobile version